Bos Mafia Playboy

Bukti Kejahatan Natasya



Bukti Kejahatan Natasya

0Di kantor polisi, Jeffrey membawa Natasya bersama dengan beberapa orang agen yang tadi bersamanya. Setelah melewati proses panjang dan juga cukup rumit, dia harus menerima kenyataan pahit.     
1

Kurangnya bukti dan juga saksi membuat Natasya bisa mendapatkan kebebasan bersyarat. Wanita itu telah mendatangkan seorang pengacara hebat untuk mengurus tuntutan Jeffrey atas dirinya.     

Natasya tersenyum penuh kemenangan, saat melihat Jeffrey yang sudah sangat frustrasi. Pria itu tak bisa memenjarakan seorang wanita yang sudah melakukan banyak kejahatan.     

"Bagaimana, Jeffrey? Kamu sudah berani melawanku sekarang! Kamu tunggu saja, balasan yang akan aku lakukan untukmu." Dalam senyuman yang seakan tak berdosa, Natasya meninggalkan kantor polisi dengan seorang pengacara hebat dan cukup terkenal untuk memenangkan berbagai kasus.     

Natasya sedang berada di atas angin karena telah berhasil membuat Jeffrey tak berkutik. Tak percuma dia membayar mahal seorang pengacara untuk mengurus kasus penculikan yang melibatkan dirinya. Tak ada ketakutan ataupun kekhawatiran di dalam hati Natasya. Selama ini, dia selalu berhasil melakukan apapun sesuai keinginannya.     

Tak ingin berdiam diri tanpa melakukan apapun, Jeffrey pun membawa mobilnya seorang diri untuk menemui seseorang yang sudah banyak membantu Natasya. Dia tak peduli dengan bahaya apapun yang bisa menimpanya. Dia dalam hati Jeffrey, dia hanya ingin membuat Natasya mendapatkan hukuman setimpal atas semua kejahatannya.     

Dengan kecepatan yang cukup tinggi, Jeffrey melajukan mobilnya ke sebuah alamat yang cukup jauh dari lokasi kantor polisi itu. Dia merasa telah salah langkah membawa Natasya ke kantor polisi tanpa membawa bukti yang kuat. Ia merasa sangat bodoh karena terlalu tergesa-gesa hingga tak bisa mendapatkan apapun.     

Tak berapa lama, Jeffrey harus melewati pemeriksaan ketat dari beberapa anak buah pemilik rumah yang sedang didatanginya. Dia pun turun dan langsung berjalan menuju ke pintu masuk rumah itu.     

"Suruh Yudha Fabian keluar untuk menemui aku!" Dengan suaranya yang tegas dan wajah cukup dingin, Jeffrey menyuruh pria yang berjaga di pintu itu untuk memanggil sang empunya rumah.     

Pria yang berjaga di pintu itu langsung masuk untuk memberitahukan kedatangan Jeffrey di rumah itu. Hingga tak berapa lama, keluarlah seorang pria tinggi besar dengan pakaian rapi menghampiri Jeffrey.     

"Ada apa gerangan petinggi dari badan intelijen mendatangi gubuk ini sendirian? Adakah yang bisa kubantu?" tanya Yudha Fabian pada seorang pria yang biasanya datang menemuinya bersama Natasya. Dia merasakan ada yang tidak beres saat mendengar kedatangan Jeffrey yang sendirian.     

"Aku ingin membicarakan bisnis denganmu," jawab Jeffrey tanpa ekspresi. Sebenarnya dia sama sekali tak ingin berbisnis dengan penjahat itu. Namun Jeffrey berpikir sudah tak memiliki cara lain selain mendatangi Yudha Fabian.     

Pria itu mempersilahkan Jeffrey masuk ke dalam rumah dia lantai miliknya. Kemudian mereka duduk di sebuah ruangan yang hanya ada mereka berdua.     

"Apa membawanya ke sini, Jeffrey?" Yudha Fabian cukup penasaran dengan alasan kedatangan pria itu ke rumahnya. Ia merasa jika ada sesuatu yang buruk yang sedang terjadi.     

"Aku akan membayar berapa pun asal kamu mau memberikan bukti kejahatan Natasya kepadaku," jawab Jeffrey sangat menyakinkan.     

Sebelumnya, Yudha Fabian sudah menyangka jika Jeffrey pada akhirnya akan menanyakan hal itu. Dia sudah sangat curiga saat pria itu sering menemani Natasya untuk datang menemuinya.     

