Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Ganti rugi yang tidak seimbang



Ganti rugi yang tidak seimbang

0Tania langsung mengangguk mendengar kata- kata Hyeon sik tersebut,     
0

"Oh begitu ternyata, mungkin karna aku jarang datang ke ibukota,makanya aku kurang mengetahui kemajuan terbaru ibukota, Kalau begitu tunggu apalagi,mari kita masuk ke dalam mobil." seru Tania.     

Mereka kemudian berjalan dan masuk ke dalam mobil, kemudian Tania duduk di kursi sebelah kanan,Hyeon Sik duduk di kursi sebelah kiri, sedangkan Jae Wook duduk di kursi depan di samping sopir.     

Setelah memberitahu tujuan mereka kepada supir, mobil pun mulai berjalan perlahan, dan mulai meninggalkan wilayah bandara.     

Setelah beberapa saat, Tania kembali tekejut dan menyadari bahwa interior di dalam mobil itu sangat mewah, Jok Kursi import yang berwarna putih gading, yang begitu elegan dan sofanya pun begitu empuk, membuat orang yang duduk pasti sangat nyaman.     

Di depan tempat duduk mereka di gantung sebuah layar Televisi LED, yang cukup besar dan dibawah layar LED itu, ada sebuah meja yang di langkapi dengan rak,dan di dalam rak tersebut,berjejer gelas anggur yang di gantung dengan indah dan tentu saja dengan beberapa botol anggur di dalamnya.     

Di bagian atap pun ada lampu - lampu,yang di modifikasi begitu indah, sehingga menimbulkan efek cahaya yang lembut, dan membuat mata Tania bahkan tak mau beranjak dari lampu - lampu itu.     

Tania pun langsung memuji di dalam hatinya     

"Wah Luar biasa, begitu indah interior mobil ini, jangankan 1 jam di dalam mobil ini, seharian pun aku pasti tidak akan bosan,ha,ha,haa."     

Hyeon Sik pun mengamati tingkah Tania yang sedang senyum -senyum sendiri itu, dia sudah menyadari bahwa Tania yang sedari tadi sedang mengamati interior mobil,tentunya Tania pasti senang, karna interior dalam mobil pasti akan membuatnya terasa nyaman.     

Tak sadar Muncul Senyum simpul di bibir Hyeon Sik, Namun setelah beberapa saat,Tania tersadar kembali dari kegembiraanya itu, mukanya kembali cemberut,timbul kembali pertanyaan dalam benaknya.     

Apakah mobil ini benar - benar mobil yang di sewakan secara online, secara dari interiornya saja sudah begitu memukau,maka Tania pun memutuskan untuk bertanya kembali pada Park Hyeon Sik tentang kebenaran hal ini.     

Namun ketika Tania baru saja mendongakkan kepalanya ke arah Park Hyeon Sik, Sosok yang Tampan itu sedang menutup matanya,tampaknya Hyeon Sik sedang beristirahat sejenak,maka kata - kata yang baru saja mau Tania Ucapkan, kembali di simpan di dalam hatinya,     

"Ah sudahlah lagipula buat apa juga aku bertanya hal ini, bukankah Tuan Park tadi sudah menjelaskannya padaku." gumam taniah dalam hati.     

Tetapi pandangan Tania tidak beranjak sedikitpun dari wajah Park Hyeon Sik, Bahkan bisa dikatakan Tania mulai terpana pada ketampanan lelaki yang sedang berada di sampingnya itu.     

Tania tanpa sadar mulai mengamati satu per satu garis wajah Park Hyeon Sik, mulai dari dahinya yang begitu mulus dan putih,Keningnya yang tebal namun rapi,matanya yang indah walaupun dia sedang tidur, tapi Tania tentu sudah melihat mata Park Hyeon Sik tadi, hidung yang kecil dan mancung, pipi yang tirus dan juga seputih salju,juga bibirnya yang merah dan tipis tentu saja bibir itu terlihat begitu seksi dan menggoda.     

