Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Jangan berani bilang lagi aku orang mesum



Jangan berani bilang lagi aku orang mesum

0Tania baru saja selesai mengeluarkan tangan kiri Hyeon Sik dari semi jassnya itu,ketika hendak mengeluarkan tangan kanan Hyeon Sik dari jass itu, tak terduga tangan Hyeon Sik itu pun memegang tangan Tania.     
0

Kemudian Hyeon Sik menarik tangan Tania dan membalikan badan Tania,sehingga sekarang badan Tania posisinya berada di bawah Hyeon Sik, Tania begitu kaget dengan tindakan Hyeon Sik, yang bisa di bilang berani tersebut,     

"Hyeon Sik, apa yang kau lakukan,cepat lepaskan aku,aku..."     

belum sempat Tania meneruskan kata-katanya,Wajah Hyeon Sik sudah berada tepat di depan wajahnya,hanya berjarak beberapa sentimeter saja.     

"Tania, kau bertanya apa yang kulakukan,maka tanyalah dirimu sendiri kenapa kau begitu sembarangan menyentuh anggota tubuhku?" seru Hyeon Sik     

"Wah Tuan Park Hyeon Sik, tampaknya kau sudah salah paham, aku hanya ingin melepas jasmu agar kau bisa beristirahat dengan nyaman di ranjang ini,sudahlah menyingkirlah dariku dan juga singkirkanlah pikiran mesummu itu."     

Hyeon Sik pun tertawa     

" Baiklah,karna kau sudah mengatakan bahwa aku sudah berpikiran mesum, maka aku akan mengabulkan kata-katamu itu,asal kau tau Tania,aku sudah berusaha keras menahan diriku dari tadi ,agar tidak berbuat sesuatu yang di luar kendaliku padamu malam ini,tapi kenapa kau melewati batas kesabaranku, sebagai seorang pria yang sekarang sedang sekamar denganmu. Apa kau memang sengaja melakukannya,hah??     

"Aku tidak....."     

belum sempat Tania menyelesaikan kata-katanya, bibir Hyeon Sik pun sudah lebih dulu mendarat di bibir mungil Tania,Tania pun kaget dengan ciuman tiba-tiba itu.Sehingga ia pun mulai memberontak, tapi tentu saja tenaga seorang Tania kalah dengan tenaga Hyeon Sik, karna saat Tania mencoba memberontak, Hyeon Sik pun sudah memegang wajah Tania dengan kedua tangan besarnya.     

Tania sudah tidak bisa menghindar lagi dari ciuman Hyeon Sik yang sedikit agresif itu,Hyeon Sik pun mencium Tania dengan sedikit kasar, bahkan tidak ada kelembutan sama sekali,ia seolah ingin memberi pelajaran pada wanita kecil itu.     

Sedangkan Tania pun juga sudah terlihat lelah melakukan perlawanan,hingga akhirnya Tania hanya bisa pasrah, ketika bibir Hyeon Sik menggigit bibir bawahnya,agar mulutnya sedikit terbuka,kemudian lidah Hyeon Sik pun sudah mulai menari- nari di dalamnya dan juga menyatukan lidah mereka.     

Ciuman itu begitu lama,sehingga Tania sudah hampir kehabisan oksigen,baru Hyeon Sik melepaskan ciuman itu sembari berkata pada Tania,     

"Jangan berani bilang lagi aku orang mesum,jika tidak, aku tidak tahu apa yang akan kulakukan padamu selanjutnya,Kau tidurlah di ranjang ini dan aku yang akan tidur di sofa itu."     

Hyeon Sik pun mengambil bantal dan segera menuju sofa.     

Tania pun yang masih Shock dengan kejadian barusan,ia kembali mengingat ciuman yang begitu panas dan panjang itu,bahkan ketika ia sudah berpacaran dan menikah dengan Raihan dulu,ia bahkan tidak pernah berciuman seagresif dan sepanjang ini dengan laki laki lain, hingga seluruh tenaganya pun terkuras habis hanya karna sebuah ciuman.     

Mukanya pun menjadi memerah,awalnya ia ingin memberikan kata-kata buruk pada Hyeon Sik, yang sudah berani menciumnya,namun ketika ia mengingat perkataan Hyeon Sik yang terakhir maka ia pun mengurungkan niatnya.     

"Dasar laki-laki mesum,bagaimana mungkin ia dapat menciumku dengan begitu ganas,haisshhh jika aku tahu begini jadinya,maka tadi harus kubiarkan lelaki sombong itu tidur dengan memakai sepatu dan jassnya."     

kata Tania dalam hatinya.     

Setelah beberapa saat,tak butuh waktu lama akhirnya Tania pun mulai terlelap dalam tidurnya karena kelelahan.     

