Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda

Aku sangat mencintaimu, Nyonya Park



Aku sangat mencintaimu, Nyonya Park

0  Time flies....1 tahun kemudian,     
0

  Hari ini aktivitas Tania di pagi hari masih seperti biasanya, yaitu berjibaku dengan spatula dan penggorengan disetiap paginya, apalagi alasanya jika bukan menyiapkan sarapan pagi yang sehat dan penuh cinta untuk suaminya tercinta.     

  Namun pemandangan ini sendiri, diartikan lain oleh sang suami yang sedang bersandar di dinding dekat kitchen island, Park Hyeon Sik mengamati tubuh sang istri dari belakang yang baginya terlihat seksi dengan balutan apron berwarna peach dan bermotif floral tersebut.     

  Lelaki tampan itu kemudian menderapkan langkah dengan perlahan untuk menjangkau tubuh Tania, kemudian tanpa aba-aba, Hyeon Sik langsung melingkarkan kedua lengan kokohnya di perut sang istri tercinta, dan menghirup aroma tubuh sang istri dengan rakusnya, tak ia pedulikan jika nanti ada asisten rumah tangga yang akan lewat dan melihat kemesraan mereka dipagi hari ini, toh selama hampir 1 tahun ini mereka sudah terbiasa melihat keintiman Nyonya dan Tuan Muda mereka,     

  "Tuan Park, tunggulah dimeja makan sarapanmu, sebentar lagi sudah akan selesai," seru Tania pada Hyeon Sik, berharap suaminya dapat melepaskan pelukanya agar ia dapat dengan segera menyelesaikan tugasnya dipagi hari ini.     

  "Aku lebih tertarik membawamu kembali keranjang Nyonya Park," Bisik Hyeon Sik dengan sensual di telinga Tania, "Kau tahu...aku sudah membayangkan, bagaimana nanti kau mendesah dibawahku hanya dengan balutan apron itu tanpa sehelai benang," lanjutnya dengan memberikan sedikit kuluman pada telinga Tania,     

  Tania langsung menyikut perut six pack Hyeon Sik, "Astaga Hyeon Sik....ini masih terlalu pagi dan kau sudah kembali berfantasi dengan pikiran mesummu itu, Oh ya Tuhan aku tidak tahu kalo aku ternyata menikah dengan seorang maniak sepertimu, lebih baik sekarang kembali ke meja makan dan kemudian kita akan sarapan bersama," titah Tania yang tidak menerima bantahan dari sang suami kali ini.     

  Hyeon Sik pun dengan tak rela melerai pelukanya dan menuruti titah sang ratu dirumahnya itu kini, namun lelaki itu masih saja sempat mencuri satu kecupan dipipi Tania, sedang Tania hanya bisa mendesah sambil menggeleng kepala, melihat tingkah suaminya yang tidak pernah berubah mesranya semenjak pernikahan mereka, lelaki itu bahkan jauh lebih posesif dari sebelumnya.     

  Walaupun hampir setahun pernikahan mereka, Tania belum juga bisa memberikan kabar gembira dengan kehadiran sang calon buah hati mereka, tapi Hyeon Sik benar-benar menepati janjinya, untuk memberi kebahagiaan untuk Tania, dengan atau tanpa kehadiran sang calon penerus keluarga Park,     

  "Sayang, malam ini mungkin aku akan pulang terlambat, ada beberapa klien penting yang harus aku temui di waktu makan malam," terang Hyeon Sik pada Istrinya, "Dan yah... kau tau bukan, pasti setelahnya akan ada obrolan panjang mengenai perusahaan, tapi aku akan berusaha pulang secepat mungkin, setelah pertemuan itu selesai."     

  Tania tersenyum, seraya menuangkan air putih kedalam gelas suaminya, "Baiklah...tak perlu buru-buru pulang, jika memang ada pembahasan penting dalam pekerjaanmu, aku hanya ingin kau tidak melewatkan makan siang dan juga makan malammu jika, aku tidak disampingmu."     

  Hyeon Sik langsung meraih tangan Tania, dan langsung mengecup punggung tangan wanita itu, "Jangan khawatir, aku akan selalu makan tepat waktu, karna aku ingin berumur panjang agar bisa menemanimu sampai akhir hayatku nanti," ucapnya dengan menatap teduh pada Tania, dapat Tania lihat mata lelaki itu masih tetap memancarkan jutaan cinta dan juga kasih sayang untuknya, bahkan Tania juga tak tahu entah kebaikan apa yang sudah dilakukanya dimasa lalu sehingga ia diperlakukan bak ratu oleh seorang Park Hyeon Sik.     

