Bos Mafia Playboy

Wanita Yang Meracuni Andra Gunadi



Wanita Yang Meracuni Andra Gunadi

0"Siapa yang sudah berani memberitahukan hal itu kepada Papa? Aku sudah mengancam mereka semua agar tak membocorkan kejadian di hotel itu pada Papa." Tanpa sadar, Andra Gunadi mengatakan kebodohannya sendiri. Ia tak menyangka jika dirinya bisa kembali melakukan hal bodoh dengan mengatakan hal itu.     
0

Arya Gunadi menjadi semakin penasaran dengan yang sudah dilakukan anaknya itu. Ia yakin ada hal yang lebih buruk lagi daripada yang sudah dikatakan oleh Brian kepadanya.     

"Apa yang sebenarnya sudah kamu lakukan, Andra?" Arya Gunadi menarik kerah baju anak. Ia bersiap untuk melayangkan sebuah pukulan untuk melampiaskan kemarahan yang sejak tadi hanya bisa ditahannya.     

"Katakan! Apa saja yang sudah kamu lakukan pada Brian Prayoga?" Pria itu telah kehilangan kesabaran di dalam dirinya, ia menarik Andra dan menyeretnya ke arah kursi. Dengan sekali gerakan saja, Arya Gunadi berhasil mendorong anaknya hingga terduduk di kursi yang berada di ruangan itu.     

Tiba-tiba saja, Andra Gunadi seolah telah kehilangan keberanian di dalam dirinya. Ia tak pernah menyangka jika ayahnya bisa sangat murka terhadap dirinya. Padahal biasanya, pria tua itu sama sekali tak pernah peduli dengan yang dilakukannya selama ini.     

"Apa yang ingin Papa dengar? Bukankah Papa sudah mengetahui semuanya?" Bukannya langsung menjawab, Andra Gunadi justru melontarkan dua pertanyaan sekaligus terhadap ayahnya. Mendadak ia kehilangan kata-kata dan juga akal sehatnya. Seolah semua yang sudah dilakukannya itu berakibat fatal terhadap bisnis milik keluarganya.     

Arya Gunadi langsung menarik rambutnya sendiri, ia sangat frustrasi mengahadapi anaknya itu. Seakan pria bodoh itu masih belum menyadari kesalahannya sendiri.     

"Baiklah! Aku jujur saja ... meskipun gagal, aku bermaksud menjebak Brian Prayoga dengan memberikan obat perangsang dalam minumannya," sahut Andra Gunadi dengan wajah yang mulai terlihat ketakutan atas kebodohannya sendiri.     

"Apa!" Rasanya pria tua itu ingin menghilang dari muka bumi. Ia merasa tak berguna telah membesarkan seorang anak bodoh yang hanya bisa merusak reputasi yang sudah dibangunnya selama ini.     

Dengan langkah yang tak berkekuatan, Arya Gunadi kembali mendekati anaknya. Ia lalu melemparkan tamparan keras di wajah anaknya. Ingin rasanya ia menghabisi anaknya sendiri. Segala kebodohan yang dilakukan oleh Andra membuatnya hilang kendali namun juga tak berdaya.     

"Siapa yang membuatmu melakukan hal bodoh ini?" lirih Arya Gunadi sembari duduk dalam posisi tak berdaya. Ia merasa telah kehilangan kekuatan atas dirinya sendiri. Selain itu, pria tua penguasa keluarga Gunadi itu merasa sangat takut jika Adi Prayoga sampai menuntut balas atas dirinya.     

"Papa tak yakin bisa melindungimu jika Adi Prayoga datang dan menuntut balas," lanjut Arya Gunadi.     

Andra Gunadi benar-benar tak menyangka jika ayahnya bisa setakut itu pada sosok Adi Prayoga. Bahkan pria tua itu terlihat ketakutan dengan wajah yang sangat pucat.     

"Ada seseorang yang bisa melindungi kita dari kekejaman Adi Prayoga, Pa!" Entah keberanian dari mana, Andra Gunadi mampu mengatakan hal itu kepada ayahnya.     

Akhirnya, pria tua itu bisa mengetahui alasan kebodohan yang dilakukan oleh anaknya. Namun ia masih sangat penasaran pada sosok orang yang sudah mencuci otak dari anaknya itu. Membuat seorang Andra Gunadi melakukan perbuatan bodoh yang penuh kegilaan.     

"Siapa yang kamu maksudkan itu, Andra?" Arya Gunadi sangat penasaran pada sosok di balik kecerobohan anaknya itu. Ia tak ingin ada seseorang yang berusaha untuk meracuni pikiran Andra Gunadi.     

