Bos Mafia Playboy

Menjalani Hubungan Dengan Dua Pria



Menjalani Hubungan Dengan Dua Pria

0Saat Imelda sedang memikirkan perkataan Martin, tanpa sengaja ia melihat sosok wanita yang dikenalnya. Wanita itu menajamkan matanya agar tak salah mengenali wanita yang duduk cukup jauh dari tempat mereka berada.     
0

"Tunggu!" seru Imelda dengan tiba-tiba. "Bukankah itu Mama Natasya? Siapa pria yang duduk di sebelahnya itu?" tanyanya sembari menunjuk ke arah di mana ibu mertuanya bersama seorang pria yang tidak terlihat dengan jelas.     

Sontak saja, kedua pria itu langsung menatap ke arah yang ditunjukkan oleh Imelda. Terlihat sangat jelas jika wanita yang dimaksudkan oleh Imelda adalah sosok wanita yang sudah melahirkan Brian.     

Tak ingin terus terjebak dalam rasa penasaran di dalam dadanya, Brian bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah di mana wanita yang diduga adalah ibunya. Belum apa-apa juga, Brian sudah terbakar dalam amarah di dalam dirinya. Entah mengapa, ia tak tahan dengan keberadaan Natasya di tempat itu.     

"Aku tak menyangka Mama rela jauh-jauh datang ke sini hanya untuk menemui seorang pria," lontar Brian yang tiba-tiba. Ia berhasil membuat Natasya dan juga pria di sebelahnya itu menjadi sangat terkejut.     

"Brian! Bagaimana kamu juga berada di sini?" Natasya langsung menunjukkan wajah terkejut dan juga sangat pucat pada seorang pria yang tak lain adalah anaknya sendiri. Wanita itu tak menyangka jika akan berjumpa dengan Brian dan juga istrinya di sebuah restoran yang jauh dari keramaian.     

Pria yang bersama Natasya itu akhirnya bangkit dan membalikkan badannya. Tidak ada yang menyangka jika Brian dan juga Natasya adalah pasangan ibu dan anak. Pria itu tentunya sangat terkejut melihat keberadaan suami dari Imelda Mahendra itu. Bahkan tanpa sadar, ia membelalakkan matanya karena melihat sosok menantu dari Davin Mahendra itu.     

"Aku tak menyangka jika kita bertemu lagi di sini, Om," ledek Brian dengan senyuman sinis pada pria yang terlihat sangat dekat dengan ibu kandungnya.     

"Apa kalian saling mengenal?" Natasya tak pernah menyangka jika Brian mengenal sosok pria yang bersamanya itu.     

Mencium ketegangan di antara Brian dan juga ibunya, Imelda segera menyusul suaminya itu. Ia tak menyangka jika sosok pria yang bersama ibu mertuanya adalah seorang pria yang sangat dikenalnya selama ini.     

"Om Jeffrey!" Imelda sangat terkejut melihat atasan dari ayahnya itu sedang menikmati kebersamaan dengan ibu mertuanya. Terlalu mengejutkan baginya, selama ini Jeffrey dikenal sebagai sosok pria yang sangat mencintai keluarganya. Pemandangan yang dilihat Imelda saat itu, berhasil merusak penilaiannya terhadap sosok petinggi badan intelijen itu.     

Mendadak wajah Jeffrey pucat seketika, ia tak ingin dicap sebagai pria yang tidak baik di depan Imelda. Bukan tanpa alasan, Jeffrey sangat tahu jika Imelda cukup mengenal keluarganya. Ia tak ingin membuat keributan dalam keluarga besarnya.     

"Jangan salah paham, Imelda! Aku dan Natasya hanya berteman saja. Kuharap kamu tak berpikir yang tidak-tidak terhadap hubungan kami berdua." Jeffrey mencoba menjelaskan hal itu pada Imelda. Iya tak mungkin merusak nama baik dirinya sendiri di hadapan anak perempuan dari Davin Mahendra. Yang tak lain adalah teman seperjuangannya di badan intelijen.     

"Tidak ada kesalahpahaman di sini. Aku hanya sedikit terkejut bisa bertemu Om Jeffrey dua kali dalam sehari ini," sindir Imelda dalam sebuah senyuman sinis yang seolah memperlihatkan sebuah kemenangan bagi Imelda.     