"Aku memang penjahat ... tapi aku tidak akan mengkhianati klienku sendiri. Kecuali ada alasan khusus yang memaksaku untuk mengkhianatinya. Hal itu tentunya bukan karena uang, Jeffrey." Yudha Fabian menegaskan jika dirinya sama sekali tidak tertarik dengan uangnya. Dia bisa mendapatkan uang dengan cara lain tanpa harus mengkhianati orang-orang yang sudah membayarnya.     

Jeffrey masih tak percaya jika Yudha Fabian sama sekali tak tertarik dengan uangnya. Padahal dia berani mengeluarkan uang berapa pun agar Yudha Fabian mau memberikan semua bukti kejahatan Natasya. Dia masih harus berpikir keras untuk membujuk sang tuan rumah.     

"Aku sangat yakin jika kamu terlibat dengan pembunuhan Irene Mahendra," tuduh Jeffrey pada sosok pria yang sudah cukup lama berbisnis dengan Natasya.     

"Jangan menuduhku sembarangan! Aku tak pernah membunuh Irene Mahendra. Meskipun aku sangat membenci Davin Mahendra, aku tak pernah berpikir untuk membunuh istrinya," kilah Yudha Fabian pada seorang pria yang tiba-tiba saja mendatanginya.     

Jeffrey semakin penasaran dengan seseorang yang telah membuat Irene Mahendra tewas. Dia tak yakin jika Natasya bisa melakukannya sendirian. Apalagi, mereka berdua sama-sama seorang wanita.     

"Mana ada maling yang akan mengaku?" Lagi-lagi Jeffrey meremehkan pria yang duduk berhadapan dengannya. Dia sengaja melakukan hal itu untuk memprovokasi Yudha Fabian.     

Hal itu tentunya sangat melukai harga diri seorang Yudha Fabian. Dia tak pernah berpikir sedikit pun untuk membunuh istri dari mantan teman lamanya. Yudha Fabian pernah menjadi agen di bawah pimpinan Davin Mahendra. Sayangnya, ada perbedaan pendapat antara dua pria itu. Yudha Fabian pun memilih untuk mengkhianati organisasi dan menjadi seseorang yang hidup di dunianya sendiri.     

"Bukankah kamu yang selama ini selalu berada di samping Natasya? Mengapa kamu justru menuduh aku?" lontar Yudha Fabian atas tuduhan Jeffrey yang cukup mengusiknya.     

"Bukankah kamu juga terlibat dengan penculikan Imelda Mahendra?" Jeffrey kembali melemparkan tuduhan pada mantan anak buah Davin Mahendra itu.     

Mendadak wajah Yudha Fabian berubah sedikit pucat. Seolah ia sedang melukis keterkejutan atas pertanyaan dari Jeffrey. Hal itu seolah menjadi tamparan sangat keras baginya.     

"Apa! Jadi yang diculik oleh Natasya kemarin adalah anak dari Davin Mahendra?" Ada rasa penyesalan di dalam hati Yudha Fabian. Tak seharusnya ia terlibat langsung dengan kejahatan Natasya.     

"Kamu terlalu bodoh hingga tak menyelidiki seseorang yang akan kamu libatkan dalam kegilaan Natasya," sahut Jeffrey dengan suara ketus karena kebodohan dari Yudha Fabian. Dari ekspresi wajahnya, Jeffrey sangat yakin jika pria itu tak mengetahui identitas seseorang yang akan diculiknya.     

Perkataan Jeffrey kali ini benar-benar menjadi sebuah hantaman keras baginya. Dia tak tahu jika Natasya akan melibatkan Davin Mahendra dalam kejahatannya.     

"Sebenarnya ... aku tak pernah terlibat langsung dalam setiap kejahatan yang dilakukan oleh Natasya. Aku selalu mengirimkan beberapa anak buahku untuk mengurus semuanya. Namun entah mengapa, aku bisa langsung turun tangan saat Natasya memintaku untuk membawa seorang wanita ke dalam rumah tua. Rasanya aku sangat menyesal atas hal itu." Yudha Fabian tampak sangat menyesali perbuatannya. Dia tak pernah menduga jika akan melakukan kebodohan itu.     

"Dan satu lagi .... Soal kematian Irene Mahendra, aku hanya membantu Natasya membereskan jejaknya. Aku sama sekali tak terlibat dalam tewasnya istri dari Davin Mahendra itu." Yudha Fabian akhirnya mengatakan kebenaran itu. Namun ia tetap tak memberikan bukti apapun untuk Jeffrey. Baginya, uang bukanlah segalanya.     

Happy Reading     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.