Ketika Hyeon Sik sudah yakin bahwa Tania sudah tidur,ia pun bangun dari sofa, seraya berjalan mendekati ranjang untuk melihat Tania yang sudah terlelap,ia pun duduk di ujung ranjang sambil melihat bibir Tania yang bengkak, akibat ciuman agresifnya Tadi.     

"Maafkan aku wanita kecil,aku tidak bermaksud menyakitimu,aku juga tidak tahu kenapa aku tidak bisa mengontrol diriku malam ini padamu,aku biasanya bisa menahan diriku dengan baik, bahkan ketika aku sedang mabuk berat.Sekali lagi maafkan aku dan selamat tidur wanita kecilku."     

kata Hyeon Sik dalam hatinya,seraya memandang Tania dengan lembut,kemudian ia mematikan lampu di dekat ranjang Tania dan ia pun kembali ke sofa untuk beristirahat.     

*******     

Matahari sudah mulai bersinar dan masuk ke jendela hotel tersebut,Hyeon Sik pun bangun dengan kepala yang masih sedikit pusing, karena efek mabuknya semalam,setelah ia meregangkan badanya ia pun menuju ke kamar untuk melihat Tania,namun di ranjang besar itu telah kosong,Hyeon Sik pun berjalan ke kamar mandi untuk memastikan jika Tania berada di kamar mandi.     

Namun setelah ia mencari,ternyata Tania tetap saja tidak ada,ia pun kembali duduk di ranjang dan ekor matanya pun melihat ternyata di ranjang ada sebuah kertas,ia pun mengambil kertas itu dan mulai membaca isi kertas itu yang berisi tulisan tangan Tania.     

"Hyeon Sik,aku telah di jemput oleh Jae Wook pagi ini untuk kembali ke rumahmu,mungkin aku tidak sempat berpamitan padamu,karna aku harus ke bandara pagi ini juga,aku sudah meminta pelayan hotel membuat teh madu untukmu,cepatlah diminum agar kondisi tubuhmu lebih baik hari ini. Tania"     

itulah isi pesan yang tertulis di selembar kertas putih itu, Wajah Hyeon Sik pun Seketika menjadi Cerah setelah membaca catatan yang di tinggalkan Tania itu     

" Wanita bodoh,aku bahkan sudah menyakitimu tadi malam,tapi kau masih bersedia menyiapkan teh madu untuku." seru Hyeon Sik     

Tak lama kemudian ada orang yang mengetuk pintu kamar Hyeon Sik tersebut, ia pun langsung membuka pintunya,ternyata itu adalah Jae Wook,     

"Tuan Hyeon Sik,Sebaiknya anda segera kembali ke rumah dan kita akan bersiap berangkat ke bandara penerbangan kita 1 jam lagi,     

"Baiklah,ayo kita pergi,oh ya Jae Wook apa kau sudah mengantarkan Tania ke bandara." tanya Hyeon Sik     

"Aku sudah mengantar nona Tania ke bandara Tuan Hyeon Sik,dan harusnya nona Tania sekarang sudah berada di dalam pesawat."     

"Oh ya, apa dia terlihat baik-baik saja menurutmu."     

tanya Hyeon Sik sambil melihat ekpresi Jae Wook     

"Nona Tania terlihat baik baik saja Tuan,apakah semalam ada sesuatu yang terjadi di antara Kalian berdua?" tanya Hyeon Sik penasaran     

"Tentu saja tidak ada apa-apa yang terjadi di antara kami,ayo cepat kita kembali ke rumah dan bersiap-siap, jika tidak, kita akan terlambat ke bandara."     

Jawab Hyeon Sik sengaja mengalihkan pembicaraan.     

*******     

^Rumah Tania /kota Kembang^     

Setelah penerbangan selama 1 jam 30 menit, Tania akhirnya sampai di kota Kembang,ia pun ingin memberi kejutan kepada keluarganya,maka ia pulang ke rumahnya dengan naik Taksi siang itu.     

Namun hal yang di luar dugaanya malah terjadi,Siang itu Keluarga Pak Lurah yakni Pak Lurah, Danar,dan ibunya, yang juga di temani oleh Ayah Lily yaitu Pak Ahmad, sedang bertamu ke rumah mereka.     

Tania pun turun dari taksi dan membayar uang taxi pada pak supir, kemudian ia mulai berjalan masuk ke rumahnya.Tania sebenarnya sudah tau niat keluarga Pak Lurah datang ke rumahnya dari sahabatnya Lily beberapa hari lalu.     

Namun Tania masih penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh pak Lurah,akhirnya ia pun sengaja berdiri di depan rumah tanpa ketahuan satupun orang di dalam rumah itu,untuk mendengar dengan jelas kata-kata dari Pak Lurah siang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.