Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Cantik, Kamu Cantik Sekali (Bagian 5)



Kakak Cantik, Kamu Cantik Sekali (Bagian 5)

1Du Heng masih tercengang, sedangkan si bacang sudah berdiri di depannya. Dia tiba-tiba merasa kalau hawa di sekitarnya menjadi semakin dingin, hal itu membuatnya mengambil teh panasnya, lalu meneguknya. Namun, ketika dia bersiap menyapa istri kecil dari sahabat baiknya, tiba-tiba...      1

"Kakak cantik, menurutku, kamu cantik sekali!" tutur Liuli Guoguo sambil mengedipkan matanya dan menatap 'kakak perempuan' cantik yang mengenakan baju warna hijau muda.     

"Eh..." gumam Du Heng yang tanpa sengaja langsung menyemburkan air teh yang masih belum ditelan ke perutnya.     

"....."     

"....."     

"....."     

"....."     

"....."     

"Wah bahaya sekali," Gumam Liuli Guoguo sambil menyembulkan kepalanya dari dekapan Kakak Po-nya. Jika bukan karena Kakak Po-nya yang menariknya ke dekapannya tepat waktu, dia mungkin sudah basah kuyup tersembur air teh Du Heng.      

Sedangkan kelinci warna-warni yang terlempar barusan, saat ini sedang digendong pengawal kedelapan. Bulunya semuanya bergidik dan kedua telinga kelinci itu terlihat berdiri tegak. Yah yah, penyihir busuk, dasar kamu itu rajanya orang jahat, berhati buruk, kaki besar, gigi jelek, rambut rontok, kuku hitam! maki kelinci itu dalam hati.     

Barusan tadi, Xuanyuan Pofan demi tidak membiarkan Liuli Guoguo kotor tersembur air teh. Dia tanpa ragu langsung melemparkan kelinci yang ada di dekapannya dan langsung melindungi Liuli Guoguo.      

"..." Kelinci itu terlihat sangat marah sekali. Jika bukan karena pengawal kedelapan dengan cepat menangkapnya, mungkin sekarang dia sudah jadi daging cincang sekarang.     

"Kakak, aku tidak berbohong padamu. Kamu benar-benar sangat cantik. Lebih cantik dari bunga musim semi, lebih cantik dari Kakak Xuanyuan Mingxin, lebih cantik juga dari pengawal ketujuh, em… cantikmu beda sedikit dengan kakak penari, kamu benar-benar..." kata Liuli Guoguo mengulangi perkataannya yang tadi.     

Du Heng langsung menghentikannya dengan panik, "Kamu… Sudah! Sudah! Kamu jangan bicara lagi!"     

Aku tahu aku tampan! Aku tahu aku sangat tampan! Aku tahu aku sangat sangat tampan! Aku tahu aku sangat sangat tampan sekali! Tapi, juga tidak perlu dibandingkan dengan kecantikan perempuan, kan?! Jika dipuji lebih cantik dari perempuan, itu bagi seorang pria sama saja dengan bukan pujian. Dan, bagiku pria yang mana darahnya berisi aura ketangguhan yang luar biasa, ucapan itu sama saja dengan menghina, ini namanya menghina! batin Du Heng tidak terima. Kelihatannya setelah kembali ke kerajaan nanti, dia berpikir bahwa dirinya harus berlatih pedang Qilin selama delapan ratus delapan puluh delapan hari sehari semalam.      

Liuli Guoguo menepuk bibir kecilnya sendiri, tidak berani bicara lagi dan memasukkan dirinya ke dekapan Kakak Po-nya. Memang apa yang aku katakan salah? Kakak ini benar-benar cantik sekali, lebih cantik dibandingkan pemandangan musim semi dan Kakak Xuanyuan Mingxin. Bahkan, dia juga lebih cantik dari pengawal ketujuh. Hanya beda sedikit kecantikannya dari kakak penari, batinnya.     

"Liuli Guoguo, dia itu pria." kata Xuanyuan Pofan dengan suara yang terdengar dingin.     

"Hah?!" gumam Liuli Guoguo yang sekarang seolah tanpa sengaja tiba-tiba masuk di pandangan dunia baru.     

Ketika Liuli Guoguo masih terkejut dengan kenyataan terhadap Du Heng, seorang pelayan tiba-tiba berlari buru-buru masuk melapor ke aula utama, "Tuan, Nyonya, ada yang berkelahi di bangunan tempat tinggal Nyonya Liuli Guoguo!"     

"Hah?!" gumam Liuli Guoguo yang tiba-tiba berubah menjadi landak penasaran, lalu turun sendirinya dari pelukan Kakak Po-nya, seolah dia sedang berubah menjadi angin kecil.      

Tap, tap, tap      

Liuli Guoguo berlari cepat menuju kamarnya sendiri. Begitu masuk ke halaman bangunan, dia melihat salah satu pelayannya terbaring di tanah penuh salju sambil memegangi perutnya. Di bibirnya keluar darah segar, ini semua membuatnya seketika terkejut.     

"Xiao Denglong!" panggil Liuli Guoguo dengan mata yang seketika jadi sembab dan langsung berlari ke samping pelayan yang bernama Xiao Denglong.     

"Xiao Denglong! Kamu jangan mati, kamu jangan mati. Jika kamu mati, siapa nanti yang akan menjaga ikan-ikan kecilku! Kamu tidak boleh mati!" kata Liuli Guoguo dengan wajah yang penuh dengan kekhawatiran.     

Xiao Denglong hanya diam saja saat melihat Liuli Guoguo, "..." Nyonya kecil, hamba belum mati, tolong anda jangan mengutukku seperti itu dong, batinnya.     

"Itu..." kata Xiao Denglong sambil memegangi bagian perutnya yang sangat sakit sekali, lalu dia berkata dengan suara seraknya, "Nyon... Nyonya kecil, hamba tidak ada apa-apa. Hamba hanya dipukul dan ditendang biasa saja. Tidak ada apa-apa kok, Nyonya kecil kamu jangan terlalu khawatir ya."      

Sebenarnya, bukan sesederhana dipukul atau ditendang biasa. Tapi, kekuatan pukulan dan tendangan tadi itu sangat besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.