Hembusan Hasrat

Cinta dan Komitmen



Cinta dan Komitmen

0  Ranata terus memacu penisnya sambil memegang pinggul Arisa dengan tangan kirinya. Batang kejantanannya dengan penuh semangat terus dipacu menyodok – nyodok liang kenikmatan Arisa di tempat – tempat yang baru saja terjamah olehnya. Arisa yang merasakan sensasi baru yang terasa fresh tak urung menggelinjang dan meraung – raung hebat tenggelam dalam ombak kenikmatan yang kembali menghantam dirinya.     
0

  Nia yang terbangun karena merasakan ranjang yang bergejolak di sampingnya langsung bangkit dan memeluk tubuh Ranata yang masih setengah berdiri asyik menggagahi Arisa dari belakang dalam posisi doggy style. Nia melingkarkan kedua tangannya merangkul leher Ranata dan mendaratkan ciuman yang sangat dalam pada kekasih hatinya tersebut.    

  Tangan kanan Ranata dengan cekatan segera memeluk punggung Nia dan dibalasnya ciuman sang kekasih dengan French kiss yang sangat panas dan basah, sembari tetap menggagahi Arisa dan memacu penisnya semakin cepat menggenjot – genjot liang vagina Arisa yang semakin becek dan basah menjepit dan meremas - remas batang kejantanan sang lelaki dengan otot – otot vaginanya yang begitu liat dan kencang.    

  Tak lama kemudian, Arisa kembali mengalami orgasme dan Ranata pun juga ikut mengalami klimaks dan muncrat dalam vagina Arisa. Disemburkannya cairan putih kental nan nikmat langsung ke dalam rahim Arisa yang telah penuh terisi dengan madu putih dari persetubuhan sebelumnya hingga cairan kental dan panas yang bercampur dengan nektar cintanya yang hangat pun akhirnya tumpah keluar dan merembes membasahi paha dan selangkangannya. Tubuh indah Arisa yang begitu sexy jatuh ke ranjang dengan posisi menelungkup memamerkan belahan lembah di punggungnya yang membusur dan kedua belah pantatnya yang membukit dengan lekuan – lekukan yang begitu indah ditambah dengan pemandangan air mancur di selangkangannya yang telah membanjiri kasur yang ditidurinya.     

  Penis Ranata masih berdiri dengan tegak dan penuh gairah setelah dicabut dari dalam lubang kenikmatan Arisa dan Nia dengan tersenyum memeluk tubuh Ranata dan membawanya turun mengikuti tubuh lembutnya yang berbaring perlahan di atas ranjang.     

  Nia membuka kedua tangan dan pahanya, mengangkangkan selangkangannya dan dengan tatapan "mengundang" menatap mata Ranata dengan penuh cinta. Ranata yang sudah bermandikan keringat dengan penuh nafsu langsung menancapkan batang kejantanannya ke dalam liang kewanitaan Nia yang terbaring tepat di sebelah Arisa. Penisnya yang terasa begitu besar dan panas langsung masuk menerobos liang kenikmatan Nia yang membuat sang gadis menggelinjangkan perutnya dan membusurkan punggungnya yang berkontraksi membawa perutnya semakin ke atas dan menonjolkan siluet penis Ranata yang telah tertanam hingga ke bagian terdalam vaginanya.     

  Arisa yang melihat betapa tubuh sahabatnya ini begitu bergejolak dalam kenikmatan segera memeluk tubuh Nia dan menggenggam tangan kanan sahabatnya tersebut dalam kedua telapak tangannya. Tangan kiri Ranata kini menahan paha Nia sementara tangan kanannya dengan lihai mengusap – usap vagina Arisa yang kini berada tepat bersebelahan di samping vagina Nia.     

  "Hebatt…!!! Aaaakhhh!!!! Aaahhhhh~!!!"    

  "Enak banggettt…. Ranata…. Terussss…. Aaaakhhh~!!!!"    

  Dengan batang kejantanannya tertancap dalam liang kewanitaan Nia dan jari – jemari tangan kanannya yang dengan lihai mempermainkan lubang kenikmatan Arisa, dibawanya kedua orang wanita yang sangat dia cintai ini ke dalam puncak kepuasan seksual secara bersamaan. Nia dan Arisa saling berpelukan dan meraung – raung penuh kenikmatan menerima permainan cinta dari lelaki yang sangat mereka cintai tersebut. Penis Ranata menyodok – nyodok liang vagina Nia hingga ke ujung rahimnya dan jari – jari tangan kanan Ranata mengaduk – aduk lubang vagina Arisa dan mempermainkan klitorisnya.     

  ""Aku cinta Ranata!!!!"     

