Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kepala Kecil yang Menggantung Di Depan Dada (Bagian 2)



Kepala Kecil yang Menggantung Di Depan Dada (Bagian 2)

0"Tentu saja… Suka," kata Xuanyuan Pofan yang akhirnya mengucapkan jawaban yang sangat dinanti oleh Liuli Guoguo.      
0

Wajah yang sangat imut itu seketika langsung cerah cemerlang bagaikan bunga kecil yang bermekaran. Liuli Guoguo pun langsung melompat ke pelukan Xuanyuan Pofan. "Kakak Po kan suka padaku, lalu kenapa tidak mau memelukku! Tidak memberikanku penghangat alami! Aku mau dipeluk! Aku mau penghangat Kakak Po!" katanya dengan bersemangat untuk meminta dipeluk terus oleh Xuanyuan Pofan.     

Ternyata, pertanyaan istri kecil Raja Huayou itu maksudnya adalah ini, "Kamu sudah pakai begitu banyak baju tapi masih merasa kedinginan, em?" tanya Xuanyuan Pofan yang mencoba menahan tawa, lalu mendorong pelan Liuli Guoguo.     

"Cih!" gumam Liuli Guoguo kesal. Dia pun mundur dari depan Xuanyuan Pofan. Lalu, tiba-tiba dia melepas satu persatu baju musim dingin yang dikenakannya. Ini semua membuat Xuanyuan Pofan dan pelayan di sana terkejut dan bingung harus apa.      

Sampai akhirnya, ketika Liuli Guoguo mau melepas baju musim dingin lapis keempat, tiba-tiba penghangat yang diinginkannya memeluknya. Dia pun akhirnya berhasil mencapai tujuannya. Berhasil masuk di pelukan Xuanyuan Pofan yang mengenakan jubah musang berwarna ungu yang tebal, dan hanya meninggalkan kepalanya saja yang menjulur keluar.     

"Sembarangan saja!" teriak Xuanyuan Pofan dengan marah tapi juga tak berdaya. Ketika melihat wajah imut Liuli Guoguo yang ada di pelukannya, dia tidak tega untuk galak ataupun memarahinya. Dia sungguh tidak berdaya menghadapi istri kecilnya ini. Dia merasa kalau sepertinya memang sudah terlalu memanjakan Lulli Guoguo sampai jadi seperti ini.     

"Aku kan mau penghangat ini..." kata Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya, lalu semakin erat memeluk Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan menghela napas, dia benar-benar tak berdaya sama sekali ketika menghadapi si kecil Liuli Guoguo ini. Padahal, Liuli Guoguo tidak tahu kalau gundukan kecil yang empuk di dadanya itu, jika tidak ada baju musim dingin lalu menempel ke tubuhnya. Hal itu merupakan cobaan dan siksaan yang berat untuk Xuanyuan Pofan.     

Jika pikiran Xuanyuan Pofan kacau, maka bisa-bisa dia tanpa sengaja bisa melukai istri kecilnya itu. Ketika seorang pria sudah berumur sembilan belas tahun, tidak mungkin tidak ada api gejolak seks di dalam dirinya. Tapi, dia sangat bertanggung jawab kepada istri kecilnya dengan berusaha menahan api gejolaknya. Sebenarnya, menahan semua itu sungguh hal yang sangat menyakitkan untuknya.     

Sekarang, Xuanyuan Pofan hanya ingin menggendong Liuli Guoguo ke ranjang, lalu memasukkannya ke dalam selimut. Setelah itu, dia sendiri ingin segera keluar untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi, ketika baru saja berdiri, tiba-tiba terdengar suara yang sangat akrab masuk ke dalam telinganya.     

"Si persik, ada liontin batu giokku yang terjatuh di sini. apa kamu… Eh?!" kata Xuanyuan Poxi saat masuk ke bangunan Ya. Kemudian dia melihat kamar Liuli Guoguo yang masih menyala lampunya. Lalu, ketika merasa tidak ada yang menghalangi, jadi tanpa berpikir panjang dia pun masuk ke dalam. Tapi, dia malah melihat Kakak keenamnya dengan ekspresi wajah yang aneh dan menakutkan, serta melihat sebuah kepala kecil yang menggantung di depan dada kakaknya.     

Mata hitam di kepala kecil itu berkedip, lalu membuka mulut kecilnya dan berkata, "Eh? Kakak Xuanyuan Poxi kurus, kenapa kamu bisa datang ke sini?"     

Xuanyuan Pofan sangat marah, Adik ke delapanku ini apa tidak tahu aturan, ya?! Bisa-bisanya dia masuk begitu saja ke kamar istri kecilku tanpa mengetuk pintu! batinnya. Dia pun kemudian mengeratkan pelukannya ke Liuli Guoguo, lalu menutup kepala Liuli Guoguo dengan jubah musang berwarna ungunya.     

Gerakan ini di mata Xuanyuan Poxi, seketika berhasil untuk menunjukan apa maksud Xuanyuan Pofan. Hm, wajah kecil Liuli Guoguo saja tidak rela diperlihatkan ke yang lain. Cih! Aku kan pernah melihatnya, mana ada aku sangat ingin melihatnya! Baiklah, memang aku ingin melihatnya, batinnya. Lagi pula, dirinya juga telah mengerti maksud dari Kakaknya itu. Dia merasa kalau terus begini akan ada hal besar dan buruk yang akan terjadi.     

"Adik kedelapan, tanpa mengetuk pintu, kamu begitu saja masuk ke sini. Ada urusan apa?" tanya Xuanyuan Pofan dengan begitu dingin.     

Xuanyuan Poxi menelan ludahnya, dia lalu berkata dengan terbata-bata, "Em… Itu... Sore ini ketika aku menemui si persik untuk bermain… Em… Liontin batu giok ku sepertinya... Jatuh… Jatuh di sini..."      

Xuanyuan Poxi, kenapa kamu sekarang terbata-bata begini dan malah merasa takut? Kamu kan tidak melakukan hal jahat apapun, kenapa hatimu jadi merasa tidak enak sih?! batin Xuanyuan Poxi kepada dirinya sendiri.     

Xuanyuan Poxi, si kecil yang temperamennya meledak-ledak ini, jika ada di depan Kakak keenamnya dan di bawah aura mengancam dari Kakak keenamnya ini, dia tanpa sadar akan berubah menjadi domba kecil.     

Liuli Guoguo tidak bisa bernapas dengan baik di bawah jubah musang itu, dia pun berusaha keluar, "Hei, Kakak Po, kamu sudah menutup kepalaku juga! Aku bisa-bisa mati kehabisan napas ini," katanya sambil mengangkat kepalanya ke arah wajah Xuanyuan Pofan.     

"Patuhlah saja, tahan dulu ya!" perintah Xuanyuan Pofan sambil menutup sekali lagi kepala Liuli Guoguo dengan jubah bulu musangnya.     

"Liontin batu giok apa?" tanya Xuanyuan Pofan kepada adik ke delapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.