Istri Kecilku Sudah Dewasa

Akhir Selir Meng (Bagian 1)



Akhir Selir Meng (Bagian 1)

2Raja pusing dan kesal ketika melihat Selir Meng menangis lagi. Dia pun langsung menjungkirkan piring kayu berwarna merah yang ada di tangan Mei'er.      0

Mei'er langsung terkejut dengan sikap Raja. Dia panik, bingung dan segera berlutut ketika tiba-tiba piring di tangannya dijungkirkan oleh Raja yang sangat dihormati sampai jatuh ke tanah. Dia tidak tahu, apa sebenarnya kesalahan yang telah dia perbuat sehingga membuat Raja marah seperti ini.     

"Pelayan kurang ajar! Nyalimu besar sekali! Kamu beraninya menaruh istri Raja Huayou untuk tinggal dan tidur di Bangunan Shan, tempat seburuk itu. Apa kamu tidak punya hati nurani, hah?" tanya Raja yang benar-benar marah.      

Dini hari ini, tidurnya belum cukup dan tiba-tiba sudah dibangunkan dengan keributan seperti ini. Mata merah anak keenamnya Xuanyuan Pofan masih terngiang jelas di pikirannya, ditambah lagi dengan Selir Meng yang menangis tidak hentinya. Raja pun meluapkan semua emosi dan kemarahannya ke pelayan yang sedang berlutut di tanah itu. Meskipun pelayan itu adalah pelayannya yang sangat setia dan baik.     

"Hah?! Raja, aku, aku..." gumam Mei'er yang terkejut dan bingung. Dia lalu memandang ke Nyonya-nya, Selir Meng yang saat ini ada di dekapan Raja. Dia pun langsung mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dirinya tidak berani memercayai ini semua, bahkan sampai dia tidak mampu lagi membantah fitnah yang ditujukan padanya. Ini jelas-jelas bukan maksudku, ini semua maksud dari Selir Meng! batinnya.     

Selir Meng hanya melirik sebentar ke Mei'er, lalu menenggelamkan kembali kepalanya ke dekapan Raja, "Hiks, hiks, hiks. Raja, jangan hukum Mei'er. Harusnya Raja menyalahkan aku, aku yang terlalu memanjakannya sehingga dia melupakan aturan yang ada. Ini semua salahku, ini semua salahku. Hiks, hiks, hiks, hiks..." katanya. Hehehe, Mei'er menggantikanku menanggung kesalahan ini, itu adalah kehormatan dan berkah untukmu, batinnya.     

"Sudah, sudah, sudah. Jangan menangis lagi. Ini semua kan bukan salahmu," kata Raja yang segera menghibur dan menenangkan Selir Meng yang menangis di dekapannya. Lalu, dia melirik ke pelayan yang terlihat sangat terkejut dan ketakutan itu, dan matanya terlihat sangat kasihan sekali.      

Raja tiba-tiba merasa kalau karakter Mei'er bukanlah orang yang bisa melakukan hal yang mengerikan dan tidak tahu aturan seperti ini. Setiap malam, dia selalu saja ke kamar Selir Meng. Setiap kali mengerjakan apapun, pelayan itu akan sangat berhati-hati dan tidak berani menolak ataupun bersuara. Nyalinya sangat ciut dan juga sangat penurut. Jadi, sudah jelas orang seperti itu tidak akan mungkin melakukan hal sembarangan.      

Tapi, Raja saat ini sedang malas sekali untuk menyelidiki semuanya. Selir Meng takut dengan anak keenamnya, dan dia pasti akan menggunakan pelayannya untuk menanggung semuanya. Pemikiran yang ini sangat masuk akal. Hanya saja, Raja sangat kasihan sekali kepada Mei'er.     

Raja kemudian mencoba menggunakan kepandaiannya untuk memikirkan semua, dan mencari hukuman yang tidak terlalu berat. Lalu, dia pun berkata, "Pelayan! Mei'er benar-benar keterlaluan, dia tidak tahu aturan kerajaan. Dia telah melayani istri kecil Raja Huayou dengan tidak baik. Bawa dia ke ruang cuci baju untuk dijadikan kuli. Kedepannya, Mei'er dilarang masuk satu langkah pun ke bangunan Meng Huo!"     

Mei'er panik ketika mendengar perintah ini. Lalu, dia yang bingung kemudian menjawab, "Raja, bukan seperti itu kejadiannya. Selir Meng, Selir Meng yang..."     

"Tutup mulutmu! Pengawal, cepat bawa Mei'er ke ruang cuci baju! Jika semakin lama di sini, akan semakin mengganggu pemandangan Selir Meng!" maki Raja sambil mengelus punggung lembut Selir Meng.     

Mei'er tampak menggertakan giginya, lalu mengangkat kepalanya dan memandang Selir Meng yang telah menjadikan dirinya kambing hitam atas kesalahan yang tidak diperbuatnya dengan tatapan mata penuh kebencian. "Raja, hamba difitnah, hamba difitnah..." katanya dengan suara yang semakin lama terdengar semakin kecil.      

Raja memandang sosok pelayan yang diseret keluar, yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya. Jika pelayan itu lebih lama di sana, mungkin dia benar-benar akan menarik kembali keputusannya.     

Selir Meng yang ada di dekapan Raja terlihat menggertakkan gigi, lalu memeluk erat pria tua di depan matanya. Aku suruh memberi hukuman ringan. Cih, dia beneran memberi hukuman ringan untuk Mei'er! Aku kira karena anak keenamnya yang marah sekali akan membuat Raja akan memenggal Mei'er! Tidak ku sangka hati Raja begitu halus. Tidak tega memenggal seseorang yang bersalah. Dia bisa-bisanya hanya mengirim Mei'er ke ruang cuci baju untuk menyelesaikan semua masalah ini! Benar-benar membuatku marah saja! Dasar pria tua! batinnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.