  Kedua wanita tersebut terbuai dalam kenikmatan seksual yang tiada taranya dan meneriakkan perasaan mereka tatkala gelombang klimaks datang menghantam diri mereka secara bersamaan dan mengguyur tubuh mereka dalam kenikmatan orgasme yang menenggelamkan jiwa mereka dalam puncak kenikmatan badani. Raungan kenikmatan kedua wanita yang meraih puncak kepuasan seksual tersebut pun memekik memenuhi seisi ruangan ketika Ranata menyemburkan susu putih kentalnya ke dalam rahim Nia sementara kedua wanita yang sedang saling berpelukan tersebut memuncratkan nektar cinta mereka secara bersamaan…    

  .    

  .    

  .    

  .    

  Tubuh Ranata kini terbaring di tengah ranjang sambil diapit oleh kedua orang wanita yang sangat dicintainya tersebut…. Nia mengapit tubuhnya di sebelah kanan dan Arisa memeluk tubuhnya di sebelah kiri. Nafas mereka bertiga masih tersengal – sengal dan wajah mereka masih berwarna merah merekah. Ranata membelai kedua wanita yang telah menjadi kekasihnya tersebut dengan penuh kasih sayang. Nia dan Arisa pun tersenyum penuh kepuasan menikmati belaian cinta sang lelaki sambil menyandarkan wajah mereka di atas dada Ranata.     

  Beberapa lama kemudian, Nia mengangkat wajahnya dan menatap wajah Ranata sambil berkata,    

  "Aku tahu ini rasanya aneh…."    

  Lalu dengan ekspresi wajah penuh kepuasan disandarkannya kembali wajahnya yang cantik ke bahu Ranata sambil memeluk tangan sang lelaki. Dengan ekspresi manja, Nia melanjutkan perkataannya.    

  "Aku yakin sekali hari ini aku pasti sudah mengandung anaknya Ranata~"    

  Arisa yang mendengar perkataannya langsung tertawa kecil dan dengan ekspresi nakal ditatapnya wajah Arisa dan mengiyakan perkataan sahabatnya tersebut.    

  "Iya juga ya, kita berdua ini sekarang sudah pasti bakalan hamil, ya."    

  Lalu dengan tersipu malu, Arisa memeluk dada Ranata dan mengusapkan kepalanya dengan manja.    

  "Soalnya dia sudah memberikan kita cinta sebanyak ini…"    

  Ranata yang mendengar perkataan kedua kekasihnya tersebut tentang bagaimana sekarang mereka berdua sudah dihamili olehnya kini bagaikan mendengar sebuah bom yang meledak di kepalanya. Tapi dengan cepat dia menenangkan dirinya dan menghela nafas panjang. Bagaimana pun dia memang sangat mencintai mereka berdua dan mereka bertiga pun sudah merasakan nikmatnya hubungan asmara yang telah mereka jalin. Sebagai seorang lelaki dia harus siap bertanggung jawab kepada kedua wanita yang telah mempercayakan hati dan perasaan mereka kepada dirinya.    

  Ranata pun mengangkat kepalanya dan menatap kedua kekasihnya tersebut dan berkata,    

  "Aku bersumpah akan selalu mencintai kalian berdua."    

  Nia dan Arisa yang tertegun sesaat mendengar pernyataan Ranata mengangkat wajah mereka dan menatapsang lelaki pujaan hati mereka tersebut. Ranata silih berganti memandangi wajah kedua kekasihnya tersebut dan melanjutkan perkataannya.    

  "Aku akan terus menyayangi kalian berdua. Kalau kalian bersedia bersama denganku, mau kah kalian untuk berada terus di sampingku mulai dari sekarang?"    

  Nia dan Arisa tersenyum mendengar perkataan Ranata. Mereka berdua pun mendekatkan wajah mereka ke wajah Ranata dan bersama – sama mendaratkan ciuman penuh cinta di kedua pipinya.    

  .    

  .    

  .    

  Setelah berhasil lulus dari sekolahnya dan mengantongi ijazah mereka, Ranata, Arisa dan Nia langsung pasten (lepas nganten) dan menikah secara bersamaan. Awalnya tentu saja hubungan cinta segitiga mereka mendapat tentangan dari keluarga Nia dan Arisa. Namun dengan keteguhan cinta mereka, tidak ada rintangan yang tidak teratasi. Akhirnya mereka bertiga menikah secara bersama – sama dan hidup bahagia hingga akhir hayatnya, ditemani oleh keturunan mereka yang berlimpah ruah banyaknya (yang ini gak usah ditanyakan lagi ya poi XP).    

  .    

  .    

  .    

  .    

  .    

  .    

  ~ Volume Tiga,     

  Hembusan Hasrat,    

  Tamat ~


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.