Bisa dikatakan wajah Park Hyeon Sik nyaris tak ada sedikitpun goresan luka,tentu saja dengan itu Tania bisa tahu bahwa laki- laki ini, pasti sudah menjaga wajahnya dengan sangat baik,bahkan wajahnya yang seorang wanita tidak ada apa - apanya, jika di bandingkan dengan pria ini.     

Di tambah lagi leher yang jenjang dan jakunnya yang timbul semakin menggoda,Tania pun secara tidak sadar menelan ludah, dan seketika terasa panas di wajahnya, pipinya pun sudah merah merona,     

"Ah, apa yang sedang aku pikirkan saat ini."     

batin Tania, dengan segera Tania menyingkirkan pikiran yang tidak wajar itu.     

Tanpa Tania sadari, sebenarnya Park Hyeon Sik sengaja menutup matanya agar Tania tidak bertanya tentang kebenaran Mobil ini, karna Park Hyeon Sik bisa melihat kecurigaan di mata Tania.     

Oleh sebab itu Park Hyeon Sik, cepat- cepat menutup matanya dan berpura - pura sedang tidur,bahkan hal yang lebih luar biasa lagi dari seorang Park Hyeon Sik, dia tahu bahwa Tania sedang memandanganya, dan mengagumi ketampanannya.     

Maka muncul ide konyol dalam benak Park Hyeon Sik untuk menggoda Tania,Karna Park Hyeon Sik Tahu bahwa Tania masih memandang wajahnya.     

Maka ia tiba- tiba membuka matanya,Seketika udara di sekitar langsung terasa membeku,Tania merasa aura dingin sedang melintasi sekujur tubuhnya,Mata Tania dan Hyeon Sik pun beradu di udara.     

Tania pun sudah merasa pipinya mulai panas, pertanda bahwa wajahnya sudah mulai merah seperti tomat,     

Hyeon Sik pun menggodanya dengan berkata sambil tersenyum,     

"Nona Tania apakah anda sudah puas memandangnya?"     

Seketika muka Tania menjadi semakin merah, jika tadi wajahnya semerah buah tomat, maka sekarang ini Wajahnya sudah menjadi semerah buah Ceri.     

Tania pun langsung salah tingkah setelah mendengar perkataan Park Hyeon Sik, dia pun sengaja batuk 2 kali untuk menghilangkan groginya.     

"ummm Aku....Aku sedang melihat pemandangan di luar sana,kebetulan pemandangan di luar jendelamu lebih menarik ku rasa, dari pada pemandangan di luar jendelaku ."     

Tania berkata tanpa malu lagi.     

"Ya aku tahu, nona Tania sedang melihat pemandangan di luar jendelaku,makanya aku bertanya apa Nona Tania sudah puas memandangnya?, maksudku melihat pemandanganya,tidak mungkinkan nona Tania sedang memandangku,namun jika memang benar bahwa nona sedang memandangku maka itu benar- benar suatu kehormatan untukku."     

jawab Hyeon Sik sambil menyeringai menatap Tania karna ia sudah berhasil menjebak Tania.     

Tania pun langsung membeku dan tidak bisa berkata - kata lagi,rasanya ia ingin bersembunyi di lubang setelah mendengar kata - kata Park Hyeon Sik, yang sebenarnya sedang menindasnya itu.     

Tania pun berkata dalam hatinya,     

"Ah Sial kenapa dia bisa begitu kejam,tampaknya aku tidak bisa meremehkannya, sudah jelas tadi yang dia maksud adalah tentang aku yang sedang memandangnya,sungguh memalukan".     

Ketika Tania baru saja mau membalas kata - kata Park Hyeon Sik, Ternyata Mobil Sudah Sampai di tempat tujuan ,yaitu di Salah satu Mall yang cukup besar di ibukota.     