Brian pun tak ingin berlama-lama berhadapan dengan mereka berdua. Ia pun merangkulkan tangannya ke pundak Imelda lalu mengajaknya kembali ke meja yang sudah dipesannya.     

"Lebih baik kita pergi saja, Sayang. Tak baik jika kehadiran kita justru menggangu Mama dan juga temannya itu." Brian sengaja menekankan dua kata terakhir di dalam kalimatnya. Ia sengaja ingin memberikan sindiran pada pasangan yang tidak jelas dengan hubungan mereka itu.     

"Sampai jumpa, Mama. Om Jeffrey." Tanpa rasa berdosa sedikit pun, Imelda berpamitan sembari melemparkan senyuman penuh arti pada mereka berdua. Ia tak ingin menunjukkan kecurigaannya pada pria dan wanita itu secara terang-terangan.     

Brian dan juga Imelda kembali duduk di sebuah meja di mana Martin masih menunggu di sana seorang diri. Begitu melihat pasangan itu datang, Martin langsung memicingkan matanya pada mereka berdua.     

"Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu, Martin?" tanya Brian pada sosok pria yang tersenyum aneh menyambut kedatangannya dan juga Imelda.     

"Apakah pria yang bersama mamamu adalah atasan dari Davin Mahendra? Benar-benar di luar dugaan." Martin terdengar menghela nafasnya cukup dalam. Entah dia merasa lega atau kesal, hanya pria itu yang tahu.     

Imelda hanya terdiam sambil mendengarkan pembicaraan antara Martin dan juga suaminya. Ia masih kepikiran dengan hubungan ibu mertuanya dengan atasan dari ayahnya. Imelda sangat tahu jika pria yang bersama Natasya itu masih memiliki seorang istri.     

"Mungkinkah Om Jeffrey adalah pria yang bersama Mama malam itu?" Imelda bertanya dalam wajah yang sedikit ragu. Semua yang telah dilihatnya, benar-benar di luar dugaan.     

"Bukankah pagi itu, kita justru bertemu Rizal Hartanto yang sedang mengobrol dengan Mama. Bagaimana kamu bisa berpikir jika pria yang bersama Mama adalah Jeffrey, Sayang?" tanya Brian dalam wajah yang tentunya sangat penasaran. Dia merasa jika teka-teki yang harus diselesaikannya semakin bertambah banyak.     

Dalam pembicaraan serius yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu, Martin benar-benar mendengarkan hal itu dengan seksama. Dia mencoba mencari benang merah dalam teka-teki itu. Martin merasa jika banyak kejanggalan yang nampak di antara mereka. Seolah segalanya segala disamarkan oleh seseorang di belakangnya.     

"Kapan kalian berdua melihat Rizal Hartanto bersama dengan Natasya?" Brian akhirnya melontarkan pertanyaan itu karena sudah tidak tahan untuk menahan dirinya sendiri.     

"Pagi hari sebelum kami meninggalkan rumah Mama. Kami berdua melihat Mama sedang mengobrol sangat akrab pada sosok hakim tersohor seperti, Rizal Hartanto," ungkap Brian pada sosok pria yang sejak tadi terus memperhatikannya.     

Martin langsung mendengus dalam wajah dingin yang sedikit kesal. Seolah ada beban berat yang tiba-tiba saja menghimpit dirinya. Meskipun ia mencoba untuk bersikap tenang, hasilnya sama saja.     

"Sepertinya pekerjaanku akan semakin bertambah. Siapa di antara Jeffrey dan juga Rizal Hartanto yang berada di belakang Natasya?" Martin menanyakan hal itu sembari menatap Brian dan juga Imelda secara bergantian. Ia yakin jika mereka berdua sama sekali tak mengetahui hal itu.     

Imelda dan Brian saling memandang satu sama lain. Mereka berdua juga tak yakin dengan hubungan Natasya dan juga dua pria itu.     

Rasanya terlalu sulit bagi mereka untuk menebak ataupun mengira-ngira hal itu.     

"Bagaimana jika ternyata Mama memang berhubungan dengan Jeffrey dan juga Rizal Hartanto?" Meskipun tak yakin, Brian berpikir jika kemungkinan itu tetaplah ada. Mengingat ibunya itu sudah tak memiliki suami lagi.     

Happy Reading     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.