DUPLICATE.

SHEILA DAN KAKEL



SHEILA DAN KAKEL

0Sheila : Kak Tata, nanti Sheila pulang ke rumah aja ya kak.     
0

Tata : Serius, Ta? Bukanya Bibi cuti selama 3 hari? berarti hari ini masih libur dong?     

Sheila : Iya sih, begini aja deh kak, nanti sore Tata ke rumah Kakak ya :) Soalnya ada barang Sheila untuk tugas ketinggalan di rumah.     

Tata : Oh yaudah nanti bareng aku aja     

Sheila : Eh, gak usah kak. Biar aku sendiri aja     

Tata : Serius??     

Sheila : Iya kak     

Sheilapun mematikan handphone dan memasukanya ke dalam saku roknya. Pikiranya selalu saja berlabu memikirkan kakaknya seorang. Entah apa yang sedang dilakukan Alfa, tapi tak biasanya Alfa mendelive bahkan memitipkan pesan ke Tata jika hendak meninggalkan Sheila.     

"Pokoknya aku harus cari tahu!" Ucap Sheila pada dirinya sendiri.     

"Haduuuh, memikirkan ini saja sampai membuatku ingin buang air kecil!" Ucapnya lagi. Dilihatnya teman-teman Sheila yang sedang asyik menyantap beberapa makanan yang mereka pesan. Posisi Sheila sekarang sekitar 3 meter dari meja temanya.     

"Guys, Gue ke toilet dulu ya" Pamit Tata kepada temanya dengan sedikit berteriak karena suasana di kantin yang begitu ramai     

"Oke, Sheil" Jawab salah satu teman Sheila. "Jangan kelamaan yaa!" pesan Nita—temanya.     

Sheilapun memberikan kode 'oke' dan segera bergegas menuju toilet yang cukup jauh dari kantin. Sekalian berjalan menikmati pemandangan para siswa yang sedang beraktivitas dikala jam istirahat berlangsung, pikirnya. Sesekali Sheila menyapa teman-teman seangkatanya yang berpapasan dengan Sheila. Dirinya cukup ramah dikalangan anak kelas X sehingga tak jarang jika angkatan kelas X mengenal Sheila. Tapi anehnya ada beberapa orang yang Sheila tidak mengenalnya, namun, dirinya cukup berani untuk menyapanya.     

Sesampainya di toilet, Sheila segera memenuhi apa yang menjadi tujuan utamanya. Setelah selesai, Sheila melihat pantulan dirinya sendiri di kaca. Karena letaknya yang paling pojok dari toilet yang lainya, sering sekali toilet ini tidak digunakan. Padahal, toiletnya bersih dan tidak bau.     

"Hai cantik! uwaaaah cantik banget kamu Shel. I love you. you love me too kan? Oh, tentu saja!" Ucap Sheila dengan pantulan dirinya dicermin. Yap, sama seperti kebanyakan wanita yang selalu memuji dirinya sendiri jika berada di toilet. Namun, masih menjadi misteri, kenapa kaca di toilet lebih terlihat bagus untuk pantulan diri kita, dibandingkan kaca-kaca diluar toilet?     

Setelah selesai dan puas berbicara serta berpose ria menatap dirinya di pantulan kaca, Sheilapun akhirnya keluar.     

Ceklek     

Byyuuuuuuuuuuur     

Seember air mengarah kearah pintu toilet dimana posisi Sheila berdiri. Tetesan air seketika mengalir dari kepala Sheila dan membasahi tubuhnya. Sheila membuka mulut karena terkaget dengan situasi yang seperti ini. Dilihatnya 4 orang siswi yang Sheila kira mereka adalah kakak kelasnya.     

Tiba-tiba saja salah satu dari mereka mendorong tubuh Sheila hingga tubuhnya menatap ke dinding.     

"Gue peringatin ke elu ya! jangan pernah deket lagi sama cowo gue, Alfa! Kalau lu masih ngelunjak, gue akan beri lo hal yang lebih besar dari ini! PAHAM!" Ucap Ratu dengan nada emosinya     

Sheila memandang mereka dengan raut wajah yang kebingungan serta berusaha dengan susah payah untuk mencerna kata-kata yang keluar dari mulut kakak kelasnya ini.     

'Hah? gimana maksudnya? gue gak boleh deket lagi sama abang gue gitu?' batin Sheila dalam hati. Saat hendak berbicara dan bertanya mengenai maksud dari kakak kelasnya ini, mereka justru meninggalkan Sheila dengan senyum sini yang mengembang di raut wajah mereka. Tak lupa Putri yang sedikit menyoyor kepala Sheila supaya dirinya terlihat sedikit 'menakutkan'.     

