Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku Anak yang Baik (2)



Aku Anak yang Baik (2)

0"Um, apakah kamu merindukanku?" tanya Xuanyuan Pofan sambil menarik napas dengan dalam. Seketika, dia mencium aroma manis tubuh Liuli Guoguo beserta aroma permen darinya. Kemudian itu semua masuk ke pernafasan Xuanyuan Pofan, dan langsung membuatnya sangat nyaman.     
0

"Rindu! Liuli Guoguo aku sangat sangat sangat merindukan kakak Po!" kata Liuli Guoguo sambil memonyongkan bibirnya.     

Hati Xuanyuan Pofan meleleh karena merasakan wajah Liuli Guoguo yang menempel di dadanya sambil memeluknya dengan erat. Setelah memeluknya, Liuli Guoguo yang ada di dekapan Xuanyuan Pofan pun mengangkat kepalanya. "Kakak Po, kamu membawakan hadiah apa untukku? Aku mau lihat!" tanyanya.     

Wajah Liuli Guoguo yang diangkat masuk ke tatapan mata Xuanyuan Pofan, namun dia hanya diam saja. Kemudian, dia mencubit pipi Liuli Guoguo, lalu ketika dia melihat tinta di bibir merah dan lembab Liuli Guoguo, hal itu membuatnya tersenyum. Dia pun mencoba menghapus tinta itu dengan ibu jarinya, tapi tinta itu tetap saja tidak bisa hilang, setelah itu dia berpikir bawha Liuli Guoguo benar-benar sudah berusaha keras.     

"Lihat kamu ini, wajahmu sudah belepotan begitu, apa sebegitu berusaha kerasnya kamu?" tanya Xuanyuan Pofan.     

Liuli Guoguo tampak memutar bola matanya, lalu dia mengangguk.     

"kamu mau hadiah? Um?" tanya Xuanyuan Pofan lagi.     

Liuli Guoguo dengan tidak ragunya langsung menganggukkan kepalanya, "Um um!" gumamnya.     

"Apakah tugasmu sudah selesai dikerjakan?" tanya Xuanyuan Pofan sekali lagi.     

Dalam beberapa detik, tiba-tiba tidak ada siapapun di dekapan Xuanyuan Pofan, kemudian dia hanya melihat Liuli Guoguo melompat dari pelukannya dan berlari cepat ke rak buku. Lalu ketika kembali lagi, dia sudah membawa beberapa gulungan kertas, "Salinan buku 'Muxinjing' ada dua puluh lembar, em, semuanya… sudah selesai disalin, aku adalah anak yang baik." katanya sambil memberikan gulungan kertas itu.     

Walaupun Liuli Guoguo sudah sepuluh tahun, tapi dia merasa masih sangat pendek dari Xuanyuan Pofan. Tingginya juga masih sampai dada Xuanyuan Pofan, hal itu benar-benar membuatnya tidak senang.     

Para pelayan di dalam ruangan hanya diam saja ketika melihat itu, Nyonya kecil, kamu ini jelas-jelas sudah menipu Raja Huayou, apakah hati kecilmu tidak merasa bersalah? Gulungan kertas itu semua jelas-jelas kami yang menyalinnya, menirukan tulisan tanganmu, duh duh duh, ya ampun Raja Huayou uruslah istri kecilmu ini baik-baik! batin mereka.     

Xuanyuan Pofan mengawasi sesuatu, keningnya pun mengkerut, sebab dia tidak memedulikan gulungan kertas yang dibawa oleh Liuli Guoguo. Kemudian dia berjongkok, lalu mengangkat Liuli Guoguo yang hanya menggunakan kaos kaki putih di kakinya, "Pelayan kesini, bawa sepatu Liuli Guoguo kesini." perintahnya.     

"Laksanakan." jawab pelayan.     

Cui Le melirik ke sepatu bot Liuli Guoguo yang ada di belakang tirai, seketika dia pun cemas. Dengan paniknya, dia langsung mengambil sepatu baru di rak sepatu, lalu memberikannya ke Xuanyuan Pofan.     

"Kenapa tidak pakai sepatu? Um?" tanya Xuanyuan Pofan sambil memakaikan sepatu ke kaki LIuli Guoguo.     

"Oh… lupa tadi." jawab Liuli Guoguo sambil menarik jemari kecilnya, jantungnya kini terasa seperti sedang melompat-lompat dengan kencang. Seperti perasaan seorang ibu kucing yang mengambil diam-diam seekor ikan, ternyata rasanya tidak enak juga.     

Xuanyuan Pofan berdiri lagi, lalu melirik ke gerakan Liuli Guoguo, dia pun mengangkat alisnya dengan heran. Karena, semua permainan yang dilakukan Liuli Guoguo sudah jelas tertulis di wajahnya. Tapi, setiap kali dirinya hanya mengikuti alur permainan Liuli Guoguo saja.     

"Dua puluh lembar semuanya sudah disalin?" tanya Xuanyuan Pofan sambil mengambil gulungan kertas yang ada di tangan Liuli Guoguo, lalu membolak-baliknya dengan sembarangan.     

Liuli Guoguo tampak menundukkan kepalanya, lalu dia mengangguk.     

Sebenarnya, Xuanyuan Pofan tidak memeriksa, apakah Liuli Guoguo benar-benar sudah menyalin sampai dua puluh lembar. Kemudian, dia langsung memberikan gulungan kertas itu ke pelayan, lalu menarik dan membawa Liuli Guoguo masuk lagi ke belakang tirai. Mendudukkan Liuli Guoguo di hadapannya, setelah itu memegangi tangan kecil merahnya, dan berniat untuk mengujinya, "Halaman enam puluh enam." katanya.     

"Buku 'Shuxinjing' halaman enam puuh enam adalah 'alat untuk semua' dalam sembilan metode. Tidak ada jenis alat yang tak ada habisnya, kayu, bambu, batu, besi, tembaga, penggilingan silang dan pengecoran, dan semuanya mungkin punya fungsi yang berbeda." kata Liuli Guoguo menyebutkannya dengan santai sekali.     

Memang benar Liuli Guoguo tidak menyalin buku 'Shuxinjing' itu, tapi tanpa perlu menyalin, hanya butuh melihat beberapa kali saja dia sudah bisa menghafalkan isi buku itu. Jadi dia lebih baik menghabiskan waktu untuk bermain, daripada harus menyalin buku, yang dimana isinya bisa dihafalkan dengan mudah.     

Xuanyuan Pofan tahu kalau Liuli Guoguo punya ingatan yang sangat bagus, "Liuli Guoguo, buku 'Shuxinjing' ini tidak hanya perlu dihafal, tapi harus disalin dan dipahami setiap goresan katanya, kemudian dipahami makna dan arti pergoresan." katanya sambil menarik hidung Liuli Guoguo.     

"Aku, aku sudah menyalinnya kok..." kata Liuli Guoguo sambil menenggelamkan wajahnya ke dada Xuanyuan Pofan. Dia terdengar berbicara sangat pelan seperti suara nyamuk.     

"Tidak cukup, kamu harus menyalin lebih banyak lagi." kata Xuanyuan Pofan sambil menarik Liuli Guoguo berjalan ke arah buku.     

"Hah?!" gumam Liuli Guoguo dengan bingung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.