Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memberi Kejutan Untuk Kakak Po (Bagian 2)



Memberi Kejutan Untuk Kakak Po (Bagian 2)

0Di dalam selimut sudah ada gundukan besar, dan sekarang bertambahlah satu gundukan kecil di dalamnya. Kewaspadaan Raja Huayou sangat tinggi, jadi ketika Liuli Guoguo tadi bicara pelan, sebenarnya dia sudah terbangun. Tapi, begitu mengetahui kalau yang datang istri kecilnya yang begitu manis, dia pun jadi tenang kembali, dan berniat untuk melanjutkan tidurnya. Karena bagaimanapun, hari belum pagi dan tubuhnya masih ingin beristirahat dan tidur.     
0

Tapi, siapa juga yang tahu, baru saja Xuanyuan Pofan mau pergi tidur, tiba-tiba selimutnya dibuka. Tubuhnya sejenak merasakan angin dingin, lalu kembali jadi hangat lagi. Tidak lama kemudian, di sampingnya muncul satu tubuh kecil yang begitu lembut.     

Xiao Denglong berlari dengan terburu-buru ke bangunan He Huan sambil membawa jubah merah muda dan sepatu musim dingin Liuli Guoguo. Begitu tiba, dia melihat pemandangan ini. Seketika, dia pun merasa lega dan tenang. Ternyata, Nyonya kecilnya pergi hanya untuk ganti tempat tidur saja.      

Sebenarnya, Xiao Denglong sangat takut dan khawatir kalau Liuli Guoguo akan kedinginan dan jatuh sakit lagi. Tapi sekarang, dia malah melihat Liuli Guoguo yang berada di dalam selimut yang hangat. Jadi, dia pun seketika merasa sangat lega.     

Eh? Kakak Po punya jenggot! Lumayan banyak juga! kata Liuli Guoguo dalam hati ketika melihat Kakak Po-nya dengan jarak yang sangat dekat. Dia baru menyadari kalau di dagu runcing Kakak Po-nya muncul jenggot hitam yang kecil sekali, tapi jumlahnya cukup banyak.      

Setelah melihat sebentar, Liuli Guoguo mengulurkan tangan kecilnya untuk menyentuh dagu Kakak Po-nya. Tangannya terasa sedikit gatal ketika menyentuh dagu itu. Dia lalu menaikkan alisnya, karena sekarang dia tidak hanya menyentuh, tapi juga mulai mencubiti dan memainkan dagu Kakak Po-nya dengan bahagia sekali.     

Tangan kecil Liuli Guoguo yang hangat bergerak tidak karuan di dagunya, membuat Xuanyuan Pofan terbangun karena sentuhannya itu. Dia pun sudah tidak mengantuk lagi. Dia lalu meraih tangan kecil Liuli Guoguo, dan menariknya ke bibir, kemudian menggigitnya dengan pelan. Setelah itu, dia berkata dengan suara berat dan rendahnya, "Liuli Guoguo, jangan menyentuhku sembarangan."     

Liuli Guoguo yang tertangkap basah memainkan dagu Kakak Po-nya, langsung panik dan menggigit bibirnya sendiri. Dia pun menarik kepalanya ke dalam selimut, lalu menenggelamkan kepalanya ke depan dada Kakak Po-nya yang begitu hangat. "Iya.." jawabnya. Kenapa Kakak Po sudah bangun? Bukannya tadi tidur begitu nyenyak, ya? Aku kan masih belum puas memainkan jenggotnya, aduh menyesal sekali! batinnya.     

Kepala kecil di dalam selimut tampak terus bergerak, rambut hitam Liuli Guoguo sekarang telah mengusik leher Xuanyuan Pofan, membuat terasa gatal dan geli. Aroma permen pun juga tercium semerbak mengelilinginya, dan menyebarkan aroma begitu manis yang kuat.     

"Kakak Po, jenggotmu sudah tumbuh," kata Liuli Guoguo yang ada di dekapan Xuanyuan Pofan.     

"Iya, beberapa hari ini terlalu sibuk, jadi tidak ada waktu untuk mencukurnya!" jawab Xuanyuan Pofan. Dia tidak tahu, mulai kapan telapak tangan besarnya sudah berada di pantat kecil Liuli Guoguo. Jadi, dia menjawab pertanyaan Liuli Guoguo sambil menepik-nepuk pantat kecil Liuli Guoguo. Begitu selesai menepuknya, tiba-tiba hasratnya pun datang.     

"Tidak masalah kok. Kakak Po masih saja terlihat tampan dengan jenggot itu," kata Liuli Guoguo sambil memeluk Kakak Po-nya, dan tangan kecilnya mulai memainkan piyama bagian depan dada Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya. Walaupun sudah sering diberi komentar seperti ini oleh Liuli Guoguo, tapi tetap saja hatinya terasa manis dan begitu hangat setiap kali mendengar pujian seperti ini. Hanya saja, kali ini situasinya sedikit berbeda. Jika istri kecilnya terus berbaring seperti ini di dekapannya, ini tidak akan baik.     

"Aw! Kakak Po, sosis di bagian bawah tubuhmu menyodokku!" kata Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya. Tangan kecilnya pun langsung menepuk pelan 'sosis' yang dimaksud olehnya itu.     

Liuli Guoguo sudah tidur satu ranjang bersama dengan Xuanyuan Pofan selama bertahun-tahun. Dari awal, dia sudah menyadari kalau ada benda berbeda yang ada di bagian bawah tubuh Kakak Po-nya yang tidak dia miliki. Dia juga melihat benda itu begitu panjang dan besar seperti sosis. Karena itulah, selama ini dia terus memanggil benda itu dengan sebutan sosis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.