Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kontes Pemberian Nama (Bagian 3)



Kontes Pemberian Nama (Bagian 3)

0"Em em, baiklah. Lucu sekali ya Nyonya kecil!" kata salah satu pelayan yang tiba-tiba berlari dari belakang dan langsung merangkul lengan Ding Xiang.     
0

"Benar sekali, Nyonya kecil juga sedang menyiapkan kontes untuk membuat baju musim dingin si kelinci kecil!" lanjut Ding Xiang.     

"Kalau itu mah, jelas tidak akan ada harapan. Di kediaman ini, kamu dan Mo Li yang kemampuan merajutnya paling bagus, kan?" tanya Duo Wei sambil tertawa.     

"Tidak pasti juga, Nyonya kecil kan lihatnya bukan hanya teknik merajutnya..." jawab Ding Xiang dengan malu-malu.     

***     

Butiran salju tidak lagi berterbangan, matahari keluar dari balik awan dan memancarkan cahaya merah kuning yang mulai menyinari tanah bersalju. Hal itu membawa kehangatan untuk hari yang dingin.     

Di halaman bangunan Liuli Guoguo, para pelayan tampak saling berdempetan dan ekspresi di wajah mereka terlihat sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Mereka berbaris cukup panjang sekali, dari halaman sampai keluar ke bangunan Liuli Guoguo. Kemudian, barisan panjang itu perlahan memendek.     

Di dalam halaman, tepatnya di depan kamar Liuli Guogu, ada meja bundar panjang dari mahoni yang ditutupi dengan taplak kain merah. Di bawah kain merah itu diletakkan beberapa tungku untuk penghangat kaki yang cukup hangat. Kemudian, di atas meja mahoni itu terdapat banyak jeruk dan kue yang diletakkan di beberapa piring. Ada manisan plum, biskuit plum, kue plum, bolu plum, permen plum dan ada juga bakpao plum.     

Di depan meja itu, duduk lima pelayan dan Liuli Guoguo duduk di tengah mereka. Dia mengenakan gaun musim dingin berwarna merah muda, tetapi sulaman bunga-bunga kecil merah muda di gaun baju musim dingin itu berubah menjadi bunga krisan berwarna kuning.     

Liuli Guoguo sedang makan jeruk dan wajahnya tampak merona merah. Di atas lututnya, si kelinci yang mengenakan baju musim dingin merah muda dengan hiasan mutiara dan hiasan bunga merah besar di kepalanya, juga terlihat sedang makan jeruk.     

Ada dua pelayan di samping kiri Liuli Guoguo, yaitu Ding Xiang dan Mo Li. Ding Xiang bertugas untuk menuliskan nama yang dianggapnya bagus, sedangkan Mo Li bertugas menuangkan tinta untuk Ding Xiang.      

Ada dua pelayan di samping kanan Liuli Guoguo, yaitu Cui Le dan Xiao Denglong yang lukanya sudah lumayan sembuh. Cui Le bertugas mengupaskan jeruk untuk Liuli Guoguo dan kelincinya. Sedangkan Xiao Denglong bertugas untuk berteriak dengan keras.     

"Selanjutnya!" teriak Xiao Denglong.     

Ju Yue yang bertugas di ruang makan, melihat gilirannya sudah tiba, dia pun langsung maju ke depan Nyonya kecilnya. Liuli Guoguo membuka mulutnya dan memasukkan manisan plum ke dalamnya. Lalu, dia pun mengunyahnya sambil bertanya, "Ju Yue, apa sudah memikirkan baik-baik nama untuk kelincinya?"     

Ju Yue tampak memutar bola matanya, lalu berkata, "Em… Hamba sudah memikirkan cukup lama, dan hanya mendapatkan satu nama di pikiran hamba."     

"Nama apa?" tanya Liuli Guoguo sambil mengunyah manisan plumnya.     

Ju Yue kemudian melihat Nyonya kecilnya ini makan dengan lahapnya, tanpa sadar dia menelan ludah, lalu berkata, "Fu Lai, yang berarti penjaga kebahagiaan. Dia akan menjadi penjaga kebahagiaan untuk Nyonya."     

Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya, "Tidak enak didengar," katanya.     

Ju Yue lalu menggigit bibirnya dan berkata dalam hati, Baiklah kalau begitu. Kemudian, dia berjalan di depan Cui Le dan mengambil beberapa kue manis. Setelah itu, dia berlari ke gerombolan pelayan yang sudah mengatakan nama yang dipikirkan mereka untuk ikut terus mengawasi jalannya kontes ini.     

"Selanjutnya!" teriak Xiao Denglong lagi.      

Duo Wei kemudian maju dan berkata, "Zhui Feng, si kelinci larinya cepat sekali seperti angin, jadi dia cocok sekali dengan nama ini."     

Liuli Guoguo tampak memakan jeruknya, lalu mengangguk dan berkata, "Lumayan, Ding Xiang catat nama itu, Cui Le, beri hadiah."     

"Em em!" gumam Ding Xiang yang segera mencatat nama itu, dan Cui Le segera mengambil kristal daun kecil dan memberikannya ke Duo Wei.      

Mata Duo Wei membelalak, mulutnya menganga bagai bentuk telur. Kemudian, tatapan mata iri pelayan lain tertuju kepadanya. Kristal daun kecil adalah bagian kristal dari kekuatan lima spiritual siluman jiwa. Bahkan, ini lebih mahal dari perak. Dia sangat bahagia saat menerima kristal daun kecil itu. Nyonya kecil memang sangat dermawan! batinnya.     

Sebenarnya, semua kristal itu bagi Liuli Guoguo bukan apa-apa. Setiap kali Xuanyuan Pofan kembali dari perburuan setannya, Xuanyuan Pofan selalu membawakan banyak kotak berisi kristal untuknya. Baginya, bedanya hanya terletak di kuantiti saja. Terkadang dia hanya mengambil kristal itu untuk mainan dan tidak menganggapnya terlalu penting.     

"Selanjutnya!" kata Xiao Denglong lanjut memanggil.     

Hong Dou pelayan di aula utama kemudian maju dan berkata, "Zhao Cai, yang artinya sumber harta yang terus mengalir!"      

Liuli Guoguo lalu mengangguk, dan dalam hati berkata, Namanya terlalu kuno!     

"Selanjutnya," lanjut Xiao Denglong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.