DUPLICATE.

AWAL KECURIGAAN



AWAL KECURIGAAN

0"Hello guys, jumpa lagi dengan gue Alfaeyza Alexander. Siapa sih yang gak kenal gue? Si manis rupawan dengan kegantengan maksimal" Ucap Alfaeyza dengan nada ala-ala vlogger terkenal     
0

"Oke gak perlu basa-basi lagi, lo pasti nungguin gue mau ngapain kan? Ya jelas dong, soalnya gue emang ngangenin dan ditunggu semua orang" Kalimat tersebut sontak membuat Sheila yang menonton video itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah dan kepedean kakaknya yang tiada tara.     

"Nih, kenalin temen gue namanya Bagong, Kita adalah... " Ucap Alfa dan mendapatkan nyonyoran dari temanya.     

"Enak aja, nama gue bagus malah diganti Bagong!" Jawab Bagus dengan nada ketusnya     

Bagitulah sekiranya isi video Alfa di vcd pertama, menceritakan pengalaman pertamanya masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama. Kepedean Alfa sangat overdosis terlihat sejak duduk di bangku kelas 7 SMP.     

Beralih ke video yang kedua dan ketiga dengan pemutaran pembullyan kepada Bagaskara yang direkam oleh teman Alfa. Dalam video tersebut terlihat jelas bahwa Alfa yang baru saja datang dengan susah payah berusaha menolong Bagas untuk berhenti dibully oleh temanya. Tapi sayangnya, Bagas tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan dari Alfa karena Bagas selalu berpikir mereka adalah geng Alfa dan Alfa datang hanya untuk 'bertopeng' sebagai pahlawan.     

Disisi lain...     

Alfa dan Alpha menggendong ransel yang berisikan berbagai kebutuhan untuk melakukan penyerangan. Mereka bergegas untuk meninggalkan ruang laboratorium pribadi milik Alex dan menuju ke rumah Alfa menggunakan kendaraan super kilatnya.     

Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah.Dilihatnya, kamar Sheila yang sedikit terbuka membuat Alfa yakin bahwa Sheila sekarang berada dirumah. Tak ingin mereka terlihat oleh Sheila, merekapun bergegas meninggalkan rumah dengan menggunakan kendaraan milik Alfa.     

Di sepanjang jalan yang mereka lewati, Alpha tidak bisa diam karena tubuhnya terus bergerak menikmati pemandangan serta berbagai variasi bentuk dari gedung yang tinggi. Tak bisa dipungkiri, bahwa Alpha sedikit kikuk karena ini merupakan pertama kalinya Alpha keluar dari persembunyianya yang tak lain dan tak bukan adalah lab milik Alex. Melihat Alpha yang celingak-celinguk membuat Alfa terkekeh dan berusaha untuk menyeimbangkan kelakuan Alpha, supaya mereka tetap berada di atas kendaraanya.     

"Oi, calm down. santay aja lihatnya dan nikmati pemandanganya!" Ucap Alfa kepada Alpha     

"Maafkan saya Tuan, pemandangan disini sangat bagus, Tuan" jujur Alpha     

"Uh, biasa aja. Besok gue bakalan ajak lo keliling kota" Sombong Alfa. (Rasa ingin menggampar Alfa *Plaak)     

Kini, Sheila melanjutkan kegiatanya dan beralih ke vcd yang ke empat.     

"27 Januari, 20XX. Video ini aku khususkan untuk papahku tercinta" Sheila tersenyum melihat Alfa yang tersenyum di dalam video itu. Namun, Sheila tidak menyadari bahwa Senyuman itu memiliki arti yang mengiris hati. Setidaknya untuk Alfaeyza.     

"pah, Alfa ingin bertanya kepada papah, Apakah papah malu punya anak seperti Alfa? Apakah papah gak bersyukur punya anak seperti Alfa? Apakah Alfa anak yang buruk bagi papah?" Sheila teramat bingung dengan isi video ini, Bukanya tadi Alfa tersenyum? Kenapa sekarang bersedih dalam waktu yang singkat? dimana Alfa kini tengah meneteskan air matanya dan berbicara dengan nada getir yang lemah.     

"Ingin rasanya Alfa bilang seperti itu dihadapan Papah" ucap Alfa terjeda     

"Tapi apa daya? Alfa terlalu lemah, Alfa terlalu pengecut, Alfa tidak memiliki keberanian bicara lantang dihadapan Papah. Papah adalah orang yang Alfa hormati, pah! Alfa menuruti semua omongan papah! dan bahkan Alfa kelak ingin menjadi seperti Papah!" Setelah mengucapkan kalimat tersebut. Kemudian Alfa menghapus air matanya dengan kasar dan menatap kameranya dengan senyum sinis yang mengembang.     

