Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Ada hal - hal yang tidak bisa kuterima



Ada hal - hal yang tidak bisa kuterima

0Setelah makan malam keluarga yang hangat itu selesai, Hyeon Sik pun memandang Tania yang sedang berdiri di depan rumah,sambil menikmati pemandangan malam di luar, lampu taman yang terang dan berwarna warni, membuat bunga di pekarangan rumah itu terlihat begitu indah dan memukau,di tambah lagi di setiap pepohonan juga ada lampu yang berwarna putih terang di setiap sudutnya.     
0

Tania pun terasa enggan pergi dari sudut itu, Melihat Wanitanya yang tidak menyadari kedatangannya itu, Hyeon Sik pun tak tahan ingin menggodanya,Hyeon Sik pun menutup mata Tania dengan kedua tanganya dari belakang,Tania pun sedikit terkejut,namun ia juga tahu siapa orang yang sedang menutup matanya itu.     

Tentu saja karena ia sudah begitu hafal dengan wangi parfum yang sering di pakai Hyeon Sik,jadi ia pun sudah sangat mengenal aroma tubuh prianya itu.Tania pun balas menggoda Hyeon Sik     

"Tuan Park,jangan katakan bahwa kau sekarang sedang cemburu pada bunga-bunga di pekarangan ini,karna aku lebih memperhatikan mereka daripada dirimu sendiri ?"     

Hyeon Sik pun tak tahan untuk membuat senyuman puas mendengar tebakan Tania yang benar itu     

"Tania kau bahkan tahu jika aku bisa cemburu pada bunga-bunga yang sedang kau pandang,maka harusnya kau juga lebih tau,aku pasti lebih tidak rela jika kau memandang pria lain dengan tatapan seperti itu."     

"Benarkah,mungkin aku harus mencobanya sesekali dan melihat bagaimana ekspresimu saat itu Tuan Park?"     

Tak butuh waktu lama Hyeon Sik pun langsung membalikan tubuh Tania dan ingin memberikan hukuman di bibir Tania,namun Tania sudah lebih dulu tau akan hal ini, jadi dia menghindarkan wajahnya ke samping,hasilnya Hyeon Sik hanya dapat meletakan bibirnya pada telinga Tania.     

Hyeon Sik pun berbisik     

"Wanita kecil cobalah jika kau berani,maka kau akan melihat siapa sebenarnya calon suamimu ini."     

jawaban Hyeon Sik membuat Tania bergidik ngeri,namun hal itu tidak bertahan lama,tentu saja karna Tania adalah wanita yang cerdas, ia pun membalas Hyeon Sik     

"Aku sebenarnya penasaran,apakah kau selalu memeluk dan mencium mantan-mantan pacarmu yang model itu seperti ini juga?,tapi tampaknya aku sudah tahu jawabanya,karna kau sendiri pernah bilang kau pernah meniduri mereka tentu saja kau bisa me...,"     

Belum sempat Tania melanjutkan perkataannya Hyeon Sik telah membungkam mulutnya dengan bibir seksinya dan memberi sedikit hukuman pada bibir merah Tania itu kemudian ia berkata     

" Berhentilah berbicara omong kosong seperti itu, jika tidak,kau akan menjadi wanita berikutnya yang akan ku tiduri selain mantanku yang model-model itu."     

Mendengar hal itu Tania pun langsung diam dan memberikan kode kunci resleting pada mulutnya,lalu menatap Hyeon Sik dengan manja.     

Hyeon Sik pun langsung mengangkat alisnya dengan sombong     

"Gantilah pakaianmu dengan pakaian yang lebih hangat, aku akan membawamu melihat sesuatu yang lebih indah dari bunga-bunga ini."     

Tania pun menyipitkan matanya pada Hyeon Sik "Bagaimana jika tempat yang kau maksud itu adalah hotel,dengan begitu kau dapat berbuat sesuatu padaku disana,maka aku akan lebih memilih melihat bunga-bunga yang indah ini disini."     

