Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Pertemuan di Bandara



Pertemuan di Bandara

0Seorang gadis duduk tenang di bandara sambil menunggu jadwal keberangkatannya .     
0

Tania Andarini, seorang perempuan cantik,berpostur tubuh langsing,berkulit kuning langsat khas Indonesia, berusia 31 Tahun yang baru saja menyandang status seorang janda 1 bulan yang lalu.     

Tania akan pulang ke kampung halamannya yaitu kota Kembang untuk menjernihkan pikirannya setelah perceraiannya.     

Setelah menunggu 30 menit, akhirnya ada pengumuman tentang keterlambatan pesawat yang akan dia tumpangi karna kerusakan Mesin Pesawat.     

"Ah Kenapa Pesawat bisa tertunda seperti ini,mengapa semua yang aku harapkan kadang begitu banyak rintangan,bahkan untuk pulang ke kampung halamanku pun, tidak semudah yang kupikirkan apakah Tuhanku masih ingin mengujiku" gumam Tania dalam hatinya.     

Setelah pengumuman itu Tania pun beranjak dari tempat duduknya untuk melapor ke bagian maskapai, karna kerusakan pesawat maka pesawat kemungkinan besok pagi baru bisa berangkat ke kota tujuannya.     

para penumpang akan menginap di hotel yang telah di tentukan oleh maskapai selama 1 malam.     

*******     

Di Sudut lain dalam ruangan VIP bandara, duduk Lelaki yang beraura seperti raja dengan wajah yang sangat tampan,berpostur tubuh 188cm,mempunyai mata yang jernih,hidung yang mancung,serta bibirnya yang seksi dan tipis di tambah dadanya yang bidang,     

Bisa di bayangkan bahwa ia adalah Sosok lelaki yang sempurna di mata semua wanita,Park Hyeon Sik duduk sambil menerima telepon dari neneknya yang memang orang Indonesia karna kebetulan Ibu Park Hyeon Sik adalah gadis Indonesia yang menikahi ayahnya seorang Warga Korea Selatan.     

"Iya nek,aku tahu nenek selalu mendesaku untuk menemukan seorang istri yang berasal dari indonesia, tapi apakah nenek tau, untuk mencari istri yang sesuai kriteria nenek, itu tidaklah mudah untuku,apa nenek mau aku mencari wanita yang sembarangan?"     

Seru Hyeon sik pada neneknya lewat telepon genggamnya.     

"Nenek tidak mau tau, pokoknya kamu harus menikah tahun ini,bukankah usiamu sudah 33 tahun,kapan kamu akan memberi nenek seorang cicit?, bukankah permintaan nenek hanya cucu menantu yang berasal dari indonesia,apakah itu begitu sulit untukmu,nenek akan kasih kamu waktu 3 bulan,setelah itu kamu harus datang membawa calon istrimu untuk di perkenalkan kepada nenek."seru Nenek Hyeon Sik untuk membalas perkataan cucunya.     

Setelah itu kemudian nenek hyeon Sik menutup telepon setelah memberitahu permintaannya pada cucu kesayangannya.     

Setelah Mendengar permintaan neneknya,     

Hyeon sik mengerutkan alisnya, pertanda bahwa kepalanya sudah dibuat pusing karna permintaan dari neneknya,dengan segera Hyeon Sik memanggil asisten setianya Kang Jae Wook yang duduk di seberang.     

"Jae Wook cepat bantu aku, cari satu gadis Indonesia di bandara ini yang bisa kita ajak kerja sama selama 1 tahun untuk aku nikahi secara kontrak, agar aku bisa membuat neneku berhenti menceramahiku tentang pernikahan".     

Jae Wook Membalas perkataan Boss nya,     

"Tuan Hyeon Sik bukankah sebaiknya anda sendiri yang harus menentukan gadis mana yang sesuai dengan kriteria anda,bagaimana jika saya pilih namun gadis itu tidak sesuai dengan kriteria anda Tuan? bukankah anda yang akan menikahinya, lagipula Tuan tau sendiri kan saya jarang pacaran jadi tidak terlalu mengerti tentang seorang wanita,apalagi itu wanita Indonesia".     

Karna EQ Jae Wook tidak terlalu tinggi tentang percintaan, walaupun wajahnya tampan tapi dia bisa di bilang awam soal pacaran,maklum karna dia selalu sibuk mengurusi segala hal tentang Tuanya, yakni Park Hyeon Sik.     

Hyeon Sik memberi pandangan melotot pada Jae Wok,yang membuat Jae Wook Sedikit merinding karena tatapan Bossnya yang beraura dingin itu.     

Namun setelah Hyeon Sik berpikir kembali memang benar apa yang di katakan Jae Wook,yang menikah adalah dirinya jadi memang harus dialah yang memilih calon istrinya,walaupun itu cuma sebatas istri kontrak selama 1 tahun.     

"Baiklah Kalau begitu mari kita berdua keluar ke ruang tunggu, untuk menemukan siapa gadis yang beruntung itu."     

Hyeon Sik pun menyeringai memikirkan ide konyolnya ini yang bisa di bilang sembrono.     

Namun begitu dia memikirkan perkataan neneknya yang selalu mendesaknya,Hyeon Sik pun mempercepat langkahnya ke ruang tunggu bandara.     

Setibanya di ruang tunggu bandara, Hyeon Sik pun mulai menyapu pemandangan di hadapanya, seketika kepalanya mulai pusing melihat terlalu banyak orang di ruang tunggu.     

