Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pertama Kalinya Dicium Begitu Lama (Bagian 2)



Pertama Kalinya Dicium Begitu Lama (Bagian 2)

1Tanpa ada yang tahu, pemikiran polos Liuli Guoguo ini berubah jadi interpretasi lain untuk Xuanyuan Pofan yang juga mendengar ucapan itu. Aku sudah bersusah payah merawat dan menjaga baik-baik Liuli Guoguo. Kenapa bisa Liuli Guoguo seenaknya saja mengiyakan tawaran orang lain?! Bagaimana dia bisa begitu?! batinnya.     0

Suhu di kuil Suo Lin seketika langsung turun drastis, bahkan udara dingin di luar tidak bisa mengalahkannya. Sudut bibir Xuanyuan Mingxin terangkat canggung, dia tidak berani lagi mengabaikan adik keenamnya yang berwajah sedingin es itu. Suhu di sini sudah berubah sedingin ini, aku tidak mungkin mengabaikan adikku yang berwajah sedingin es ini deh! Tidak, tidak berani lagi! batinnya.     

"Hehe em, Liuli Guoguoku yang imut sekali, aku cuma bercanda kok! Jika kamu nanti jadi orangku, bukannya adik keenamku ini, yang ada malah akan memasukkanku di dalam hotpot. Hehehe..." kata Xuanyuan Mingxin yang buru-buru menjelaskan.      

Padahal jelas-jelas aku memang niat bercanda saja. Tapi kenapa aku merasa kalau adik keenamku ini menganggapnya serius, sih?! Adik keenamku, kamu benar-benar tidak seru, deh! batin Xuanyuan Mingxin.     

"Tidak mungkin kok, Kakak Po juga bisa..." jadi orangmu, kata Liuli Guoguo yang beberapa kata terakhirnya tidak sempat keluar dari mulutnya. Karena, tiba-tiba dia mendengar suara berat dan rendah yang memanggilnya, "Liuli Guoguo."     

Mendengar Kakak Po-nya memanggil, Liuli Guoguo pun langsung menoleh, "Kakak Po, kamu memanggilku?" tanyanya.     

Xuanyuan Pofan kemudian berjalan menghampiri istri kecilnya. Dia pun mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan putih mungil Liuli Guoguo, lalu menggandengnya dan berkata, "Peran utama di hari ini adalah kakak keempatku dan kakakmu. Ibumu pasti ingin mengatakan banyak hal kepada mereka, jadi kita lebih baik diam saja."     

"Oh oh!" gumam Liuli Guoguo sambil mengangguk. Benar juga ya, ibu kan sangat cerewet. Kakak kan akan menikahi Kakak Xuanyuan Mingxin, jadi ibu pasti ingin mengatakan banyak hal dan nasihat ke mereka! Tapi, kenapa aku merasa Kakak Po sedikit tidak senang ya? batinnya.     

"Raja Huayou, silakan duduk di sebelah sini," kata Liuli Tian sambil maju menghampiri Xuanyuan Pofan. Lalu, dia kemudian mengelus rambut adiknya.     

"Kakak, aku juga sangat merindukanmu!" kata Liuli Guoguo yang bersiap mau melepaskan tangan Kakak Po-nya, dan pergi menghampiri kakaknya untuk memeluknya. Tapi, tiba-tiba Xuanyuan Pofan membungkuk, kemudian menggendongnya. Liuli Guoguo hanya merasakan kalau kakinya tiba-tiba melayang.     

Liuli Tian juga tidak berdaya, dia sudah terbiasa dengan semua ini. Walaupun aku sudah terbiasa, tapi tetap saja aku tidak bisa mengerti! Yang mulia Raja Huayou, sifat kepemilikan dan cemburumu ini sangat kuat sekali, dan aku sangat memahaminya. Karena itu, sama saja dengan aku yang tidak suka seseorang menyentuh Xuanyuan Mingxinku. Tapi, Liuli Guoguo kan adik kandungku! Aku memeluk adikku sendiri sebentar saja, memang kenapa?! Kenapa! Hu hu hu sedih sekali! batinnya.     

"Kakak Po, apa kamu tidak merasa berat ya? Aku kan mengenakan banyak baju ini," kata Liuli Guoguo yang sangat penasaran, kenapa Kakak Po-nya suka sekali menggendongnya padahal dia berat. Tapi tidak apa juga baginya, karena dia juga sangat suka digendong Kakak Po-nya, karena Kakak Po-nya terasa hangat sekali.      

"Berat!" Jawab Xuanyuan Pofan dengan dingin, lalu dia pun duduk sambil menggendong si bacang di pelukannya.     

Cih! Bukannya berat? Tapi kenapa masih saja digendong! batin Liuli Guoguo. Meskipun dia tahu dirinya berat, tapi ketika Kakak Po-nya berkata seperti itu, dia juga merasa tidak senang. Dia pun kemudian memanyunkan bibirnya dan merasa sangat kesal.      

Tapi karena melihat Kakak Po-nya sedikit tidak senang. Liuli Guoguo pun tidak berani memperlihatkan kekesalannya di depan Kakak Po-nya. Jadi, dia tidak berani bicara, dan hanya diam duduk di pelukan Kakak Po-nya.      

Sudah beberapa kali, Liuli Guoguo mau bicara untuk mencairkan suasana canggung di tempat itu. Tapi, setiap kali melihat wajah tampan Xuanyuan Pofan yang tampak marah itu, dia pun mengeratkan bibirnya kembali. Dan semua kata-kata yang mau diucapkan langsung dimasukkan lagi ke perutnya.     

Aduh, aku benar-benar tak berdaya. Hari ini aku kan tidak makan permen diam-diam. Dan lagi, Kakak Po tadi kelihatannya begitu bahagia di tangga panjang. Apa jangan-jangan karena hadiah yang aku berikan tadi kurang, ya? Em, pasti karena itu! batin Liuli Guoguo.      

Setelah berpikir cukup lama, Liuli Guoguo akhirnya menoleh dan menatap bibir Kakak Po-nya yang lembab dan tampak seenak permen itu. Tanpa berpikir panjang, dia pun langsung maju dan menciumnya cukup lama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.