Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Lalu mengapa jika kau adalah seorang janda?



Lalu mengapa jika kau adalah seorang janda?

0Mendengar kata - kata Hyeon Sik, Tania tersenyum pahit. dia pun menjawab kata- kata Hyeon Sik,     
0

"Saya sangat puas dengan janji Tuan Park tersebut,tapi yang saya khawatirkan, Tuan Park akan berubah pikiran jika Tuan Park tahu siapa saya sebenarnya.     

"Apa Maksud perkataan anda Nona Tania?"     

seru Hyeon Sik seraya menatap Tania penuh tanya.     

"Tampaknya anda akan sedikit kecewa jika mendengar penjelasan saya ini Tuan Park."     

Tanpa sabar pun Hyeon Sik berkata     

"Sebaiknya anda segera menjelaskan apa maksud kata- kata anda Nona Tania, karna saya bukan orang yang suka di buat penasaran oleh orang lain."     

Kata Hyeon sik dengan wajah yang terlihat dingin.     

"Baiklah,karna anda sudah tidak sabar, maka saya mau tidak mau harus mengatakannya pada anda Tuan Park, Sebenarnya saya ini adalah seorang janda, yang baru saja bercerai 1 bulan yang lalu, jadi jika anda berpikir saya adalah seorang gadis perawan yang lugu, yang bisa anda ajak untuk menikah secara kontrak, maka mungkin anda akan kecewa dengan kenyataan ini, karna sebenarnya status saya hanyalah seorang janda bukan seorang gadis yang belum pernah menikah."     

"Jadi bagaimana Tuan Park, apakah tawaran dengan bayaran Rp. 20 Milyar itu masih berlaku untukku? ,Apakah anda yang seorang pengusaha sukses, dengan wajah yang begitu tampan, bahkan bisa di bilang sempurna di mata semua wanita ,rela menikah kontrak dengan seorang janda seperti saya?"     

"Akankah semua itu adil bagi diri anda sendiri? Baiklah, mari kita jujur saja satu sama lain,saya tahu Tuan Park, anda hanya sedang mencoba bermain- main dengan saya,maka anda dengan sengaja mengatakan pertanyaan konyol itu,jadi mari kita akhiri saja semua lelucon ini."     

jawab Tania dengan geram karna ia sudah tidak bisa tahan dengan semua kesombongan Hyeon Sik.     

Mendengar semua kata - kata Tania,Hyeon Sik memang sangat terkejut dengan kenyataan yang ada,karna ini bisa di katakakan, sama sekali di luar dugaanya, selain itu semua perkataan Tania membuatnya merasa terintimidasi.     

Sebenarnya Hyeon Sik ingin percaya bahwa kata -kata Tania itu tidak benar,namun melihat karakter Tania,Hyeon Sik pun tahu bahwa Tania tidak berkata bohong,melainkan semua perkataan Tania adalah sebuah kebenaran.     

Hyeon Sik pun kembali berpikir dengan keras lalu menjawab Tania     

"Lalu mengapa jika kau adalah seorang janda? itu sama sekali tidak penting bagiku nona Tania, karna aku hanya membutuhkan tanda tanganmu, di atas sebuah kertas kontrak, untuk menjadi istriku selama 1 tahun,selain hal itu hal yang lainnya aku tidak peduli."     

" Satu hal lagi nona Tania, karna kita berdua hanyalah sepasang suami istri di atas sebuah kertas kontrak, untuk itu kau tidak perlu khawatir, karna kita berdua tidak akan melakukan kontak fisik dalam bentuk apapun, dan jangan khawatir bayaran saya yang Rp.20 Milyar itu, masih berlaku dan tidak kurang 1 Rupiah pun untuk anda nona Tania."     

"Bagaimana, bukankah tawaran saya ini begitu menguntungkan bagimu? Oh ya Nona Tania, saya akan berpura pura tidak mendengar kata - katamu yang terakhir, yang mengatakan bahwa semua ini hanya lelucon, karna setelah saya mengucapkan janji saya pada anda tadi, maka saya bersumpah semua kata -kata itu merupakan sebuah kebenaran."     

Ucap Hyeon Sik sambil menatap Tania dengan tatapan yang begitu menakutkan.     

Hyeon Sik pun segera berdiri dari kursi dan mengambil kartu namanya dari dalam kantong jasnya, kemudian menaruh kartu nama tersebut di atas meja seraya berkata kembali pada Tania     

" Ini kartu nama saya,katakan jawaban anda dalam waktu 3 hari, jika dalam waktu 3 hari anda tidak menghubungi saya,maka saya sudah mengerti jawaban anda Nona Tania.Oh ya kalau begitu saya pamit,saya akan meminta asisten saya untuk mengantar anda ke hotel,senang bertemu dengan anda Nona Tania sampai jumpa,Selamat malam."     

Setelah itu Hyeon Sik pun langsung pergi meninggalkan Tania yang terdiam membeku di meja itu,Hyeon Sik pun mengirim pesan pada Jae Wook untuk mengantarkan Tania ke hotel.     