Hyeon Sik menatap dingin pada Tania     

" Untuk apa aku membawamu jauh-jauh ke hotel,suasana di kamarmu tampaknya lebih membuatku bergairah, bagaimana kalau kita langsung saja ke kamarmu."     

kata-kata Hyeon Sik itu baru selesai di katakan,namun Tania sudah menghilang dari hadapanya,Hyeon Sik pun tertawa melihat tindakan konyol wanitanya itu,     

"Bukankah aku sudah berjanji tidak akan berbuat hal itu padanya tadi?,dasar wanita kecil beraninya dia tidak percaya padaku."     

Namun hal itu berbanding terbalik dengan perkiraan Hyeon Sik,Setelah 10 menit kemudian Tania datang setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian hangat seperti yang di perintahkan oleh Hyeon Sik.     

Dia pun menghampiri lelaki itu     

"Hyeon Sik,mengapa kamu belum memakai pakaian hangat,bukankah kamu akan mengajaku jalan-jalan malam ini?"     

Melihat Tania yang sudah rapi itu pun,Hyeon Sik mengangkat alisnya     

"Bukankah kau tidak mau pergi denganku Tadi?"     

Tania pun segera menjawab     

"Tuan Park,apa kau pikir calon istrimu ini begitu tidak percaya padamu,hingga harus menolak ajakanmu untuk jalan-jalan ,tampaknya kau sedikit membuatku kecewa malam ini, jika aku tidak percaya padamu,lalu untuk apa aku mengikutimu jauh-jauh hingga ke Inggris?,bukankah kau juga sudah berjanji tadi di kamarku,lalu hal apa yang membuatku untuk tidak pergi denganmu,hmmm?"     

Hyeon Sik pun tersenyum sempurna     

"Ternyata tidak ada alasan untuku tidak mengagumimu, kau bahkan lebih cerdas dari perkiraanku."     

mendengar itu Tania hanya memgangkat bahunya,lalu Hyeon Sik kembali berkata     

"Tunggulah disini,aku akan mengambil Mantel dan Kunci Mobil lalu kita bisa segera pergi."     

Setelah Hyeon Sik kembali,mereka pun langsung pergi dengan sebuah mobil Lexus milik ibunya Hyeon Sik.     

Tidak membutuhkan waktu yang lama,mereka pun sudah sampai di sebuah kanal yang bernama Gas Street Basin,mata Tania pun langsung menyapu pemandangan kanal yang terkenal di Birmingham ini,pemandangan malam di kanal itu sungguh indah,di tambah lagi dengan begitu banyak pasangan yang berjalan bergandengan tangan dengan mesra, sehingga semakin membuat suasana malam di kanal itu begitu romantis.     

Hyeon Sik pun turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Tania seraya berkata     

"Ayo kita berjalan-jalan sebentar di kanal ini."     

Tania pun juga turun dari mobil,dan dengan cepat Hyeon Sik langsung menggenggam tangan Tania,sambil berjalan menyusuri suasana Malam di kanal itu.     

Mereka pun berjalan layaknya sepasang kekasih yang sedang menikmati manisnya kisah cinta mereka,Tania juga melihat ada perahu-perahu yang terparkir di kanal itu, suasana hatinya pun semakin kagum dengan pemandangan malam itu, ia berpikir pemandangan seperti ini,hanya berada di kota Venesia ternyata di Kota Birmingham ini juga ada pemandangan seperti ini .     

Setelah lelah berjalan, mereka berhenti untuk membeli minum di sebuah cafe yang berada di sekitar kanal itu,Hyeon Sik terlihat begitu familiar dengan tempat ini,bahkan ada salah satu pelayan cafe yang menyapa Hyeon Sik saat membeli minuman untuk Tania, dan tentu saja pelayan itu menyapa Hyeon Sik dalam bahasa inggris.     

Namun,Tania mengerti apa yang dimaksud pelayan itu, karna Tania sendiri walaupun hanya lulusan SMA,tapi ia termasuk murid yang sangat cerdas,ia pun sudah bisa berbahasa inggris dari dia masih SMA,namun hal ini ternyata tidak disadari oleh Hyeon Sik.     