"Tapi tidak! Alfa mengurungkan niat untuk menjadi seperti papah setelah apa yang papah perbuat dengan Alfa!" Nada Alfa sedikit lebih tinggi dari perkataan sebelumnya     

"SEKARANG ALFA BENCI SAMA PAPAH! ALFA BENCI PAPAH! ALFA BENCI! ALFA. BENAR-BENAR. MEMBENCI. PAPAH!" Ucap Alfa dengan nada tinggi dan penuh penekanan di akhir kalimatnya diikuti video yang mati bersamaan dengan berakhirnya ucapan Alfa.     

Sontak melihat video tersebut membuat Sheila ketakutan, tubuhnya sedikit gemetar. Ini adalah pertama kalinya Sheila melihat Alfa menangis, Marah bahkan membenci papahnya sendiri. Setahu Sheila Alfa tidak pernah berkata membenci sedikitpun keluarganya termasuk papah.     

Dengan penuh kebingungan, ketakutan dan rasa penasaran yang benar-benar ada di dalam dirinya membuat Sheila ingin mengetahui apa yang sebebarnya disembunyikan Alfa. Tapi sayang, isi vcd yang terkahir tidak melanjutkan apa yang dilihatnya berusan.     

Isi vcd yang terakhir menceritakan kepergian Alex. Dimana Alfa menyesal dan mengerti apa tujuan dari Alex melakukan penyuntikan formula kepada Alfa. Sheila tambah dilanda kebingungan, suntikan apa yang dimaksud?     

***     

"Gimana, Shel? Ayo masuk" Ucap Tata menyambut Sheila diambang pintu.     

"Kenapa? kok mukamu seperti lesu banget?" tanya Tata begitu melihat wajah Sheila     

"Enggak kok, kak. Mungkin kecapekan aja. Loh? Dimana Bunda Dinda?" Ucap Sheila mempertanyakan keberadaan Mamahnya Tata.     

"Ayah sama Bunda lagi pergi, Shel. Mereka pergi ke rumah Om Heru karena istri Om Heru melahirkan" Jelas Tata, dan Sheila hanya ber-oh ria     

"Yaudah yuk masuk, sekalian makan bareng, gue udah masak tadi" Ajak Tata kemudian Sheila mengikuti langkah Tata.     

Keheningan menyapa dikala Tata dan Sheila sedang melangsungkan makan malamnya. Sheila selalu saja larut dalam lamunanya membuat Tata beberapa kali menyadarkanya.     

"Sheila?" Panggil Tata dengan memegang bahu Sheila     

"Eh, iya kak?" Jawab Sheila spontan     

"Dari tadi kamu ngalamun terus! ada apa emangnya? kalau ada yang mau diceritain ngomong sama Kakak, Shel" Tawar Tata     

"Kak, menurut Kakak, bang Alfa sekarang lagi ngapain?" Tanya Sheila membuat Tata menelan salivanya spontan     

"Kenapa emangnya?" Tanya Tata balik     

"E-enggak papa, Sheila hanya penasaran aja. Kenapa Bang Alfa saat hendak pergi gak pamitan sama Sheila?"     

"Kan waktu itu Sheila lagi tidur dan butuh istirahat. Bang Alfa kan sayang sama Sheila. Jadinya Bang Alfa gak tega buat babgunin Sheila." Jelas Tata berusaha terlihat biasa.     

"Tapi kemana bang Alfa pergi?"     

"Bang Alfa ada urusan yang penting katanya"     

"Urusan apa?"     

"Entah, akupun juga gak tahu" Jawab Tata pasrah dan membuat Sheila memajukan mulutnya.     

Setelah mereka makan bersama, Sheila kemudian membantu Tata untuk mencuci piring bekas makanan mereka. Setelah selesai, Sheila pamit kepada Tata bahwa Sheila hendak tidur karena merasa kecapekan. Mendengar itupun Tata kemudian menyuruh Sheila untuk istirahat lebih awal.     

Sesampainya di kamar, Sheila benar-bebar sedang memikirkan apa sih yang sebenarnya disembunyikan oleh abangnya sendiri kepada Sheila?     

'Kenapa Abang gak pernah cerita ke Sheila tentang ini?' batin Sheila     

"Pokoknya besok kalau ketemu sama Abang, Sheila harus tanya!" Kekeuh Sheila kepada dirinya sendiri.     

***     

[19:00 P. M. ]     

Di ruangan yang serba putih serta badannya     

yang tak bisa digerakan, membuat Bagaskara melihat tangan dan kakinya yang telah terikat di tempat yang Ia kenal dengan sempurna.     

"Sudah bangun ya, Bagaskara?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.