Mall ini juga terkenal dengan barang - barang dan pakaian brandednya. namun di dalamnya juga terdapat toko- toko elektronik,toko yang menjual ponsel dan aksesorisnya,juga terdapat restoran yang bisa di bilang mewah.     

Karna Mall ini memang biasa di datangi oleh Para Sosialita- sosialiata Kelas Atas, Jae Wook Pun segera turun dan membukakan pintu mobil untuk Hyeon Sik dan Tania.     

Hyeon Sik Turun terlebih dahulu, kemudian di susul oleh Tania,melihat pemandangan di sekitar Mall yang sangat ramai,Hyeon Sik pun mengerutkan alisnya, sebenarnya Hyeon Sik tidak suka pergi ke tempat- tempat yang terlalu ramai,karna dia tahu jelas bahwa dengan tampangnya, pasti banyak wanita yang akan selalu memandangnya,bukan karna Hyeon Sik sombong tapi Karna dia risih jika terlalu banyak mata yang memperhatikanya dan dia tidak suka itu.     

Seketika dia berkata pada Jae Wook.     

" Jae Wook ambilkan kaca mata hitamku."     

Jae Wook pun dengan segera mengambil kaca mata bossnya, dan langsung menyerahkannya sambil berkata,     

" ini Tuan kacamatanya,jangan khawatir saya akan berjaga di belakang anda agar anda bisa nyaman berjalan."     

Hyeon Sik pun mengangguk.     

"Baiklah Ayo masuk."     

Sementara Tania pun ikut berjalan sesuai perintah Hyeon Sik,tapi yang Tania tidak mengerti Mengapa Park Hyeon Sik harus berjalan sambil di lindungi oleh Jae Wook bukankah dia bukan seorang Artis?.     

" Ada - ada Saja."     

gumam Tania sambil menggelengkan kepalanya mengikuti langkah kaki Hyeon Sik.     

Dan benar saja, ketika Hyeon Sik baru memasuki pintu Mall,banyak mata wanita yang terpana akan kedatangannya,secara tidak langsung para wanita- wanita itu, langsung mendekati Arah Hyeon Sik, agar bisa melihat Hyeon Sik dari arah yang lebih dekat.     

Karna hal itu langkah kaki Hyeon Sik pun semakin cepat,maka Tania pun kesusahan mengikuti langkak kaki Hyeon Sik yang panjang,dan dia seperti sedang setengah berlari mengikuti Hyeon Sik,     

"Sekarang aku baru mengerti apa yang di maksud Jae Wook ,untuk melindungi bossnya ternyata seperti ini."     

batin Tania sambil ngos ngosan.     

Dengan cepat Mereka pun tiba di depan lift dan langsung memasuki di dalam lift itu,di dalam lift Tania mulai mengatur pernafasannya yang ngos ngosan tadi.     

Hyeon Sik pun memandangnya dan berkata pada Tania,     

"Nona Tania apa anda baik -baik Saja?,Maaf telah menyusahkan anda."     

"Tidak apa -apa Tuan Park,santai saja tapi aku sungguh merasa bahwa anda tadi seperti seorang artis yang di kerjar - kejar oleh fansnya."     

Balas Tania,Jae Wook pun tersenyum sambil menahan tawanya ketika mendengar kata - kata Tania.     

Sebenarnya Hyeon Sik pun tidak ingin berada di Mall ini, karna dia sendiri tidak begitu menyukai keramaian,namun karna dia berpikir akan rencanaya untuk membujuk Tania, agar mau menikah kontrak bersamanya,Maka Dia tahu,itu semua akan menjadi pantas dengan semua pengorbanannya.     

Karna Hyeon Sik pun sudah bisa menilai Sifat Tania,bahwa Tania sendiri bukanlah orang yang mudah untuk di tangani, makanya Hyeon Sik harus melakukan pendekatan ini sendiri,karna Tania adalah tipe orang yang selalu waspada terhadap orang lain.     