Sementara Hyeon Sik pun pulang dengan Naik Taksi, untuk kembali ke rumahnya yang di ibukota.setelah di tinggalkan Hyeon Sik Tania pun masih berpikir kembali tentang kata- kata Hyeon Sik,     

"Apa yang sudah kulakukan,mengapa juga aku begitu bodoh dengan meladeni semua permainannya,bahkan aku juga tidak menyadari bahwa tawarannya itu adalah sebuah kebenaran,Tania kenapa kau begitu bodoh? kau bahkan sudah jadi janda sekarang ,tapi masih saja begitu ceroboh."     

Batin Taniah seraya merutuki kebodohanya pada dirinya sendiri.     

Ketika Tania masih bergelut dengan kegalauannnya,     

Jae Wook pun datang menghampirinya     

"Nona Tania, saya akan mengantar anda ke hotel yang akan anda inap."     

Tania pun mengangguk     

"Baiklah Tuan asisten, maaf harus merepotkan anda.     

Kemudian mereka bertiga pun meninggalkan restoran itu menuju hotel tempat Tania menginap.     

*******     

^^^ Hotel tempat Tania menginap ^^^     

Setelah Tania selesai Mandi, Tania pun melihat jam dinding di hotel sudah menunjukan pukul 10 malam,Tania pun segera naik ke ranjang dan bersiap untuk beristirahat, karna penerbangannya besok pagi jam 7, namun, ketika Tania baru mau memejamkan matanya, memorinya pun kembali mengulang semua kejadian hari ini.     

Begitu pula semua yang terjadi antara dirinya dan Hyeon Sik,     

"Ah ada apa denganku,mengapa aku harus memikirkan kata - kata Tuan yang sombong itu,tapi untuk uang 20 Milyar sangat sayang bila di lewatkan, hmmmmm.... tenanglah Tania,lupakan tentang uang itu, bahkan jika uang yang ada di ATM hanya berisi 100jt,bukankah uang itu cukup untuk membiayai hidupku selama beberapa bulan ".     

"Bagaimana bisa aku menikah dengan orang yang sombong seperti Dia, bisa- bisa sebelum aku puas menikmati uang 20 Milyar itu, aku bahkan sudah mati karena selalu di tindas olehnya."     

setelah berperang cukup lama dengan batinnya Tania pun akhirnya terlelap dalam tidurnya.     

***********     

^Rumah Hyeon Sik,di Ibukota Indonesia^     

Hyeon Sik saat itu masih bekerja di ruang kerjanya,karna melihat lampu di ruangan itu masih menyala, Jae Wook pun mengetuk pintu,setelah bossnya mengizinkannya maka Jae Wook pun masuk.     

Kemudian Hyeon Sik bertanya     

"Ada apa? "     

"Tuan Hyeon Sik bagaimana dengan Nona Tania? apakah dia mau menerima tawaran anda untuk menikah kontrak? " tanya Jae Wook penasaran.     

" Aku juga belum tahu jawabanya, karna aku takut di tolak aku meninggalkannya, dan memberi tahunya untuk menghubungiku 3 hari dari sekarang jika ia mau memberi jawaban."     

"Hmmm tenyata bossku ini juga punya rasa takut di tolak,namun tidak kuduga ia begitu saja meninggalkan nona Tania sendiri tadi." batin Jae Wook.     

Setelah itu Jae Wook berkata pada bossnya     

"Ooohhh begitu rupanya,baiklah Tuan kalau begitu saya akan membantu pekerjaan anda agar pekerjaan anda cepat selesai, dan anda pun bisa segera beristirahat."     

Setelah selesai dengan pekerjaannya,Hyeon Sik pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat, namun sebelum itu dia mengambil gelas, dan menuangkan anggur yang sudah tersedia di dalam kamarnya.     

Setelah satu tegukan, Hyeon Sik pun membawa gelas yang berisi anggur itu berjalan ke depan balkon kamarnya, sambil memandang langit yang di penuhi dengan jutaaan bintang yang bertebaran.     

Hatinya pun sedikit terhibur melihat pemandangan itu,namun tak butuh waktu lama alisnya pun sedikit berkerut ketika ia memikirkan tentang Tania     

"Wanita kecil bagaimana mungkin kau adalah seorang janda,sebenarnya kau cukup lucu,juga aku sedikit tertarik dengan sikap keras kepalamu itu,yang juga mirip denganku, di tambah lagi kejutan akan ulang tahun kita berdua yang bersamaan.     

"semoga saja kau adalah gadis yang beruntung itu, yang akan ku nikahi secara kontrak. jika kau tidak memberiku kabar dalam 3 hari,maka ku rasa takdir kita ini akan segera berakhir, dan akupun harus mencari gadis lain."     

kata Hyeon Sik sambil berbicara dengan bintang- bintang yang ia lihat di langit,Hyeon Sik menganggap bintang itu adalah Tania.     

Setelah menghabiskan anggurnya, Hyeon Sik pun kembali ke kamarnya dan bersiap beristirahat kemudian dia tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.