Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pertama Kalinya Dicium Begitu Lama (Bagian 6)



Pertama Kalinya Dicium Begitu Lama (Bagian 6)

1Liuli Guoguo menangis terisak-isak dengan ingus dan air mata yang terus mengalir, dengan tubuh kecil yang tidak hentinya gemetaran. Tangan mungilnya mengepal, kemudian dengan sekuat tenaga memukul-mukulkannya di dada Xuanyuan Pofan. Dari bibir yang bengkak karena diciumi Xuanyuan Pofan itu, air liur pun juga ikut mengalir. Liuli Guoguo yang menangis terisak-isak itu seolah telah mengalami hal yang sangat menyakitkan.      2

Mendengar suara tangisan ini, Pengawal ke delapan dan pengawal kedua belas yang ada di depan kereta kuda, yang bertugas untuk menunggangi kuda pun saling memandang dengan bingung. Ini… Apa Nyonya kecil sedang menangis? Tadi baik-baik saja, kenapa tiba-tiba menangis? batin mereka.     

Xuanyuan Pofan lalu menepuk-nepuk punggung Liuli Guoguo dan menahan pukulan dari tangan mungil itu. Dia tidak mengatakan apapun dan hanya memaki dirinya sendiri dalam hati.      

Liuli Guoguo lalu melihat kalau dirinya yang sudah memukul cukup lama, kemudian melihat Kakak Po-nya yang diam-diam hanya menerima pukulan itu dan tidak membalas sama sekali ataupun menghentikannya. Dia pun akhirnya jadi kasihan dan tidak tega dengan Kakak Po-nya.     

Liuli Guoguo pun berhenti menangis, dia juga berhenti memukul Kakak Po-nya. Kemudian, dia menarik baju depan Kakak Po-nya, lalu mengusapkan ingus, air mata dan air liurnya. Setelah itu dia tampak memanyunkan bibirnya dengan tidak senang.     

"Pukul lagi saja. Maafkan aku, ya!" kata Xuanyuan Pofan yang merangkul Liuli Guoguo semakin erat ke dalam pelukannya lagi.     

"Cih! Dadamu begitu keras, aku malas sekali memukulnya lagi, tanganku yang jadi sakit!" kata Liuli Guoguo sambil memalingkan wajahnya. Lalu, dia pun memanyunkan bibirnya, dan tidak lama kemudian dia menoleh lagi, "Kakak Po, kamu jahat sekali, aku juga mau menggigitmu!" katanya.     

"Baik, terserah kamu saja," kata Xuanyuan Pofan mengiyakan, dengan sudut bibirnya yang tertarik dan menyeringai. Lalu, tanpa berkata apa-apa lagi, dia langsung membuka kerah bajunya dan memajukan lehernya ke bibir Liuli Guoguo.      

Mata besar Liuli Guoguo pun bersinar, dia tanpa merasa tidak enak langsung menarik leher Kakak Po-nya dan menggigitnya dengan mulut bengkak bagai sosis itu.     

"Ehm..." gumam Xuanyuan Pofan karena sakit. Dia tidak menyangka kalau si kecil Liuli Guoguo ini kelihatannya saja lembut dan kenyal, tapi gigitannya bahkan begitu keras dan bertenaga.     

Selesai menggigit leher Kakak Po-nya, Liuli Guoguo pun mengelap bibirnya yang penuh air liur, lalu melihat bekas gigi yang ada di leher Kakak Po-nya. Dia sangat puas dengan hasil karyanya itu. Em… Sudah lepas semua amarahku hehe, batinnya.      

Xuanyuan Pofan tersenyum ketika melihat istri kecilnya sudah tidak marah lagi, "Liuli Guoguo, yang barusan tadi maaf ya. Sebenarnya, itu adalah hukuman untukmu." katanya saat berada di samping telinga Liuli Guoguo.     

"Hah?" gumam Liuli Guoguo sambil mengangkat kepalanya. Aku tidak mengerti, sangat tidak mengerti. Apa salah yang telah aku lakukan? Satu, aku tidak makan permen diam-diam, kan? Dua, aku tidak kabur ketika belajar, kan? Lalu, kenapa aku harus dihukum? batinnya.     

"Katakanlah, kamu punya siapa?" tanya Xuanyuan Pofan sambil menatap tajam ke arah Liuli Guoguo sembari mengelus telinga mungilnya.     

"Hah?"     

"Kamu itu adalah punyanya Xuanyuan Pofan, tidak peduli di kehidupan ini, di kehidupan yang lalu, di kehidupan mendatang dan kehidupan seterusnya. Kamu selamanya hanya milik Xuanyuan Pofan seorang." kata Xuanyuan Pofan dengan serius. Tangan yang mengelus telinga Liuli Guoguo pun kemudian pindah mencubit ringan dagu Liuli Guoguo.     

"Hah?" gumam Liuli Guoguo yang benar-benar sangat bingung. Dia tidak mengerti, entah kenapa tiba-tiba Kakak Po-nya mengatakan hal semacam ini.     

"Apa kamu paham?" tanya Xuanyuan Pofan mengeratkan pegangannya di dagu Liuli Guoguo dengan ekspresi wajah yang sangat serius.      

Mata Liuli Guoguo berkedip begitu cepat, dia bingung dan merasa Kakak Po-nya saat ini sangat menakutkan. Jadi, dia pun tidak berani membantahnya dan hanya bisa mengangguk, "Em, aku paham!" jawabnya.     

"Kamu punya siapa?" tanya Xuanyuan Pofan lagi.     

Liuli Guoguo mengelus belakang lehernya, lalu menjawab, "Punya Kakak Po."     

"Katakan sekali lagi, punya siapa?" tanya Xuanyuan Pofan sambil melepaskan dagu Liuli Guoguo dan mengelus bekas merah karena remasannya yang kuat di dagu Liuli Guoguo.     

"Punya Kakak Po," jawab Liuli Guoguo dengan mengeratkan bibirnya.     

"Pintar," kata Xuanyuan Pofan yang sangat puas mendengar jawaban Liuli Guoguo. Dia pun tersenyum puas, lalu membungkuk dan mengecup kening Liuli Guoguo.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.