Tak lama kemudian Bunyi Tiinggg...dari dalam lift pertanda lift telah sampai di lantai 4,lantai 4 ini adalah tempat toko - toko yang menjual berbagai merk Ponsel dan aksesorisnya.     

Maka Jae Wook pun menuntun Hyeon Sik dan Tania, menuju salah satu toko yang terlihat mewah dan berkelas, yang menjual berbagai merk Handphone yang terkenal.     

"Silahkan masuk Tuan,kita bisa membeli sebuah handphone untuk nona Tania disini."     

Seru Jae Wook     

"Pilihlah Handphone yang anda suka nona Tania."     

kata Hyeon Sik kepada Tania,     

"Baiklah"     

Jawab Tania singkat.     

Tania pun mulai melihat seluruh model handphone, yang terpajang di rak etalase toko tersebut dari ujung ke ujung,banyak sekali model handphone model baru yang terpajang di setiap etalase,namun anehnya Tania tidak menemukan jenis handphone yang sama seperti miliknya yang rusak.     

Padahal handphonenya baru Tania beli di akhir tahun lalu, maka raut wajah Tania pun Mulai murung,     

Hyeon Sik pun memperhatikan ekspresi Tania yang murung,tersebut.     

"Ada apa Nona Tania tampaknya anda kurang menyukai model- model handphone yang ada disini?,atau modelnya kurang cocok dengan keinginan Anda?"     

Tanya Hyeon Sik.     

"Oh tidak begitu Tuan Park, saya hanya melihat dari semua handphone di toko ini, tidak ada yang sama tipe dengan handphoneku ini,bukan karena modelnya tidak bagus,semua handphone disini semuanya bagus, tapi yang saya cari adalah handphone yang sama dengan handphone saya yang rusak."     

Jawab Tania.     

Hyeon Sik pun tersenyum sambil berkata,     

"Nona Tania jika itu masalahnya, maka ijinkan saya untuk memilihkan salah satu handphone yang menurut saya cocok untuk anda."     

tanpa menunggu jawaban Tania Hyeon Sik pun berkata pada penjaga toko tersebut.     

"Ambilkan Handphone yang berwarna gold itu untuk nona ini."     

seru Hyeon Sik sambil menunjuk sebuah handphone merk ap*le yang berwarna gold.     

Petugas toko pun langsung menyerahkan handphone itu pada Hyeon Sik sambil berkata,     

"Tuan ini adalah handphone keluaran terbaru dari Ap*le dan ini juga adalah handphone dengan spesifikasi tertinggi."     

"Ok kalau begitu saya beli yang ini saja."     

ketika Hyeon Sik memberi kode pada Jae Wook untuk membayar di kasir, Tania pun langsung menghentikan tangan Jae Wook dari mengambil dompet tempat kartu tempat ATM Hyeon Sik, yang selalu di pegang oleh Jae Wook.     

Ternyata Tania baru saja melihat dengan jelas harga handphone yang tertera di kotak handphone yang akan di beli oleh Hyeon Sik, jelas terlihat bahwa harga handphone tersebut di atas Rp.30Jt.     

maka Tania pun langsung berkata sambil menatap Hyeon Sik.     

" Tuan Park bukankan ini ganti rugi yang tidak seimbang,handphone saya yang rusak hanya seharga Rp.8jt,sedangkan anda mengganti rugi saya dengan sebuah handphone baru yang berharga lebih dari Rp.30jt,apakah ini masuk akal menurut anda?"     

Hyeon Sik Mengerutkan alisnya pertanda bahwa ia sedang tidak dalan suasana hati yang baik, Jae Wook berencana segera maju untuk memberi penjelasan kepada Tania.     

Namun Hyeon Sik memberi kode berhenti pada Jae Wook,langkah kaki Jae Wook pun terhenti dan dia sudah mengerti akan maksud bossnya, bahwa bossnya sendirilah yang akan menangani perempuan kecil ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.