Istri Kecilku Sudah Dewasa

Nyonya, Tuan Menghadiahimu Seekor Kelinci (1)



Nyonya, Tuan Menghadiahimu Seekor Kelinci (1)

0Di luar kamar turunlah salju, saat ini Liuli Guoguo yang dibungkus beberapa baju tebal tampak seperti bakcang. Dia memegang penghangat tangan tembaga berbentuk bunga persik. Kemudian dia duduk diam di atas bangku kayu merah, dan membiarkan pelayannya Cui Le menyisir dan menata rambutnya.     
0

Di hadapan Liuli Guoguo sekarang, dia sedang melihat dirinya yang ada di cermin. Lalu, dia menjulurkan lidahnya dan membuat ekspresi jelek seperti setan, kemudian dia membandingkan kejelekan dirinya sendiri dengan dirinya yang ada di cermin sampai dirinya tertawa terbahak-bahak. Cui Le pun tertawa ketika melihatnya karena tidak bisa menahannya tawanya lagi.     

"Nyonya kecil, kamu tertawanya pelan saja, aku tidak bisa mengikat rambutmu jadinya." kata Cui Le sambil tersenyum.     

"O, o," jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk, kemudian dia diam tidak bergerak lagi. Sekarang hanya kedua mata besarnya yang tampak berkedip-kedip, karena ia sedang membandingkan dengan dirinya di cermin, yaitu siapa yang matanya lebih besar, hihihihi.     

Kreekk kreekk kreekk...      

Telinga Liuli Guoguo tampak bergerak-gerak, "Um? Apakah kamu mendengarkan sebuah bunyi?" tanyanya.     

Cui Le yang sudah selesai mengikat rambut Liuli Guoguo, lalu dia mulai menjepitkan sebuah jepit kerlap-kerlip di rambut Liuli Guoguo. Setelah itu dia baru merespon ucapan Liuli Guoguo, "Bunyi? Tidak kok."     

"Oh, bunyi yang dimaksud Nyonya bukannya suara makan wortel ya, hadiah yang mau diberikan Tuan kepada Nyonya. Kemarin ketika Nyonya sedang menyalin buku, tiba-tiba sudah ketiduran, jadi..." kata Cui Le yang kemudian terputus. Sebelum menyelesaikan ucapannya, rambut yang sedang dipegangnya tadi tiba-tiba sudah tidak ada. Lalu, dia melihat tangannya yang masih memegang jepit dan terambang di udara.     

Liuli Guoguo berlari cepat seperti angin untuk membuka dua tirai manik-manik, lalu dia menyelinapkan kepalanya keluar kamar. Kemudian, dia langsung melihat Duo Wei dan Duo He, yaitu kedua pelayannya yang sedang memegang wortel dan kubis dan sedang memberi makan seekor kelinci.     

"Nyonya, kamu sudah bangun? Cepat sini lihat, ini adalah kelinci yang diselamatkan dari monster binatang buas oleh Tuan. Karena Tuan tahu kalau Nyonya suka kelinci, jadi dia spesial menyelamatkan kelinci ini untuk dipelihara oleh Nyonya." Jawab Duo Wei sambil tersenyum dan mengangkat kepalanya untuk melihat ke kepala Liuli Guoguo yang ada di luar tirai.     

Liuli Guoguo membelalakkan matanya, lalu dia meletakkan tirai manik-maniknya. Kemudian dia pun berjalan di atas meja kayu merah, menekuk lututnya, kemudian dengan kedua tangannya dia memegang ke pucuk meja. Setelah itu, hidungnya ditempelkan di pucuk meja sambil mata besarnya itu memutar dan melihat sebuah gumpalan putih bercorak yang ada di bawah meja, dia tampak melihat dengan serius.     

"Oh, Kelinci..." kata Liuli Guoguo sambil menggigit bibirnya. Matanya terlihat berkedip-kedip, dia baru sadar kalau kelinci yang ada di bawah meja itu berbeda dengan kelinci biasanya.     

Kelinci itu berwarna putih, tapi yang sangat spesial dan berbeda, karena tidak seluruh tubuh kelinci itu berwarna putih. Bulu di telinganya berwarna hijau, bahkan dua matanya mempunyai warna yang berbeda. Mata kirinya berwarna kuning dan mata kanannya berwarna biru, lalu bulu di dekat bibirnya berwarna merah.     

Liuli Guoguo memutar-mutar matanya saat melihat dengan lebih cermat lagi ke kelinci itu. Lalu, dia menemukan keempat kaki kelinci itu berwarna ungu, kemudian ekor kecilnya berwarna hitam.     

Wow kelinci itu sangat lucu sekali, sangat cantik. Kelinci ini adalah kelinci yang paling indah yang pernah aku lihat. Kelinci itu makan wortel, dia makan dengan sangat senang sekali! batin Liuli Guoguo yang semakin maju di meja. Kemudian, dia membelalakkan matanya dan melihat dengan jelas kelinci itu, tapi dia juga tidak tega untuk mengganggu kelinci itu.     

Tapi, semakin melihat kelinci itu Liuli Guoguo semakin merasa ada yang salah, dia pun melihat ke kedua pelayannya dan berkata, "Duo Wei, Duo He, apakah tidak apa-apa kalau dia makan sampai kekenyangan seperti itu? Dia sudah memakan delapan wortel dan sembilan kubis!" Lalu, dia memperlihatkan delapan jari tangannya, kemudian dia juga memperlihatkan sembilan jarinya. Setelah itu, dia menelan ludah, seakan-akan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.     

"Iya juga, aneh sekali, kelinci ini makannya hebat sekali, tidak sama seperti kelinci pada umumnya." Tutur Duo He.     

"Um! Walaupun dia seekor kelinci, tapi kemampuan makannya melebihi seekor babi!" kata Duo Wei kemudian.     

Kelinci putih yang ada di atas meja tampak mendengar ucapan mereka, lalu dia tampak melotot ke arah Liuli Guoguo dan kedua pelayan itu, perutnya juga berbunyi beberapa kali, Wek wek wek, kalian itu yang terlalu kekenyangan! Kalian itu yang babi! Aku kan bukan kelinci biasa, aku bukan seperti babi yang setiap hari hanya tahu makan, selain makan hanya bisa tidur saja! Aku ini kelinci Ming Long tujuh warna! Huh! batin kelinci putih itu.     

Setelah memelototi mereka, tiba-tiba kelinci itu merasa dia sudah masuk di pelukan hangat seseorang. Lebih tepatnya, pelukan seseorang yang punya aroma manis seperti permen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.