Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hah, Apa Ada Pencuri?



Hah, Apa Ada Pencuri?

0Ucapan tajam dan sarkasme Xiao Denglong terus diucapkannya, dia sama sekali tidak memberi kesempatan Bu Dong untuk bicara. Dia mengomel terus-terusan sampai orang-orang di sekitar membelalakkan mata karena terkejut melihat sikapnya.      
0

Liuli Guoguo kemudian tampak menaikkan alisnya ke Xiao Denglong untuk mengisyaratkan, 'Bagus sekali'. Di dalam hatinya, dia juga sangat kagum dan tersentuh dengan keberanian Xiao Denglong.     

"Kamu..." ucapan Bu Dong pun terbata-bata. Dia tidak menemukan kata-kata yang bisa membantah pelayan kurang ajar di depannya itu. Akhirnya dia pun hanya bisa menerima ini semua dan menahan emosinya.      

Lalu, Bu Dong pun memaksakan diri untuk berkata dengan lembut, "Mana mungkin hamba berani..." Padahal dalam hati dia berkata, Sial! Kurang ajar kau wanita murahan! Awas saja, nanti kalau aku sudah bertemu dengan Ratu, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja dan pasti membuatmu mati kesal! Kalau tidak, sia-sia saja aku hidup bertahun-tahun!     

"Kalau tidak berani, kenapa masih saja tidak segera minta maaf!" teriak Xiao Denglong dengan begitu galaknya sambil marah-marah.     

Bu Dong pun berusaha menahan emosinya, dia tidak berani lagi melanjutkan ini semua. Akhirnya, dia pun memaksakan diri, dan berkata dengan suara pelan sekali kepada kedua pengawal itu, "Tuan-tuan, maafkan saya. Ucapan saya tadi tidak sopan!" Suaranya sangat kecil sekali, seolah begitu saja tertiup angin dan tidak ada yang mendengarnya dengan jelas.     

"Lebih keras lagi, aku tidak dengar!" perintah Liuli Guoguo sambil menggelengkan kepalanya.     

Bu Dong pun menarik napas panjang lalu berteriak, "Tuan-tuan, maafkan saya!" Dia mengatakannya begitu keras sampai-sampai pipinya tampak bergoyang. Dirinya benar-benar baru merasakan, dan mengenal siapa istri kecil misterius Raja Huayou ini.      

Istri kecil Raja Huayou ini kelihatannya saja begitu imut dan sangat memikat, tapi tidak ada yang menyangka kalau temperamennya keras dan buruk sekali. Aku kan hanya memaki biasa saja ke pengawalnya! Belum sampai mengapa-apakannya. Tapi bisa-bisanya membuatku kehilangan muka seperti ini! Sial sekali! batin Bu Dong.     

Orang-orang di sekitar mereka berdua pun membelalakkan matanya saat melihat pemandangan ini. Apalagi, Pak Gao yang ikut datang bersama Bu Dong. Dia dalam hati memuji dan kagum dengan istri kecil Raja Huayou.      

Bu Dong di kerajaan sudah terlalu dimanjakan oleh Ratu. Dia adalah pelayan kesayangan Ratu, sehingga dirinya sudah terbiasa begitu sombong dan arogan. Tapi, hari ini begitu saja dia dipermalukan oleh istri kecil Raja Huayou. Pak Gao dan para pelayan lainya pun merasa kebencian mereka terbalaskan dan merasa sangat puas.     

Liuli Guoguo pun puas dengan permintaan maaf itu, dia pun menutup kembali tirai kereta dan duduk dengan manisnya. Xiao Denglong pun juga ikut menarik kepalanya.      

Baru saja hening sejenak, Liuli Guoguo tampak kembali merindukan kelinci dan harimaunya. Mata besarnya pun menjadi sembab lagi, dan dia pun kembali sedih. Xiao Denglong yang melihat Nyonya kecilnya sedih seperti itu, membuat dirinya juga ikut merasa sedih.     

***     

Istana kerajaan di Kota Jing, bangunan Kun Ning,     

Seorang pelayan terlihat menghadap Ratu, lalu membungkuk untuk memberi hormat kepada Ratu dan berkata, "Ratu, Pak Wan baru saja melaporkan ke hamba. Dia mengatakan kalau malam ini Raja bermalam di kamar Selir Meng, jadi tidak akan datang ke bangunan Kun Ning."     

Bruakkk!      

Begitu Ratu marah, dia pun langsung membuat berantakan semua hal yang ada di atas meja. Padahal, baru saja dihidangkan makanan dan teh di sana. "Cih! Lagi-lagi pergi ke kamar rubah wanita itu! Apa dia lupa kalau dia sudah tua, apa dia tidak mau nyawanya lagi?" katanya. Kalau kamu mati kebanyakan melakukan seks di ranjang, Syukurin! batinnya.     

Pelayan di hadapannya sudah terbiasa dengan watak meledak-ledak Ratu. Dia pun maju ke belakang Ratu dan memijat pundaknya untuk berusaha mengurangi emosi Ratu, "Ratu sudah tidak perlu marah lagi. Marah-marah tidak baik untuk kesehatan. Ratu tidak perlu dan tidak pantas marah hanya karena Selir Meng," katanya berusaha untuk menenangkan.      

"Aku bukan marah dengan rubah wanita itu! Dia mah tidak pantas membuatku sia-sia marah kepadanya dan membuat suasana hatiku buruk. Aku marah dengan Raja! Dia selalu saja tidak bisa mengendalikan nafsunya. Dia tidak takut melukai tubuhnya sendiri, apa? Dia juga tidak lihat dirinya ya, kalau dia itu sudah tua begitu!" kata Ratu sambil menggebrak meja. Beberapa cangkir pun jadi jatuh dan pecah karenanya.     

Pelayan pun tidak tahu harus berkata apa. Kebiasaan Raja ini sudah sering didengar yang lainnya, mangkanya tidak heran kalau Ratu tidak senang dan marah ketika melihatnya.     

"Hah! Apa ada pencuri?" tanya Liuli Guoguo.     

"Em?" gumam Ratu ketika mendengar suara yang begitu jernih. Dia pun mengerutkan kening dan mengangkat kepalanya. Lalu, dia melihat gadis kecil yang berhasil memikat dan menggoda anak kesayangannya.     

Seorang gadis kecil tampak melompat dengan riangnya ketika menghindari pecahan cangkir dan piring yang berserakan. Lalu, dia pun berjalan ke depan Ratu dan bertanya, "Ibu Ratu, apa ada pencuri masuk di kediamanmu ini? Kenapa bisa berantakan seperti ini?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.