Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Keajaiban dalam 31 tahun hidupku ini



Keajaiban dalam 31 tahun hidupku ini

0Makan malam romantis pun itu telah berakhir dan sekarang Hyeon Sik dan Tania baru saja memasuki kamar hotel itu,Tania pun bingung dengan suasana di dalam kamar itu,karna di dalam kamar itu hanya ada 1 tempat tidur yang besar dan ada pula Sofa di bagian depan ruangan itu.Melihat Tania yang sedang berpikir keras Hyeon Sik pun menggodanya "Nyonya Park,aku tahu ini belum waktunya untuk kita berbulan madu,jadi aku akan tidur sofa dan kau dapat tidur di ranjang besar itu.Wajah Tania pun memerah mendengar Kata* Hyeon Sik tanpa menjawab Hyeon Sik, ia pun segera masuk ke kamar dan mengambil bantal juga selimut untuk Hyeon Sik lalu ia berkata "Aku akan mandi lebih dulu,lalu kau bisa mandi kemudian setelah aku,dan aku akan meletakan bantal dan selimutmu disini.     
0

Hyeon Sik pun kembali berkata "Nyonya Park apa kau sedang menggodaku sekarang?,mengapa kau harus mengatakan padaku jika kau ingin mandi,bukankah orang yang sedang bulan madu selalu mandi duluan baru....,Belum sempat Hyeon Sik melanjutkan kata*nya Bantal yang di meja tadi sudah melayang mengenai kepalanya, lalu Tania menatapnya dengan pandangan Tajam "Park Hyeon Sik kau tahu jika kau mengatakan hal* konyol lagi,maka malam ini kau akan tidur tanpa bantal dan selimut ini.     

Hyeon Sik pun memegang kepalanya yang tadi di lempar bantal oleh Tania ,lalu berdesah "Nyonya Park kau sungguh kejam, calon suamimu ini hanya bercanda,sekarang aku juga baru tahu bahwa kau sebenarnya juga cocok menjadi atlet lempar rupanya.Tania hanya menyipitkan matanya pada Hyeon Sik kemudian ia meninggalkan Hyeon Sik dan segera pergi ke kamar mandi.Setelah Tania selesai mandi ia pun saat itu masih memakai jubah mandi ,Hyeon Sik yang saat itu sedang menuju kamar mandi dan hendak mandi,berkata pada Tania "Tania,sebaiknya kau mengganti jubah mandi itu dengan baju tidur yang tadi sudah kusuruh pelayan hotel siapkan untukmu,Tania pun menatap Hyeon Sik dengan Bingung "Mengapa aku harus menggantinya,kau akan tidur di sofa dan aku akan tidur di ranjang ini sendiri,seharusnya tidak ada yang perlu ku khawatirkan.     

Hyeon Sik tersenyum licik lalu berkata "Baiklah terserah kau saja,jangan salahkan aku karna aku sudah memperingatkannya padamu,asal kau tahu aku punya kebiasaan buruk sering mimpi dengan berjalan, jadi jika aku tidak sengaja bermimpi dan berjalan ke ranjangmu maka kau jangan dulu berpikiran yang tidak* padaku,mendengar kata* Hyeon Sik itu Tania pun langsung mengambil baju tidur yang di maksud Hyeon Sik dan mengganti pakaianya, setelah ia mengganti pakaianya lalu ia menghampiri Hyeon Sik dengan tatapan peringatan "Hyeon Sik jika kau hanya mempermainkan aku,maka kau akan tahu akibatnya,oh iya jangan berani mendekat ke ranjangku malam ini,ingat aku sudah memperingatkanmu.     

Hyeon Sik tersenyum puas ketika berhasil menggoda Tania "Tidurlah aku hanya bercanda tentang mimpi itu,aku hanya tidak mau kau tidur mengenakan jubah mandi itu ,karna akan lebih nyaman jika kau menggunakan baju tidur yang kuberikan itu,aku berjanji tidak akan membuat masalah malam ini,setelah mengatakan itu Hyeon Sik pun langsung melarikan diri ke kamar mandi.     

