Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tuan Kami Sangat Memanjakan Istri Kecilnya (2)



Tuan Kami Sangat Memanjakan Istri Kecilnya (2)

2Akhirnya Raja Huayou keluar dari kediaman dan menangkap seluruh pencuri di kota, tidak peduli pencuri kalangan atas maupun pencuri makanan dari pedagang kecil. Semua pencuri itu ditangkap dan ditahan, lalu ditaruh di depan pintu kediaman Raja Huayou, kemudian semua pencuri itu berlutut membentuk beberapa baris. Pemandangan saat itu sangat menegangkan dan menakutkan. Setelah itu, Raja Huayou menggendong istri kecilnya ke depan para pencuri itu.      1

Liuli Guoguo melihat ke para pencuri itu, kemudian tangisannya pun berhenti dan hanya menyisakan isak saja. Dia semakin erat memeluk Raja Huayou, lalu kedua mata besarnya memandangi para pencuri itu sambil berkedip. Dia menghisap ingusnya, setelah itu berkata dengan suara serak seperti suara nenek-nenek.     

"Kalian… ssiii... siapaaa… yang mencuri… permenku?! Satu… berwarna merah muda… rasa bunga plum… satunya lagi… warna merah… rasa delima... semuanya itu… aku… letakkan… di… di... bantal… kelinciku… hiks hiks hiks hiks..." kata Liuli Guoguo yang berusaha sebisanya untuk berbicara dengan suara yang sangat keras. Karena dia takut kalau barisan paling belakang para pencuri itu tidak mendengar ucapannya. Sebab, menurutnya mungkin saja pencuri permennya ada di barisan yang paling belakang.      

"..."     

Seluruh orang yang melihat itu tiba-tiba berkeringat dingin dan mengerutkan kening karena bingung. Karena, kecurigaan Nyonya kecil mereka ini sangat membingungkan dan tidak beralasan. Para pencuri yang berbaris semuanya merasa bingung dan saling memandang satu sama lain. Yang ada di otak mereka saat ini hanyalah satu tanda tanya besar, karena mereka tidak mengerti sebenarnya ada apa dengan semua ini. Mereka hanya merasa ketakutan dan rasanya ingin pingsan saja. Karena yang menangkap mereka adalah Raja Huayou, Raja Huayou yang sangat ditakuti.     

Tiba-tiba hening...     

Liuli Guoguo membelalakkan matanya, lalu mengedipkan matanya ketika melihat para pencuri itu. Dia tidak melihat satupun pencuri yang berdiri dan mengaku karena telah mencuri permennya. Dia pun memanyunkan bibirnya semakin erat dan kelihatan akan menangis keras lagi.     

Tapi tidak disangka...     

"Sudah ketemu! Sudah ketemu!" kata seorang pelayan yang berlari menghampiri mereka sambil membawa ceret hitam.     

Pelayan itu berhenti dengan napas terengah-engah, "Sudah ketemu! Sudah ketemu! Tuan, hamba menemukannya! Ketika saya tadi membereskan ceret hitam milik Nyonya, saya menemukan dua bungkus permen. Nyonya kecil coba lihatlah ini, apakah ini dua permen yang sedang kamu cari?" tanyanya,     

Liuli Guoguo melihat ke pelayan itu, lalu mengambil ceret hitam dan melihat bungkus kertas dua permen yang terambang di dalamnya. Satu berwarna merah muda, satunya lagi berwarna merah. Mata yang sembab itu tampak berkedip, kemudian berkedip, dan berkedip lagi. Tiba-tiba wajahnya memerah dan bibirnya menganga seperti apel.     

Seketika itu, Liuli Guoguo pun menekankan kepala kecilnya ke dekapan Kakak Po-nya, lalu dia berbicara dengan sangat pelan sampai hanya Raja Huayou yang bisa mendengarnya, "Uh… Kakak Po, aku, aku ingat, sepertinya ketika aku mandi kemarin malam, aku… aku sudah memakan habis permen itu."     

Kemarin malam, tiba-tiba perut Liuli Guoguo sakit, lalu dia pun berbaring ke ranjang, kemudian dia langsung tidur dengan nyenyak tanpa teringat apapun juga. Uh, aku merasa sangat malu, bagaimana ini… batinnya.     

Raja Huayou mengerutkan keningnya, dia sudah tahu kalau akar masalahnya pasti dari istri kecilnya itu, tapi bagaimana lagi, dia benar-benar tidak berdaya. Demi membuat istrinya tidak menangis, jadi dia rela tersiksa seperti itu. Akhirnya, Raja Huayou menggendong erat Liuli Guoguo yang masih malu karena tidak berani mengangkat kepalanya, kemudian membawanya ke kamar, lalu menidurkannya. Setelah itu, tanpa beristirahat Raja Huayou keluar langsung dari kamar.     

Keheningan terasa mencekam kota, Raja Huayou kemudian memerintahkan seluruh pengawal membawa para pencuri dan para petugas pengadilan di beberapa kota berkumpul. Dia memerintahkan dengan khusus kepada para petugas pengadilan kota, untuk menangani dan mengadili dengan serius para pencuri itu.     

Karena semua ini perintah langsung dari Raja Huayou, para petugas pengadilan yang biasanya tidak serius jadi tidak berani bertele-tele. Mereka pun langsung mengurus dan mengadili dengan begitu profesionalnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.