Setelah membeli minum,Mereka berdua kembali berjalan hingga di tiba di sebuah jembatan yang mengahadap kanal tersebut     

Hyeon Sik saat itu berdiri di belakang Tania,kemudian memeluk Tania dari Belakang seraya berkata     

"Apa kau suka tempat ini?"     

Tania pun mengangguk     

"Aku suka tempat-tempat seperti ini,"     

Tania pun balik bertanya pada Hyeon Sik     

"Apakah Wanita itu juga begitu menyukai tempat ini,?"     

Rahang Hyeon Sik pun mengeras,mendengar pertanyaan Tania tersebut,ia pun membalikan badan Tania.mereka berdua sekarang saling berhadapan kemudian ia berkata     

"Apa maksud perkataanmu Tania?"     

"Aku mendengar tadi pelayan itu bertanya,tentang seseorang wanita yang dulu sering datang bersamamu kesini,"     

Seketika Hyeon Sik pun terdiam dan Tania menyadari ada guratan sedih di mata Hyeon Sik,saat ia menanyakan perihal wanita itu,dan setelah terdiam untuk waktu yang lama akhirnya Hyeon Sik menjawab     

"Dia juga sepertimu,dia menyukai tempat-tempat seperti ini."     

Seketika hati Tania mulai bergemuruh mendengar kata-kata Hyeon Sik itu,sebenarnya tidak ada yang salah dengan jawaban Hyeon Sik itu,     

Namun mendengar hal itu,Tania tidak tau mengapa hatinya seperti ada kabut yang melintas,padahal hal itu juga terjadi ketika ia belum bersama Hyeon Sik,namun ia masih tetap tidak senang mendengarnya,     

"Ternyata dia membawaku kesini,karna tempat ini adalah tempat favorit mantan kekasihnya."     

batin Tania     

Melihat Ekspresi Tania yang sedikit berubah,maka Hyeon Sik bertanya     

"Ada apa denganmu?"     

Tania pun mencari Alasan     

"Aku hanya merasa udara disini semakin dingin,bagaimana kalo kita pulang ke rumah saja?"     

jawab Tania sambil menggosok lenganya,karna memang malam sudah semakin larut.     

Melihat Tania yang kedinginan,Hyeon Sik ingin Menggenggam tangan Tania tersebut,namun belum sempat tanganya bergerak menuju tangan Tania,ternyata Tania sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya di belakang.     

Sedangkan Tania berjalan dengan langkah yang cepat menuju mobil yang sedang terparkir itu, Hyeon Sik pun tidak bodoh,dia pun juga menyadari bahwa Tania sekarang pasti sedang marah, ia mengejar Tania yang sudah lebih dulu sampai di depan mobil,lalu ia memegang lengan Tania dan tanpa basa basi pun ia berkata     

"Tania, Apa kau sedang cemburu saat ini? sehingga sikapmu menjadi kekanak-kanakan seperti ini?"     

Tania pun mencemoh,sambil menyeringai     

" apakah menurutmu pikiranku begitu sempit ?sehingga aku bisa cemburu pada wanita yang bahkan belum pernah ku temui,Tuan Park,kukira anda terlalu berlebihan."     

Hyeon Sik pun tersenyum Pahit     

"Lalu apa alasanmu hingga bersikap seperti ini,katakan sebenarnya padaku, jangan pernah berpikir untuk menyembunyikanya dariku."     

Tania pun memandang dingin ke arah Hyeon Sik     

"Aku hanya sedikit kecewa,bahwa kau membawaku ke tempat favorit dari mantan pacarmu malam ini,bukankah itu sedikit tidak terpuji Tuan Park? tetapi tenang saja,aku bukan wanita yang suka di bujuk dengan manja oleh kekasihnya,aku mengatakan ini hanya agar kau tahu,ada hal-hal yang tidak bisa ku terima dan ini termasuk salah satunya."     

Setelah mengatakan hal itu,Tania pun Lansung masuk ke dalam mobil,sehingga meninggalkan Hyeon Sik sendirian di luar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.