NITYASA : THE SPECIAL GIFT

[ Bedah : Kolosal ]



[ Bedah : Kolosal ]

0Halo pembaca...     
0

Seperti yang telah tercantum dalam Deskripsi, bahwa kisah ini akan mengambil dua alur waktu yang berbeda. Yaitu antara zaman klasik dan zaman modern. Latar pada zaman klasik atau kolosal ini, tentu saja memiliki banyak sekali perbedaan dengan zaman modern. Selain karena di zaman itu belum ada teknologi canggih layaknya zaman modern, juga karena ada banyak sekali istilah-istilah yang terdengar asing bagi para pembaca yang belum familiar dengan tema kolosal.     

Untuk itu, demi memberi kenyamanan dalam membaca. Hal-hal yang mengenai latar zaman klasik ini sangatlah penting untuk diketahui. Tentu ini akan sangat mempermudah kalian untuk memahami alur dan suasana pada cerita tersebut.     

Berikut ini penulis akan membedah bagian-bagian penting yang mungkin bisa menambah pengetahuan. Tetapi perlu ditegaskan sekali lagi bahwa penjelasan di bawah ini hanya diperlukan untuk kebutuhan cerita. Meskipun beberapa bagian didapat dari referensi catatan sejarah yang ada, tetapi penulis harap tidak untuk dijadikan patokan dalam pengetahuan sejarah umum yang selama ini pernah kita pelajari. Kurangnya referensi dan bukti sejarah tentang Kerajaan Galuh, membuat penulis mencoba untuk menambahkan bagian-bagian yang bersifat fiktif demi kebutuhan cerita.     

Dalam cerita ini diceritakan berlatar pada suatu wilayah kerajaan Galuh di tahun 1295 M di bawah kepemimpinan Maharaja Prabu Dharmasiksa. Pada tahun 1152 Masehi, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda bergabung menjadi satu dengan sepakat menamainya Kerajaan Sunda. Meskipun begitu, penulis akan tetap memakai nama Kerajaan Galuh karena kuatnya referensi yang penulis simpulkan, serta untuk bisa lebih bersifat universal bagi para pembaca.     

Berikut ini adalah urutan sistem kenegaraan berdasar pangkat dan jabatan yang dipakai di Kerajaan Galuh. Sistem ini juga dipakai di hampir semua kerajaan di tanah jawa dan sebagian Nusantara.     

- Prabu / Maharaja (Raja)     

- Kumaraja (Pangeran Mahkota)     

- Saptaraja (Penasihat Raja / Dewan Pertimbangan)     

- Rakryan Mahamantri (Penerus Hak Raja)     

- Mahapatih (Perdana Mentri / Kepala pemerintahan)     

- Dharmadhyaksa (Kepala Urusan Keagamaan)     

- Juru Pangalasan (Kepala Urusan Mancanegara)     

- Rakryan Demung (Kepala Rumah Tangga Kerajaan)     

- Rakryan Kanuruhan ( Kepala Bagian Kepengurusan Upacara atau Acara kenegaraan )     

- Rakryan Tumenggung (Panglima Tertinggi Kerajaan)     

- Rakryan Rangga (Pembantu Panglima)     

Senopati (Pemimpin Tentara Kerajaan / Komandan Perang)     

- Bekel (Pemimpin Tentara Regu / Kapten)     

Dan berikut adalah sistem pembagian tingkatan wilayah administratif dalam pemerintahan kerajaan :     

- Kerajaan / Negara (Kerajaan pusat) dipimpin oleh Prabu /Maharaja.     

- Nagari (Kerajaan daerah) dipimpin oleh Radya, Natha atau Bhre. (setingkat Gubernur)     

- Kutaraja ( Daerah Khusus Ibukota ) dipimpin oleh Walikota.     

- Kuta (Kota Pusat Perniagaan) dipimpin oleh  Utusan Raja di bidang perniagaan.     

-  Kadipaten (wilayah setingkat di bawah  Nagari) dipimpin oleh Adipati.     

- Watek (Setingkat kecamatan) dipimpin oleh Wiyasa.     

- Kuwu / Desa ( pemukiman penduduk ) dipimpin oleh Lurah.     

- Kabuyutan (Pedukuhan kecil) dipimpin oleh ki buyut.     

Dibawah ini adalah pembagian daerah Kotaraja, Kota, serta Kadipaten yang semuanya berada di tingkatan yang sama di bawah pemerintahan pusat Kerajaan Galuh.     

KUTARAJA SAUNGGALAH     

KUTA KARANG KAMULYAN     

KUTA MANDI WUNGA     

KUTA GALUH KULON     

KUTA MAJINANG     

KADIPATEN RUMATAK     

KADIPATEN KAWALI     

KADIPATEN SOMA GEDE     

KADIPATEN CARUBAN     

KADIPATEN WAREBES     

KADIPATEN SUMUR KELING     

KADIPATEN PANDANSARI     

KADIPATEN GALUH WETAN     

KADIPATEN NGGARANGGATI     

KADIPATEN IGIR ALANG     

KADIPATEN LENGKONG     

KADIPATEN JIPANG PANELAN     

KADIPATEN NUSA KAMBANGAN     

KADIPATEN JURANG KETIGA     

KADIPATEN SUMEDANG     

KADIPATEN WANA DAHA     

KADIPATEN CIAMIS     

KADIPATEN BANGBAYANG     

KADIPATEN MAJA ALENGKA     

KADIPATEN SUKRATJI     

KADIPATEN PRING PAPAK     

KADIPATEN BONGKOR     

KADIPATEN WANATIRTA     

KADIPATEN KAWU KAWU     

KADIPATEN BRONJONGAN     

KADIPATEN PAKU LAUT     

KADIPATEN LOSARI     

KADIPATEN LAUT LOR     

KADIPATEN AJI BARANG     

KADIPATEN WANASABA.     

KADIPATEN GUMELAR     

KADIPATEN LEBENG     

KADIPATEN LEMAH ABANG     

KADIPATEN PANEMBONGAN     

KADIPATEN GALUNGGUNG     

KADIPATEN BOJONG SARI     

Demikian beberapa bagian yang semoga bisa membantu pembaca untuk lebih memahami alur cerita. Lebih lagi jika hal ini bisa membuat para pembaca terasa masuk ke dalam suasana klasik dalam cerita ini.     

Semoga bermanfaat     

Dan     

selamat membaca...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.