DUPLICATE.

PERTEMUAN?



PERTEMUAN?

0"Wah wah wah. Alfaeyza Alexander, seorang yang dulunya suka nge-bully orang sekarang duduk tak berdaya dihadapan gue. kayak seorang PENGECUT aja!" ucap Seorang pria yang nada suaranya dikenal dengan baik oleh Alfa. Mendengar suara tersebut membuat Alfa mengukir senyuman dibibirnya     
0

"Oalah, jadi yang nyuruh preman itu elu? ckckck gak punya nyali apa? sampe lu nyuruh mereka buat nangkep gue? Bagaskara?" Ucap Alfa dengan meremehkan Bagas. Tak disangka, seseorang yang dulunya cupu, kini dengan beraninya menantang sang penjahat.     

"Bac*t Lu!" Buagh. Ucap Bagas dengan memukul Alfa dan mengenai pipi Alfa. Ditariknya kain hitam yang menutupi kepala Alfa dengan kasar. Dilihatnya Alfa yang tersenyum sinis dengan ujung bibir itu terdapat sedikit darah segar yang mengalir.     

Alfa menatap Bagas persis dikedua bola matanya. Merasa ditatap tajam. Bagas memalingkan pandanganya. Ketakutan masih menyelimuti tubuh Bagas.     

"Bukankah, kekuatan 'itu' seharusnya tidak membuat gue takut bukan?" batin Bagas.     

Bagas menyuruh ketiga lelaki suruhanya untuk keluar meninggalkan Bagas dan Alfa. Ketiga pria tersebut keluar tanpa banyak basa basi. Bagas menghampiri Alfa yang masih duduk terikat. Kaki kanan Bagas diangkat dan sekarang berada di atas lutut kiri Alfa. Dicengkramnya kerah lereh Alfa dan wajah Alfa didekatkan kearah wajah Bagas.     

"Alfaeyza, kini saatnya gue bales dendam atas semua perlakuan lo di SMP dulu. Kini, gue bukanlah Bagas yang dulu lo bully. Inilah gue Bagaskara yang asli," Ucap Bagas dengan sombongnya. Alfa melirik tangan Bagas yang ada di kerah lehernya, senyuman sinis dikeluarkanya lagi.     

"Oh ya? Emang Bagaskara yang sekarang seperti apa? Modal ngasih uang ke penjahat-penjahat gitu?" ucap Alfa lagi dan lagi meremehkan bagas.     

Buagh     

Bagas menendang dada Alfa sehingga membuat Alfa terjatuh kebelakang. Tali yang tadinya ditahan oleh Alfa supaya tidak lepas, justru karena ulah Bagas sendiri tali itu terlepas dari tangan Alfa. Alfa kini berdiri dan membersihkan seragam yang masih dikenakanya. Dilihatnya Bagas yang mulai ketakutan karena melihat tali di tangan Alfa telah terlepas.     

Alfa melangkahkan kakinya menghampiri Bagas. Namun sayang Bagas justru melangkahkan kakinya kebelakang menjauhi Alfa. Kini, Bagas terhenti karena tembok yang berada dibelakangnya, mau tak mau Bagas harus melawan Alfa. Ditinjunya Alfa namun Alfa dapat mencekram pukulan yang dilontarkan Bagas. Kini, saatnya Alfa untuk kembali menyerang.     

Buagh     

Sebuah pukulan di layangkan oleh Alfa. Tetapi pukulan tersebut sengaja di tujukan ketembok belakang Bagas. Bagas hanya memejamkan mata dan setelah dibuka Bagas melirik tangan Alfa yang berada di sebelah kepalanya. Deru napas Bagas begitu cepat sehingga membuatnya terdiam.     

"Dengerin ya Gas, gue bukanlah Alfa yang dulu. Jadi lu tenang aja, sekarang gak ada Alfaeyza Alexander yang akan nge-bully lo lagi!" Ucap Alfa dengan memberikan jarak lima centi di depan wajah Bagas. Bagas tetap dalam posisi diamnya, bahkan tak bergerak sama sekali kecuali deru napasnya. Alfa memberikan senyuman kepada Bagas dan berbalik meninggalkan Bagas yang masih menempelkan punggungnya di tembok.     

Setelah beberapa langkah, Alfa terhenti     

"Oh iya, masalah SMP gue minta maaf. Hehehe gapapalah ya, itung itung buat pengalaman lo waktu SMP biar idup lo kagak flat," Ucap Alfa sedikit berteriak. Kemudian melanjutkan langkahnya untuk pulang kerumah. Sempat Alfa bergulat dengan ketiga pria tadi yang berdiri di depat gerbang itu. Tanpa membutuhkan waktu lama, Alfapun pergi meninggalakan mereka.     

********************     

"Lo yang sabar ya Shel. Gue kenal Alfa kok. Dia pasti baik-baik aja," Ucap Tata menenagkan Sheila. Tata selalu mengelus pundak Sheila dan menarik tubuh sheila untuk didekatkan kepada Tata.     

"Tapi kak, kalo Bang Alfa kenapa-kenapa Sheila gak ada temen lagi. Mamah pergi keluar negri gara-gara bisnis," Ucap Sheila ditengah tangisanya. Sheila dan Alfa adalah anak yatim. Papahnya meninggal 2 tahun yang lalu karena suatu kejadian.     