  Dan setelah sarapan pagi yang romantis itu berakhir, Tania pun mengantar Hyeon Sik ke depan dan tak lupa kembali mengingatkan Jae Wokk agar tetap memperhatikan waktu makan suaminya, karna ia hapal betul tabiat Hyeon Sik, lelaki itu akan melupakan waktu makannya jika ia sudah larut dalam pekerjaannnya,     

  "Aku berangkat kerja dulu sayang," seru Hyeon Sik kemudian mengecup kening Tania cukup lama, hingga Jae Wook pun harus memalingkan wajahnya, karna malu melihat adegan romantis majikanya itu, "Aku sangat mencintaimu, Nyonya Park,"     

  "Aku juga mencintaimu, Tuan Park,"     

  Setelah beradu kata cinta didepan rumah mereka, akhirnya Jae Wook pun dapat bernapas dengan lega setelah Hyeon Sik naik ke mobil, setidaknya mata dan pikirannya tidak akan kembali tercemar melihat keromantisan Majikannya yang hampir setahun ini, selalu menjadi tontonan baginya dan juga seluruh penghuni rumah besar itu.     

  "Tuan, Klien wanita dari Kanada yang akan kita temui malam ini, adalah seorang wanita yang cukup ambisius," Jae Wook langsung mengemukakan pendapatnya ketika mobil yang dikendarai mereka mulai berjalan, "Dan saya sudah mencari beberapa artikel tentangnya, ternyata wanita itu sempat terlibat beberapa skandal dengan beberapa pengusaha sebelumnya" lanjut Jae Wook sambil menatap Hyeon Sik,     

  "Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Hyeon Sik pada asistennya itu, "Aku tau apa yang kau khawatirkan, tenang saja, aku sudah tidak tertarik dengan wanita lain selain istriku dirumah, jadi kau fokus saja pada poin-poin mengenai kerja sama itu," Hyeon Sik yakin ia tidak akan tergoda dengan wanita manapun, karna buktinya hampir setahun pernikahannya, ia dapat menepis semua deretan wanita yang berpotensi menjadi pelakor dalam rumah tangganya dan Tania,     

  "Oh ya Jae Wook, apakah kau sudah persiapkan segala sesuatu yang kukatakan padamu beberapa hari lalu, untuk pesta kejutan aniversarry dan juga untuk ulang tahun kami?" Tanya Hyeon Sik kembali, ia baru ingat akan tugas yang diberikannya beberapa hari lalu pada Jae Wook     

  "Sudah Tuan, saya sudah melakukanya sesuai dengan perintah anda" Jawab Jae Wook "Dan mengenai ijin landasan yang pernah saya katakan pada anda waktu itu, kebetulan tadi pihak dari bandara sudah menkonfirmasi dan menyetujui bahwa pihak mereka akan memberi ijin selama 10 menit untuk kita memberikan suprise kepada Nyonya, jadi saya rasa semuanya akan berjalan lancar jika tidak ada halangan pada 3 hari mendatang," lapornya pada sang majikan dan Hyeon Sik mengangguk puas mendengar laporan Jae Wook,     

  3 hari kedepan adalah hari aniversarry pertama untuk pernikahan Hyeon Sik dan Tania, juga sekaligus hari ulang tahun keduanya, walaupun kebahagiaan mereka belum lengkap tanpa hadirnya sang buah hati, Bagi Hyeon Sik sendiri, Tania merupakan kesempurnaan dalam hidupnya, karna wanita mungil itu berhasil memberi warna dalam hidupnya, jika suatu saat nanti mereka mendapat kabar gembira akan kehadiran sang buah hati, ia akan menganggap itu adalah sebuah bonus yang Tuhan berikan baginya dan juga Tania untuk melengkapi kebahagiaan mereka,     

  Kalaupun ia dan Tania tidak bisa memiliki keturunan, ia akan tetap mencintai Tania, karna baginya kebahagiaan tidak bisa diukur dari ada atau tidaknya keturunan, namun dengan bersyukur memiliki Tania saja dalam hidupnya ia sungguh sudah sangat bahagia, lagipula mereka mungkin bisa mengadopsi anak untuk opsi berikutnya,     

  Tujuanya sekarang hanyalah membangun keluarga kecil bersama Tanianya, dan juga membahagiakan bidadari surganya itu, hanya itu harapan Hyeon Sik untuk kedepannya.     

  namun setiap rumah tangga tentunya, pasti akan melewati beberapa kerikil-kerikil tajam yang siap memporak-porandakan bahtera rumah tangga mereka, semoga saja landasan kokoh yang dibangun keduanya tetap berdiri kuat, walau diterpa badai sekalipun. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.