Matahari sudah mulai masuk ke dalam ruangan hotel itu,Tania pun sudah bangun setelah solat subuh tadi dan kemudian ia mengganti pakaianya karna pagi ini mereka akan kembali ke rumah ibu Hyeon Sik di Birminghan,namun ketika ia ke sofa dimana Hyeon Sik berada malam itu,Hyeon Sik pun sudah tidak ada di sofa itu dan ia pun mulai mencari keberadaan Hyeon Sik,tapi setelah Tania mencari Hyeon Sik tidak ada di setiap sudut ruangan itu,Tania kemudian berpikir akan menghubungi handphone Hyeon Sik,tapi ia berpikir kembali mungkin Hyeon Sik sedang berolahraga atau mencari udara segar di luar jadi ia tidak perlu melakukanya.     

Karna waktu sudah menunjukan pukul 8.00 pagi maka Tania pun menelpon pihak hotel agar bisa membawakan sarapan pagi untuk mereka di kamar hotel itu,30 menit kemudian datanglah pelayan hotel yang membawa sarapan mereka,Saat ini Tania sudah selesai merapikan sarapan yang di bawa pelayan hotel itu di atas meja.     

Tania kemudian ingin menelpon Hyeon Sik karna sudah begitu lama namun Hyeon Sik belum kembali,akan tetapi baru saja ia mengambil Handphonenya pintu kamar hotel itu sudah terbuka,dan Hyeon Sik pun sudah berjalan masuk ke ruang itu, Hyeon Sik terlihat menyembunyikan sesuatu di belakangnya,melihat tingkah konyol Hyeon Sik Tania pun mengangkat alisnya "Tuan Park,kemana sebenarnya kau pagi ini,juga apa yang kau sembunyikan di belakangmu itu.Hyeon Sik menjawab pertanyaan Tania "tebaklah,bisa saja tebakanmu benar.Tania menyipitkan matanya sambil berpikir "tampaknya itu adalah bunga,apakah tebakanku benar.     

Hyeon Sik tersenyum puas "Nyonya Park,Kau memang tidak pernah mengecewakanku.Kemudian Hyeon Sik memperlihatkan Sebuah buket bunga mawar putih yang cukup besar yang tadi ia sembunyikan di belakangnya,lalu ia berkata "Tania, ini adalah 50 tangkai bunga mawar putih kesukaanmu,aku hari ini sengaja bangun begitu pagi untuk mencari toko bunga yang menjual bunga mawar putih ini untukmu.,apa kau tahu arti dari 50 tangkai bunga mawar putih ini? Tania saat itu sudah tidak bisa berkata* lagi,ia hanya menggelengkan kepalanya pada Hyeon Sik,lalu Hyeon Sik pun melanjutkan kata*nya "Tania apa kau ingat, tepat 50 hari yang lalu aku pertama kali melihat wajahmu dan juga mengenal sosokmu di Bandara di Indonesia,terima kasih sudah hadir dalam hidupku selama 50 hari ini,aku harap entah itu 50 tahun atau 100 tahun ke depan kita berdua akan tetap seperti ini dan tidak akan pernah berubah sedikitpun, kau tahu Tania jika aku tidak bertemu denganmu hari itu,aku mungkin tidak akan merasa hidupku bisa begitu bermakna seperti sekarang ini,aku bahkan tidak pernah menyangka dalam 50 hari ini aku bisa berubah menjadi lelaki yang begitu bergantung pada seorang wanita dan ternyata wanita hebat itu adalah kau Tania.     

Saat ini mata Tania sudah berkaca - kaca,namun walaupun begitu ia masih menjawab kata* Pria yang di kaguminya itu "Hyeon Sik aku bahkan tidak menyangka kau pun juga tahu bunga kesukaanku ini,kau juga ingat hari ketika pertama kita bertemu di bandara itu, dan aku tidak akan menyangkalnya,aku pun merasa sejak mengenalmu begitu banyak keajaiban yang terjadi dalam hidupku,kau selalu membuat hal yang terkadang mustahil bagi orang lain, tapi itu menjadi begitu nyata untukku hingga mungkin saat ini akulah wanita yang paling bahagia di dunia ini,dan untuk seorang janda sepertiku bisa dihargai dan dicintai oleh lelaki yang begitu luar biasa sepertimu mungkin itulah adalah sebuah keajaiban dalam 31 tahun hidupku ini     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.