"Iya paham, tenang aja masih ada gue kok. nanti kalo lu butuh temen, gue ada kapanpun shel, lo tinggal hubungin gue. Lagian seriusan deh, gue kenal Alfa orangnya kek giamana. Malahan gue gak yakin penjahat-penjahat itu menang darinya." Tata gak habis pikir emang ada ya orang yang berani bikin masalah sama Alfa? Gila aja kalo beneran.     

Menunggu beberapa lama. Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Sheila dan Tatapun menghampiri pintu untuk menemui siapa orang yang memencet bel malam-malam. Setelah dibuka, berdirilah Alfa dengan bibir yang sedikit sobek. Tanpa banyak bicara, Sheilapun memeluk Alfa. dan membuat Alfa membalasnya.     

"Weh weh ngapain lo dek? khawatir sama gue ya? ecieee," Goda Alfa kepada Sheila.     

"Ck bukanya bersalah bikin orang khawatir. malah nambah ngeselin gini," Ucap Tata dengan kedua tanganya yang bersedekap.     

"Weh, ada lu juga ternyata. Ta, bawa duit gak? tolong bayarin tukang ojolnya itu dong, didepan gerbang. kasian dienya nungguin. dompet gue sama hp gue ketinggalan tadi," Ucap Alfa cengengesan dan tetap memeluk Sheila yang semakin menguatkan pelukanya.     

"Ck emang ya lu ngeselin banget!" Tata kemudian membayar ongkos tukang ojol yang digunakan Alfa. Kemudian Tata memasuki rumah Alfa dan melihat Alfa terduduk di ruang keluarga sedangkan Sheila mengambilkan kotak P3K dan air hangat.     

"Mandi dulu gih sono, baru diobati lukanya!" ucap Tata sinis. Mereka selalu saja berantem. memperdebatkan apa saja bahkan dengan masalah yang sepele.     

"Sahabat macam apa lu? lihat sahabatnya lagi luka gini malah dimaki-maki!" Ucap Rean kesal.     

"Gak yakin gue kalo lo menderita disana." Ucap Tata dengan entengnya. Matanya memincing menatap kedua mata Alfa. membuat Alfa memutar bola matanya.     

"Ck, iya iya bawel gue mandi dulu," ucap Alfa meninggalkan Tata. Alfa segera memasuki kamarnya dan berniat untuk mandi.     

"Loh, Bang Alfa kemana?" tanya Sheila yang membawa air hangat dan kotak P3K     

"Lagi mandi shel, taruh sini aja dulu!" Tata menatap Sheila dengan senyuman kemudian mengalihkan pandanganya kearah pintu kamar Alfa.     

Tak butuh waktu lama akhirnya Alfa menghampiri Tata dengan Sheila. Alfa menggunakan Kaos oblong putih dengan celana bahan jeans selutut. Sheilapun duduk di sebelah Alfa dan mengobati luka Alfa.     

"Jangan ditekan aduh dek!" Protes Alfa dengan memegang tangan Sheila yang digunakan untuk mengobati lukanya.     

"Iya, bang." Ucap Sheila lembut. Sheila tetap membersihkan luka Alfa namun dengan lebih berhati-hati.     

Mengingat waktu yang mulai larut, Tatapun berpamitan kepada mereka     

"Eh, Fa, Shel gue pulang dulu ya. udah mau malem ini. Ntar gue dicariin lagi," Ucap Tata dengan memperhatikan detingan jarum jam yang menempel di dinding ruang keluarga.     

"Lah, kakak gak mau nginep sini aja kak? nemenin Sheila, nanti kakak tidurnya bareng Sheila aja," ucap Sheila membujuk supaya Tata mau menemani Sheila.     

"Maaf shel kakak tadi belum izin. lagian juga seragam sekolah kakak dirumah," ucap Tata dengan alasan yang sebenarnya bisa diatasi.     

"Yaudah, gih sono pulang!" Usir Alfa. padat, singkat dan jelas.     

"Yaudah ya, bye gue pulang dulu," Tata mengambil tas miliknya yang tak jauh dari tempat duduknya. setelah beberapa langkah Alfa memanggilnya, dan membuat Tata tersenyum senang.     

"Weh, Ta. Gue canda elah, lagian juga ini udah malem. Gak baik cewe pulang sendirian, nanti diapa-apain lagi. Gue anterin aja, sekalian gue mau beli makanan." ucap Alfa mengingat sekarang pukul 23.00 "Lu mau ikut gak dek?" tanya Alfa kepada Sheila.     

"Ya maulah, yakali aku sendirian dirumah," Ucap Sheila karena pembantunya hari ini pulang bekerja dan dilanjutkan besok.     

"Yaudah yuk, keburu malem juga!" pinta Tata.     

Merekapun bergegas pergi menuju rumah Tata, tetapi sebelumnya mereka mampir membeli makanan dan dibungkus. Setelah sampai dirumah Tata, Alfa dan Sheila langsung pamit tanpa menemui keluarga Tata, Alfa dan Sheila hanya bertitip pesan karena hari sudah hampir tengah malam. Setelah mengantarkan Tata, Alfa dan Sheila bergegas pulang kerumah dengan selamat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.