Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pertama Kalinya Dicium Begitu Lama (Bagian 5)



Pertama Kalinya Dicium Begitu Lama (Bagian 5)

0Di dalam kereta kuda yang mewah dan megah dalam perjalanan menuju Tang Zhou,     
0

Liuli Guoguo melihat Kakak Po-nya yang ada di di seberang duduknya sedang memejamkan mata. Aduh bingung sekali, kenapa Kakak Po kelihatannya masih saja marah, ya? Tidak masalah deh kalau dia tidak memperbolehkanku membawa Tuantuan ikut duduk di kereta kuda ini. Tapi, kenapa dia tidak bicara satu katapun kepadaku? Cih! Kakak Po tidak mau bicara denganku ya sudah, aku juga tidak mau bicara dengan Kakak Po! batinnya.     

Liuli Guoguo kemudian membuka tirai jendela kereta kudanya. Beberapa butiran salju terlihat berterbangan, masuk ke dalam kereta dan jatuh ke atas rambutnya. Rambut hitam dan bersinar itu terlihat sedikit memutih karena salju, tampak sekali kebahagiaan sederhana di wajahnya.      

Liuli Gouguo yang sangat bosan pun akhirnya memandangi pemandangan diluar jendela. Ada pepohonan yang putih, ada atap rumah yang putih, ada gunung yang putih, ada pinus-pinus yang putih, semuanya jadi putih karena tertumpuk oleh salju.     

Liuli Guoguo sampai bersendawa karena tidak bisa menahan kebosanan dalam dirinya, dia berpikir sejenak dan akhirnya menyerah. Dia yang imut itu pun akhirnya menoleh dan berkata, "Kakak Po..."     

Begitu menoleh dan baru saja membuka mulut, Liuli Guoguo langsung terkejut sekali karena Kakak Po yang duduk di seberangnya dan memejamkan mata tadi, sekarang ada tepat di belakangnya, membuka mata dan menatap tajam ke dirinya. Kakak Po, kapan sudah membuka matanya? batinnya.     

"Kakak Po, kamu… Uh..." gumam Liulu Guoguo sambil melihat Kakak Po-nya yang diam dan hanya memandangnya saja. Dia pun bertekad membuka mulut duluan. Tapi siapa yang tahu, Kakak Po tiba-tiba mengulurkan tangannya dari jubah bulu musang ungunya, lalu mencubit wajah mungil Liuli Guoguo. Dia lalu mengangkat tangannya, kemudian membungkuk dan akhirnya mencium bibir Liuli Guoguo.     

Mata besar bagai anggur itu pun langsung membelalak, apalagi wajah tampan di depannya itu masih saja terlihat kaku dan dingin. Liuli Guoguo pun langsung salah tingkah dan tidak tahu harus berbuat apa.     

Setelah bibirnya dipenuhi dengan bibir ceri beraroma permen, Xuanyuan Pofan pun seperti kelaparan tidak karuan sehingga tidak rela untuk berhenti menggigiti Liuli Guoguo. Setelah menggigit puas, dia mengangkat Liuli Guoguo dan mendudukkannya di lutut. Lalu, merangkulnya dengan erat dan mulai menciumnya lagi dengan liarnya.     

"Kakak Po, Uh..." gumam Liuli Guoguo sampai tertegun. Sebab, ini pertama kalinya dia dicium begitu lamanya oleh Kakak Po. Lidah hangat Kakak Po bahkan juga masuk ke dalam mulutnya. Karena gerakannya yang tidak beraturan dan liar, hal itu membuatnya sangat ketakutan dan hampir saja dia melompat keluar.      

Tangan seputih salju Liuli Guoguo terus berusaha melawan dan memukul Kakak Po-nya, dia berusaha terlepas dari Kakak Po-nya. Tapi, bagaimanapun dia berusaha melawan, yang ada hanya rasa sakit dan ngilu yang tiba-tiba terasa. Dan yang lebih menakutkan adalah Kakak Po yang sedang memeluknya ini juga menggigiti bibirnya dengan sangat lama sekali. Lalu, tiba-tiba membuka kerah beludru yang menutupi lehernya, kemudian menggigiti lehernya juga.     

"Ah!"     

Pertama kalinya, ini pertama kalinya ciuman liar ini jatuh di tubuh gadis kecil yang sudah bertahun-tahun dilindungi oleh dirinya sendiri. Xuanyuan Pofan semakin lama semakin menginginkan lebih banyak. Leher yang putih dan lembut itu, ditambah dengan bekas merah di leher itu membuatnya semakin tidak bisa menghentikan hasratnya.     

Hanya saja, setetes air mata yang menetes langsung memadamkan semua kegilaan Xuanyuan Pofan, dan mengembalikan dia ke kesadarannya. Dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat gadis kecil di pelukannya yang kini matanya sudah penuh dengan air mata.      

Wajah merah yang penuh air mata, gigi putih yang menggigit bibirnya sendiri, dia terlihat sangat pucat. Sosok kecil itu terlihat sangat ketakutan, Liuli Guoguo pun akhirnya menangis.     

Xuanyuan Pofan rasanya ingin menampar dirinya sendiri dan memaki dengan kata 'bajingan' ke dirinya sendiri. Dia pun segera menutup jubah biru dan baju merah di tubuh Liuli Guoguo, lalu memeluknya dengan erat sambil, "Maaf, maafkan aku Liuli Guoguo, aku..."     

Liuli Guoguo yang ketakutan dan hidungnya terasa asam, serta air mata yang sebesar kacang terus mengalir deras bagaikan air terjun, "Huwaahhhh, hiks hiks hiks… Kakak Po, kamu menyakitiku! Hiks hiks hiks.... Kakak Po, kamu jahat sekali! Hiks hiks hiks..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.