Andra langsung melemparkan sebuah tatapan penuh arti pada ayahnya yang memilih tak banyak bicara. Kesalahan yang sudah dilakukannya memang cukup berbahaya dan sangat fatal. Ia tak menyangka jika wanita yang berada di dalam bar memiliki hubungan dengan keluarga Prayoga. Segala menjadi semakin rumit setelah kedatangan seorang wanita yang mengaku sebagai menantu dari keluarga Prayoga. Dari setiap ucapan wanita itu, Andra Gunadi sangat yakin jika ia bukanlah wanita biasa. Sayangnya ia belum menemukan informasi apapun tentang seorang wanita yang dinikahi oleh Brian Prayoga itu.     

"Beberapa waktu lalu, seorang wanita cantik baru saja mendatangiku. Ia berani membayar mahal seluruh pesanan dari Adi Prayoga. Wanita itu menyakinkan aku jika dirinya bisa memastikan keselamatannya dari sosok mafia kejam itu," ungkap Andra Gunadi pada ayahnya.     

Arya Gunadi langsung memikirkan sosok wanita yang ingin menghancurkan bisnis keluarga Prayoga itu. Seingatnya, Adi Prayoga bukanlah sosok pria yang bisa mempermainkan banyak wanita. Bahkan pria itu tak terlihat bersama wanita manapun setelah istrinya menghilang begitu saja.     

"Apa kamu memiliki foto wanita itu?" tanya Arya Gunadi karena begitu penasaran pada sosok wanita yang menjadi musuh dari rekan bisnisnya. Ia tak ingin membahayakan keluarga ataupun bisnis yang sudah dibangunnya selama bertahun-tahun. Sedikit kesalahan saja bisa membuatnya hancur berkeping-keping.     

Penerus dari keluarga Gunadi itu lalu mengambil ponselnya dan memeriksa beberapa foto di dalam galerinya. Ia sedang berusaha untuk mencari sebuah gambar yang sengaja diambilnya secara diam-diam saat bertemu wanita cantik yang ingin menghancurkan Adi Prayoga itu.     

"Aku hanya bisa mengambil dari arah samping saja. Kira-kira seperti ini wanita itu." Andra Gunadi menunjukkan layar ponsel miliknya pada sang ayah. Ia ingin memperlihatkan sosok wanita yang berusaha untuk mengacaukan dirinya.     

Pria tua itu mengambil ponsel dari tangan Andra lalu menatapnya tajam. Arya Gunadi merasa sangat familiar pada wanita di dalam ponsel anaknya itu. Untuk beberapa saat, ia sengaja terdiam sembari terus memperhatikan gambar di layar itu. Ada keyakinan di dalam dirinya jika wanita itu adalah salah satu orang yang dikenalnya.     

Setelah beberapa lama, Arya Gunadi meletakkan ponsel itu di atas meja yang berada tak jauh darinya. Ia pun memandang anaknya itu dalam wajah yang semakin cemas dan sangat gelisah.     

"Apakah namanya 'Natasya'?" Hanya sosok wanita itu yang paling mirip dengan sebuah foto yang diperlihatkan oleh anaknya. Jika hal itu memang benar, untuk apa seorang Natasya ingin menghancurkan keluarganya sendiri? Tentunya Arya Gunadi juga sangat penasaran dengan hal itu.     

"Bagaimana Papa mengetahuinya? Apakah wanita cantik itu salah satu mantan pacar, Papa?" Dengan wajah polosnya, Andra Gunadi menanyakan hal bodoh itu kepada ayahnya. Ia juga sangat penasaran pada seorang wanita yang tiba-tiba mendatanginya dan menawarkan banyak uang dan juga perlindungan untuk keluarganya. Dan lebih bodohnya lagi, Andra langsung mempercayai setiap perkataan dari wanita yang masih terlihat cantik meskipun sudah seusia dengan ibunya.     

Seperti dugaannya, wanita itu benar-benar Natasya. Hal itu sangat mengejutkan bagi Arya Gunadi. Ia sama sekali tak mengetahui prahara dalam rumah tangga rekan bisnisnya itu. Bahkan ia juga tak mengetahui jika wanita itu telah kembali setelah beberapa lama menghilang.     

"Apakah yang memerintahkan untuk memberikan obat perangsang pada Brian Prayoga juga Natasya?" tanya Arya Gunadi dalam hati cemas bercampur ketakutan.     

Happy Reading     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.