Sheila hanya menatap kakak kelasnya pergi, Ingin rasanya Sheila mengejar mereka. Tapi dirinya tidak ingin jika masalah yang bahkan tidak diketahuinya ini bertambah besar.     

"Ck, udahlah! mending pikirin aja gimana gue bisa ikut pelajaran selanjutnya sedangkan baju gue sekarang basah?" Ucap Sheila kepada dirinya.     

Tiba-tiba saja ada sebuah jaket yang memutupi tubuhnya dengan sempurna.     

"Ada masalah sama kakak kelas?" Suara berat yang tidak diketahui oleh Tata menganggetkan dirinya.     

"Eh, e-enggak. gue gak tahu kenapa mereka menyiram gue" Kata Sheila dengan jujur.     

"Kalau lo gak salah, saran gue sih lawan aja!" ucapnya     

"Lawan?"     

"Iya, kenapa? takut? kalau gue jadi elo sih gue bakalan lawan. Gak usah takut, kakak kelas itu cuma beda tahun masuknya aja. Selebihnya, cuma cari perhatian biar ditakutin sama adek kelas" jelas lelaki itu     

"Kalau kakak kelas mainya keroyokan?"     

"Kalau ada kakak kelas ngeroyok elo. Lo cukup panggil aja nama gue. Ntar gue bakalan langsung nyamperin lo"     

Sheila memutar bola matanya malas, seketika Sheila melihat ke belakang cowo tersebut dan mencari jalan dari mana cowo itu datang     

"Gue dari tadi udah di belakang toilet ini. tu, dipojok situ aja jalan sempit, dan buntu. Biasanya gue nongkrong disitu sama temen gue" Ucap lelaki itu, seperti mengerti apa yang dipikirkan Sheila. Sheila hanya mengangguk percaya.     

"Gue Leo, anak XI MIPA 3" Ucap Leo memperkenalkan namanya tanpa berjabat tangan     

'Oh, kakak kelas' batin Sheila     

"Sheila, X MIPA 6" jawab Sheila dengan senyuman tipis     

"Gue tahu nama lo kok, lo anaknya lumayan terkenal. Yaudah ayok gue anter ke UKS" Jawab Leo kepada Sheila dengan wajah yang dingin     

'Aduuuuh, ni anak ikhlas nolongin gak sih? Mukanya aja dingin kek gitu, bikin orang tambah gak enak aja' batin Sheila     

"Ayo, kenapa malah bengong?" Ucap Leo     

"Eh, iya"     

Leo berjalan mendahului Sheila. Karena Sheila tidak ingin berjalan disamping Leo akhirnya Sheila berjalan mengikuti jejak kaki Leo     

"Aduuuh" Ucap Sheila begitu menabrak tubuh Leo yang berhenti mendadak     

"Udah Sampe!" Ucap Leo memberi tahu Sheila     

"I-iya gue juga tahu kok" elak Sheila     

Mereka kemudian memasuki ruang UKS, beruntungnya ruangan itu sepi dan tidak ada seorangpun disana. Sehingga tak perlu bagi Sheila untuk menjelaskan jika dirinya ditanya penjaga UKS. Sheila kemudian duduk dan menyandarkan tubuhnya disofa, diikuti juga oleh Leo     

"Kenapa gak masuk kelas? Bukanya bel masuk udah bunyi?" Tanya Sheila     

"Ogahlah, enakan disini" Jawab Leo dingin kemudian memejamkan matanya     

Sheila mengambil napasnya berat melihat kelakuan anak yang baru dikenalnya ini. Sesaat kemudian Sheila merasakan handphone di saku roknya bergetar dan memunculkan notif dari Nita     

Nita : Lo kemana shel? kok gak ke kelas?     

Sheila : Gue di UKS     

Nita : Lo sakit?     

Sheila : Enggak juga sih, ceritanya panjang     

Nita : Ntar lo wajib ceritanin ke gue!     

Sheila : iya, kok lu mainan hp? gak ada guru ya?     

Nita : Iya, katanya molor 30 menitan     

Sheila : oke deh, ntar kalau ditanya gue kemana. jawab aja ke UKS lagi gak enak badan     

Nita : Oke sip     

Sheila kemudian mematikan handphonenya dan melihat ke arah Leo yang sekarang tengah tertidur pulas     

"Buset, cepet amat tidurnya" Gumam Sheila     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.