Istri Kecilku Sudah Dewasa

Nyonya, Tuan Menghadiahimu Seekor Kelinci (2)



Nyonya, Tuan Menghadiahimu Seekor Kelinci (2)

0"Kelinci, kamu tidak boleh makan lagi, karena perutmu sekecil itu. Kalau kamu makan lagi, perutmu bisa meledak kekenyangan, tahu tidak? Sini aku elus perutmu, aku bantu kamu untuk memudahkan pencernaanmu, ya?!" kata Liuli Guoguo. Kemudian, duduklah dia di atas meja sambil memangku kelinci itu dan menjepit kelinci itu dengan lututnya. Dia mulai mengelus kulit perut kelinci, dan dielus-elus dengan lembutnya.     
0

Kelinci itu hanya diam saja, Huwahh! Bocah tengik ini, lepaskan aku! Aku masih ingin makan! Huwaaaaahhh! teriaknya dalam hati. Dia merasa tidak berdaya, karena tenaga kelinci tidak sebesar manusia, jadi seberapa kuat dia melawan tetap tidak ada gunanya. Perlawanannya di Liuli Guoguo bukannya malah membuatnya terlepas, tapi malah membuat Liuli Guoguo tertawa terbahak-bahak dengan senangnya.     

Liuli Guoguo tidak memperhatikan kelinci yang dijepit di lututnya itu, akhirnya kelinci itu cuma bisa melihatnya tanpa berekspresi dan tidak mengatakan apa-apa.     

***     

Kediaman Raja Huayou, di paviliun Chiming.     

Di paviliun yang gelap dan sepi, jatuhlah empat kandang api besi. Di dalam kandang api besi itu penuh dengan aroma darah dan aroma terbakar yang sangat kuat. Kemudian, terdapat empat monster yang kejam dan mengerikan dengan kulitnya yang bersisik. Matanya memancarkan cahaya hijau dan mereka mencoba melawan, tapi perlahan kemudian mata itu menutup, dan tidak mampu memohon lagi.     

Seorang pria tampan dengan jubah hitamnya tampak berdiri sambil menyilangkan tangannya ke belakang. Lalu, dia melihat ke dalam empat kandang api besi, saat ini dia sedang menggunakan topeng tengkorak perak.     

Di belakang topeng itu, terdapat sepasang mata seperti sedang menghirup jiwa yang ada layaknya dementor[1][1]. Mata tersebut, seperti dengan mudahnya mematahkan tulang para monster, bola matanya berwarna merah dan memancarkan cahaya api.     

Ssshhhh...     

Aw… aw aw aw....     

"Gugugugu, SSssshtttt Ssssshhhhttttt..."     

Ditatap dengan dua mata merah itu, membuat satu monster sudah tidak kuat lagi, dia kehabisan napas dan akhirnya mati. Lalu, satu monster yang lain mencoba bertahan dari sakitnya. Sedangkan, dua monster lainnya membongkar dimana jejak dari ketua monster Nie.     

"Laut Xuan, Gunung Lingyun." kata Xuanyuan Pofan yang ternyata sudah menebak kalau Monster Nie ada di sana.      

Monster Nie adalah salah satu murid dari tujuh puluh dua Jiwa alam bawah, saat ini dia terkurung di peringkat enam puluh. Kemudian, dia juga mendirikan tiga perguruan, yaitu Perguruan Ye, Perguruan Duofu, dan Perguruan Tou. Serta mendirikan dua kelompok, yakni Kelompok Yejing dan Kelompok Fentian. Monster yang lainnya, sudah melakukan kejahatan yang sangatlah kejam dan mengerikan.     

Xuanyuan Pofan sudah menghabisi tiga perguruan, jadi tersisa dua kelompok saja. Kedua matanya saat ini terus mengeluarkan kekuatannya, hal itu membuat kedua monster lainnya tidak kuat lagi, akhirnya mereka hancur dan mati. Lalu, dia melanjutkan untuk menangkap monster lebih banyak lagi.     

***     

Setengah dupa terbakar kemudian,     

"Tuan, jurus bola mata kali ini berhasil, sudah ada dua ditangkap, hebat sekali!" kata pengawal kedua belas sambil memberikan botol penjernih mata ke pemuda bertopeng tengkorak itu.     

Xuanyuan Pofan mengambil botol obat berwarna ungu itu, lalu membuka tutupnya dan meneteskan beberapa tetesan ke matanya, "Semua sudah dihancurkan, buang ke tempat pembakaran." katanya. Saat ini, dia sedang memakai topeng tengkorak sambil menggertakkan giginya, hal itu membuat seluruh hawa yang ada di sekeliling mereka langsung terasa dingin.     

"Siap laksanakan!" jawab pengawal kedua belas.     

***      

Setelah keluar dari paviliun, Xuanyuan Pofan melepaskan topengnya dan memberikannya ke pengawal. Lalu, ketika dia berjalan masuk ke dalam aula Chiming, dia melihat seorang gadis berbaju merah muda yang terbungkus baju tebal seperti bakcang, masuk ke dalam pandangan matanya. Mata yang awalnya merah dan dingin itu, kini telah berubah menjadi hitam. Kelembutan seketika muncul di kedua mata elang itu.     

Xuanyuan Pofan pun masuk ke dalam, kemudian dia hanya melihat Liuli Guoguo yang duduk di tempat duduk gioknya. Tangan kecil putihnya mengambil beberapa jeruk yang mahal, lalu satu persatu jeruk itu pun dimakan. Dia sedang menundukkan kepalanya, di dalam dekapannya itu seperti ada sesuatu.     

"Liuli Guoguo!" panggil Xuanyuan Pofan.     

Liuli Guoguo pun mengangkat kepalanya, "Kakak Po!" jawabnya.     

Tap tap tap...      

Mendengar kakak Po yang memanggilnya, Liuli Guoguo pun tidak tahan untuk tidak berlari dan langsung melompat ke pelukan Xuanyuan Pofan.     

"Berapa lama kamu sudah datang kesini? Um?" tanya Xuanyuan Pofan sambil mengelus-elus rambut Liuli Guoguo.     

"Baru sebentar, kakak Po apa sudah selesai kerjanya? Monster pertama apakah begitu mengerikan?" Tanya Liuli Guoguo yang sedang bersandar di pelukan Xuanyuan Pofan.     

"Biasa saja." jawab Xuanyuan Pofan.     

Liuli Guoguo yang ada di pelukan Xuanyuan Pofan mengangkat kepalanya sambil memandang mata elang Xuanyuan Pofan yang tampak sangat lelah. Lalu, dia pun segera bertanya, "Kakak Po, apakah kamu lelah? Apa kamu sudah meneteskan obat mata? Apakah monsternya sudah ditangkap? Berapa monster yang ditangkap?"     

Xuanyuan Pofan hanya tersenyum, lalu dia mencubit pipi putih dan licin milik Liuli Guoguo, "Kamu ya, sekali tanya langsung beberapa pertanyaan. Kamu mau aku menjawab yang mana dulu? Um?" tanyanya setelah itu.      

[1] Dementor merupakan sejenis makhluk yang digambarkan setinggi manusia dewasa, tanpa mata, bertampang mengerikan, berkerudung, dan yang terlihat hanya tangannya yang hijau menyeramkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.