Jae Wook pun mulai bingung dengan tingkah laku bossnya,yang tiba- tiba berhenti dan terdiam seperti patung di antara semua orang yang duduk di ruang tunggu bandara tersebut.     

Karna Hyeon Sik sudah mulai sakit kepala karna terlalu banyak orang di ruang tunggu tersebut, akhirnya dia memanggil Jae Wook agar duduk dan membahas rencananya untuk memilih gadis yang rencananya akan di nikahinya tersebut,     

"Jae Wook Aku berencana mencari seorang gadis Indonesia, yang sederhana dan tidak terlalu mencolok namun juga terlihat anggun,dan berparas ayu khas dari wajah gadis Indonesia, karna setauku pasti nenek akan menyukai gadis yang seperti itu, untuk menjadi cucu menantunya,yang pasti dia harus sopan dan terlihat berbudi mulia".     

"Maka dari itu mari qt mulai mencari siapa gadis yang cocok dan berkriteria seperti yang kukatakan barusan.     

Jae Wook pun Mengangguk,     

" Baiklah Tuan."     

Hyeon Sik pun mulai memperhatikan di sekelilingnya untuk mencari seorang gadis yang cocok untuknya,sambil melihat satu per satu gadis yang sedang duduk di ruang tunggu.     

Ketika Hyeon Sik mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah belakang kursinya, terdengar suara Jae Wook,     

"Tuan Hyeon Sik coba anda lihat gadis yang memakai dress renda berwarna biru yang sedang menuju kesini,bagaimana menurut anda?     

"Apa kau sudah buta?,kau tidak melihat make upnya setebal itu dan penampilanya terlalu glamour,bukankah aku sudah mengatakan ciri - ciri dan kriteriaku tadi padamu,seketika Hyeon Sik menjadi geram,     

"Cepat cari lagi gadis yang lain,jika kau masih mencari gadis yang seperti itu lagi, maka akan kupotong bonusmu bulan ini ."     

Kemudian Jae Wook mengerutkan alisnya karna kata - kata Bossnya,membuat Jae Wook cemas jika betulan bonusnya akan di potong.     

"Baik Tuan maaf,aku akan mencari gadis yang lebih sederhana lagi.     

Hyeon Sik pun mulai mengamati gadis - gadis yang berada di sekitarnya,namun kriteria yang dia cari masih belum memenuhi standar, karna kebanyakan wanita di ruang tunggu semuanya memakai make up yg sedikit tebal dan berpakaian yang tidak sesuai.     

Ketika Hyeon Sik hampir menyerah dengan rencananya, muncul sosok gadis yang memakai kaos putih, dengan celana jeans panjang dan sepasang sepatu olahraga yang berwarna putih, serta mengenakan tas punggung berwarna senada.     

Gadis itu adalah Tania, yang baru saja balik dari kamar mandi dan bersiap untuk keluar dari area ruang tunggu bandara, menuju hotel yang telah di tentukan maskapai penerbangannya.     

Mata Hyeon Sik pun langsung berbinar terang saat melihat Tania,karna posisi duduk Hyeon Sik dekat dengan jalan keluar ruang tunggu, maka Hyeon Sik pun menyadari kalau gadis itu akan keluar dan meninggalkan ruang tunggu.     

Maka Hyeon Sik tak lagi membuang waktu,Hyeon Sik langsung memanggil Jae Wook dan bergegas memberi Kode pada Jae Wook,bahwa gadis yang memakai baju berwarna putih yang menjadi sasaranya.     

Sementara Tania yang tidak tau niat kedua orang tersebut,dengan santainya, Tania berjalan menuju pintu keluar ruang tunggu sambil memegang handphonenya, karna kebetulan ada SMS yang masuk dari adiknya.     

Namun belum sempat Tania membaca pesannya pada saat itu terdengar suara ....BRUKkkk,tubuh yang atletis dan tinggi itu sudah menabraknya menyisakan sedikit desahan Tania,     

"Auhh siapa yang menabrakku?"     

Seketika tangan Tania terasa kebas, namun tidak begitu menyakitkan,dia pun mendongakkan kepalanya seraya melihat siapa yang telah menabraknya barusan.     

Karna postur tubuh orang yang menbaraknya begitu tinggi,maka Tania kesusahan melihatnya, Tania pun Mengangkat tinggi lehernya agar bisa melihat dengan jelas sosok yang menabraknya.     

Sosok itu pun berbicara,     

" Ah Maaf, aku tidak sengaja menabrakmu karna aku sedang buru- buru, jadi tidak begitu memperhatikan jalanku."     

"Oh Tidak apa -apa, Aku juga minta maaf ,tadi juga aku tidak memperhatikan jalan dengan baik karna sedang melihat pesan yang masuk di handphoneku."     

jawab Tania pada pria tersebut.     

Menyebut kata handphone Tania pun kembali ingat dengan handphonenya yang jatuh ke lantai, ketika tadi bertabrakan dengan pria itu barusan.     

Tania pun langsung mengambil handphonenya yang masih berada di lantai, namun ketika Tania mencoba menyalakan handphone, handphonenya tidak menyala, bahkan setelah Tania menekan berulang kali tombol power di handphone tersebut, tapi masih tetap tidak menyala, ketika itu pula Tania sadar mungkin handphone telah rusak, karna jatuh akibat bertabrakan dengan pria yang bertubuh tinggi tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.