Istri Kecilku Sudah Dewasa

Diangkat Setinggi-tingginya (Bagian 4)



Diangkat Setinggi-tingginya (Bagian 4)

1"Kamu!" teriak Liuli Guoguo dengan kesal. Dia pun kemudian segera melepaskan tangannya dari tangan besar Kakak Po-nya. Lalu, mengepalkan tangan mungil itu sekali lagi dan memukulkannya ke dada Kakak Po-nya.      1

"Kakak Po, kamu menjengkelkan! Aku tidak mau peduli lagi denganmu!" kata Liuli Guoguo dengan bibir yang memanyun lagi. Kali ini, dia tidak ingin turun dari gendongan Kakak Po-nya, dan biarkan Kakak Po-nya menggendong dia yang sangat berat ini.      

Tapi sayangnya, Xuanyuan Pofan tidak merasa kalau Liuli Guoguo yang seperti bacang itu berat. Dia hanya butuh tenaga yang sangat kecil untuk menggendong istri kecilnya itu. Tidak hanya merasa menggendong Liuli Guoguo yang menurutnya bukan masalah. Tapi dia juga merasa kalau dirinya sangat bahagia bisa menggendong istri kecilnya cukup lama, itu sangat menyenangkan untuknya.     

Para pelayan dan pengawal yang melihat pemandang itu hanya bisa membatin, Ya ampun, Tuanku. Jika kalian mau pukul-pukulan mesra seperti ini, di dalam ruangan sajalah! Bagaimanapun, kita sekarang di bawah anak tangga Kuil Tao Qing Feng!     

Si kelinci lagi-lagi menggerakkan tubuhnya di lengan pelayan, Hei gadis kecil, Si Xiu Lou itu sangat kejam. Kamu tidak akan bisa berdebat dengannya, kamu pasti akan kalah kalau melawannya, batinnya.     

Melihat istri kecilnya memiringkan kepala untuk menghindari melihatnya, Xuanyuan Pofan pun tersenyum tak berdaya, "Benar-benar tidak mau memedulikanku? Em?" tanyanya.     

"Em!" gumam Liuli Guoguo sambil mengangguk.     

"Mau tidak kalau diangkat setinggi-tingginya?" tanya Xuanyuan Pofan yang mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan. Tapi, langkahnya ini benar sekali, Liuli Guoguo yang dari tadi memiringkan kepalanya dan tampak sangat kesal beberapa detik lalu, sekarang langsung menoleh dan berteriak dengan sangat keras, "Mau!"     

Si kelinci pun membatin lagi, Hei gadis kecil, mana harga dirimu itu!      

Sedangkan yang lainnya merasa tidak heran dengan hal ini, karena hanya Raja Huayou saja yang memahami sifat dan karakter Liuli Guoguo.     

"Sudah tidak marah?" tanya Xuanyuan Pofan yang kemudian menepuk pantat Liuli Guoguo sambil tertawa.      

Liuli Guoguo langsung mengangguk dan menjawab, "Em em tidak marah!" Kemudian ia pun membatin, Diangkat setinggi-tingginya, untuk apa marah hehe. Sehingga, dua sosok menarik di anak tangga di bawah pantulan matahari terbenam tampak menjadi pemandangan indah bagi yang lain.     

Xuanyuan Pofan yang tampan pun kemudian meletakkan Liuli Guoguo di punggungnya. Lalu, Liuli Guoguo pun dengan segera naik ke pundaknya dengan senyum cerah dan cemerlang di wajahnya. Sedangkan para pengawal dan pelayan di belakang, hanya bisa geleng-geleng kepala dengan iri ketika melihat Raja Huayou dan Liuli Guoguo.     

Tapi, belum sampai Liuli Guoguo menikmati kesenangan ini cukup lama, belum puas juga para pelayan dan pengawal melihat pemandangan ini. Tiba-tiba seorang biksu kecil gundul, dari atas terlihat sedang berjalan menuruni anak tangga, dan akhirnya berdiri di depan Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo.      

Barulah Liuli Guoguo ingat kalau naik anak tangga kuil Tao Qing Feng ini harus jalan dengan kaki sendiri. Aku lupa wajarlah, tapi kenapa Kakak Po juga bisa lupa ya, batinnya.     

Wajah biksu kecil gundul itu begitu serius, dia pun menunjuk-nunjuk jarinya ke Liuli Guoguo sambil berkata dengan serius pula, "Putri terhormat, di tangga Tao Qing Feng ini harus jalan sendiri-sendiri, tidak boleh dibantu atau pun digendong. Jadi, tolong putri segera turun dari pundak pria ini. Kalau tidak, Dewa akan marah nanti!"     

Wajah Liuli Guoguo pun memerah, dia buru-buru meminta Xuanyuan Pofan untuk menurunkan dia ke anak tangga itu, lalu membungkuk meminta maaf ke biksu kecil gundul yang kelihatannya marah itu. "Maaf, maafkan aku. Aku tidak bermaksud. Tapi karena terlalu bersemangat jadi lupa, tolong maafkan aku," katanya dengan memohon.     

"Apa kamu tahu, ini..." kata biksu kecil gundul itu. Namun, ketika mau berceloteh dan menasehati Liuli Guoguo, tanpa sengaja dia melirik ke pria yang ada di samping Liuli Guoguo.      

Tatapan mata yang begitu dingin ini sungguh menakutkan, hal itu membuat biksu kecil gundul itu gemetaran. Akhirnya kata-kata selanjutnya yang mau diucapkan pun ditelannya kembali. Bahkan, dia merasa takut dan ngeri jika harus tetap berada di sana sedetik saja. Dia pun kemudian membungkuk, dan membalas salam dari Liuli Guoguo, lalu kembali naik ke atas.     

Liuli Guoguo melihat biksu kecil gundul yang galak itu langsung pergi begitu saja. Hah? Aku kira dia akan memarahiku, tidak kusangka ternyata dia begitu saja memaafkanku. Wah baik sekali hatinya, batinnya. Dia kemudian mengepalkan tangannya lagi, lalu memukul pelan ke Kakak Po-nya, "Kakak Po, semua ini salahmu. Kenapa kamu tidak mengingatkanku? Hampir saja aku melakukan dosa besar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.