Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 9)



Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 9)

0Wajah Xiao Denglong dan para pelayan lain yang berdiri di sana pun ikut memerah, jadi mereka langsung menundukkan kepala dan tidak berani mengangkatnya.      
0

Pria berotot dan begitu tampan itu kini sedang memeluk erat wanita kecilnya yang imut ke dalam pelukannya. Dia juga mengunyah bibir kecil yang lembut itu dengan penuh perasaan dan emosi yang dalam. Adegan yang begitu indah dan mesra ini, mana mungkin para pelayan berani mengangkat kepala mereka.     

"Raja Huayou, itu… Eh?" kata pengawal kedua belas yang tiba-tiba masuk ke ruangan karena ingin melaporkan sesuatu kepada Raja Huayou. Namun, begitu melihat adegan ini, seketika itu dia terdiam. Walaupun dia tidak jarang melihat adegan Raja Huayou dan Nyonya kecilnya berciuman atau berpelukan, tapi adegan kali ini terlalu berbeda. Huwaaaah! Apa yang aku lihat ini?! batinnya.     

Xuanyuan Pofan sama sekali tidak peduli dengan suara yang tiba-tiba terdengar di telinganya itu. Dia masih terus menikmati bibir lembut dan indah Liuli Guoguo. Tapi sayangnya, tangan seputih salju Liuli Guoguo tiba-tiba mendorongnya.      

Wajah Liuli Guoguo terlihat sangat merah sekali dan tubuhnya juga sudah sangat lemas di dekapan Xuanyuan Pofan. Waahhh! Kakak Po mencium bibirku lama sekali, ya! Deg degan sekali rasanya. Malu sekali aku! batinnya.     

"Raja, Raja Huayou, hamba tidak melihat apapun! Anda, anda lanjutkan saja!" kata pengawal kedua belas sambil menundukan kepala, lalu langsung berbalik dan berniat kabur.      

Tapi, tiba-tiba terdengar suara dingin seorang pria berucap, "Berhenti."     

Jika bukan karena pengawal kedua belas yang tiba-tiba masuk, mungkin Raja Huayou saat ini masih bisa lebih lama lagi menikmati dan mengunyah bibir lembut istri kecilnya. Tubuh pengawal kedua belas seketika langsung gemetaran tidak karuan. Setelah mendengar suara Raja Huayou, dia pun langsung berbalik lagi dengan gelisah.     

"Ada urusan apa?" tanya Raja Huayou dengan dinginnya.     

"Raja, pengawal Tong Zhou membawa Cui Le dan Ding Xiang datang kemari. Mereka berdua ingin bertemu dengan Nyonya kecil," jawab pengawal kedua belas masih dengan menundukkan kepalanya. Dia mencoba menenangkan hatinya yang gelisah dan merasa bersalah karena telah mengganggu kesenangan Raja Huayou.     

Setelah mendengar ucapan pengawal kedua belas, Liuli Guoguo yang masih pusing dan lemas langsung pulih dan bersemangat sekali. Dia lalu melepaskan diri dari kaki Raja Huayou dan berkata dengan senang, "Cui Le dan Ding Xiang datang kemari? Cepat, cepat, cepat suruh mereka masuk ke sini."     

"Laksanakan!" kata pengawal kedua belas yang segera berbalik.      

Tapi, Raja Huayou yang berdarah dingin itu mana mungkin melepaskannya dengan mudah begitu saja setelah apa yang diperbuatnya. Baru saja berbalik, tiba-tiba pengawal kedua belas mendengar suara dingin itu lagi, "Tunggu dulu."     

Pengawal kedua belas kemudian berbalik lagi dan menyeringai dengan canggung, "Raja Huayou, apa... Apa ada perintah lagi?" tanyanya.     

Raja Huayou pun berkata, "Apa ada sebuah dinding bulan di belakang bangunan Gan Qing ini?"      

Pengawal kedua belas merasa tidak enak, dia pun segera menjawabnya, "Se... Sep... sepertinya ada."     

"Kalau begitu pergi dan pandangilah!" perintah Raja Huayou.      

Pengawal kedua belas tahu apa yang di maksud oleh Raja Huayou ini. Dia pun kemudian memberanikan diri untuk bertanya, "Raja Huayou, me... Me... Memandangnya berapa lama?"     

"Em?" gumam Xuanyuan Pofan dengan dinginnya.      

Pengawal kedua belas pun langsung segera mengiyakan, "Siap, siap laksanakan. Hamba mengerti!" Dia lalu segera berbalik dan menerima hukumannya. Astaga, Raja Huayou, aku kan tadi tidak sengaja mengganggu anda. Kalau mau menyalahkan, harusnya Cui Le dan Ding Xiang yang harus disalahkan. Mereka berdua datang di waktu yang tidak tepat seperti ini, aku juga tidak bisa mengendalikan ini semua, batinnya. Dia merasa kasihan dengan dirinya sendiri dan hanya bisa menerima hukuman yang telah diberikan padanya.     

"Kakak Po, kenapa menyuruh pengawal kedua belas memandang dinding bulan di belakang bangunan ini? Apa di sana ada sesuatu yang menyenangkan?" tanya Liuli Guoguo karena penasaran sambil mengelus bibir kecilnya yang tadi dicium dan digigiti oleh Kakak Po dalam waktu yang cukup lama.     

"Tidak ada apa-apa," jawab Xuanyuan Pofan.     

"Kalau begitu kenapa..." tanya Liuli Guoguo yang belum selesai, namun Xuanyuan Pofan seketika sudah memotong ucapannya.     

"Dinding bulan itu bentuknya cukup bagus, jadi aku meminta pengawal kedua belas untuk menikmati dengan memandanginya," kata Xuanyuan Pofan. Dia lalu menarik Liuli Guoguo ke dalam dekapannya lagi, "Ayo, sudah waktunya sarapan!" lanjutnya.      

Melihat semua ini, Xiao Denglong kemudian membatin, Raja Huayou, alasan aneh seperti itu cukup bagus juga.     

 "Oh, oh!" gumam Liuli Guoguo walaupun dia merasa kalau ucapan Kakak Po ini cukup aneh, tapi dia tetap saja menganggukkan kepala setelah mendengarnya. Ketika baru saja memasukkan satu dumpling ke dalam mulutnya, dua pelayan setianya tiba-tiba tampak berlari dan masuk ke dalam.     

"Nyonya kecil! Nyonya kecil!"      

Suara yang sangat tidak asing ini terdengar di telinga Liuli Guoguo. Karena terkejut, dumpling daging yang baru masuk ke dalam mulut kecilnya pun langsung keluar dari mulutnya dan langsung membuatnya tersedak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.