DUPLICATE.

KENAPA LO IKUT?



KENAPA LO IKUT?

0Tak hanya Tata, Dika, Alfa, dan Sheila saja yang takjub. Bahkan, Bagaskara yang memiliki Grinonium dan Gladis yang orang tuanya konglomeratpun, masih tetap memandang takjub dengan rumah yang Charlotte miliki ini! Benar-benar gila!     
0

Merekapun pada akhirnya masuk dan mendapatkan beberapa camilan yang di suguhkan kepada mereka.     

Mungkin, tempat Charlotte inilah yang akan menjadi tempat favorite mereka saat belajar, hahaha!     

Charlotte juga tak berbeda, Dia juga masih menunjukan sikap dinginya kepada teman-temanya ini. Mungkin, Ia akan lebih ramah jika proses belajar mengajar akan dimulai. Karena, tutor utama adalah Charlotte, sehingga mau tidak mau, Ia juga harus bersabar untuk menjelaskan persoalan yang sulit yang teman-temanya hadapi ini.     

Namun, tak ada sedikitpun keraguan dalam diri Charlotte. Ia juga sebelumnya sudah membuka dan memepelajari beberapa materi yang ilmunya bisa digunakan untuk belajar hari ini. So, orang pintar bukan. nerati tidak belajar ya... Hanya saja, mereka belajar untuk mengingatkan, bukan memulai memahami ilmu baru.     

"Lo di rumah sendirian?" Tanya Alfa yang tidak melihat adanya keluarga dari Charlotte.     

Charlotte pun menatap ke arah Alfa, Ia segera menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Alfa.     

"Ada, pembantu dan para pekerja di rumah ini!" Balas Charlotte singkat.     

Merasa kurang dengan jawaban yang di lontarkan oleh Charlotte. Alfapun segera menanyakan hal itu lagi.     

"Maksud gue, orang tua atau keluarga lo?" Tanya Alfa lagi.     

"Kita mau belajar atau ngebahas tentang keluarga gue?" Jawab Charlotte ketus dan dingin.     

Mendengar jawaban Charlotte yang seperti ini. Bagaskara, Dika, Gladis, Sheila dan Tata langsung menatap horor ke arah Alfa. Mungkin apa yang di tanyakan oleh Alfa salah.     

"Hehehe, sorry- sorry! Yaudah buruan kita belajar!" Balas Alfa yang sempat merusak suasana.     

Merekapun pada akhirnya mengeluarkan buku-buku mereka. Mereka berada di ruang tengah. Sebenarnya, Charlotte sendiri memiliki perpustakaan di rumah tersebut. Namun, bagi Charlotte, ruang tengah cukup nyaman dan tak kalah luas, bahkan terlihat megah.     

Setelah beberapa menit mereka bergelut pribadi untuk menyelesaikan persoalan sebelum dibahas. Tiba-tiba dalam rumah tersebut, ada yang memanggil nama Charlotte.     

"Char! Lo ada di rumah kagak?" Panggil seseorang yang suaranya hampir mendekat ke arah mereka.     

"Char, lo dipanggil tuh!" Ujar Dika yang menyadarkan Charlotte.     

Dika bertujuan memberitahu kepada Charlotte jika saja Charlotte tidak mendengar jika ada seseorang yang memanggil namanya.     

"Biarin aja, orang gila itu, mah!" Balas Charlotte cuek dan melanjutkan kegiatanya dengan tenang.     

Lain hal nya dengan Charlotte, Sheila justru mengenali suara tersebut. Iapun menundukan kepalanya dan berpura-pura mengerjakan soal. Padahal, Sheila malu jika harus bertemu dengan Leo.     

Merasa pagam dengan situasi yang hanya di rasa oleh Charlotte. Charlotte sempat melirik ke arah Sheila yang sudah menundukan kepalanya menatap buku.     

"CHAAAAR! WOY LAAAAAaaaaah!" Ujar Leo yang terdengar keras dan semakin lama semakin kecil volume yang Ia lontarkan.     

Seluruh pandangan orang yang ada disitupun menetap ke datangan Leo dari arah luar. Sehingga hal ini membuat Leo bertingkah kikuk. Ia hanya terdiam melihat Charlotte yang juga menatap ke arahnya!     

"Eh, sorry-sorry!" Uhar Leo yang sekarang menampilkan wajah dingin dan datarnya. Hanya di hadapan Charlotte saja Leo bisa berteriak-teriak seperti di hutan. Yah, walaupun rumah itu memang megah nan luas.     

"Weh, ada Sheila juga, hehehe!" Batin Leo yang bertingkah 180 derajat dari apa yang Ia lontarkan di depan orang-orang di hadapanya ini.     

Suasana hatinya justru malu! Malu karena tadi Ia sempat berteriak-teriak mencari keberadaan Charlotte yang membuatnya kesal. Namun, Ia melontarkan pandanganya ke arah Sheila yang masih menunduk malu.     

"Leo, pergi kek lu sono!" Usir Charlotte yang tahu kondisi hati dari Leo.     

Charlotte tidak ingin Leo memanfaatkan moment ini untuk bersamaan dengan Sheila.     

"Anjir, lo tahu isi hati gue kan? Sengaja ya?" Batin Leo bertanya kepada Charlotte.     

Karena Leo yakin Charlotte tahu apa yang Ia pikirkan di dalam hati dan pikiranya.     

"Iya, sana pergi! Oiya, jangan lupa ambilin minum sama makanan di dapur ya. Tangan Gue kagak sampe ke dapur!" Jokes Charlotte sembari mengusir Leo dari hadapanya kini.     

"Anjing, Lo!" Batin Leo kepada Charlotte.     

"Oke, gue ambilin, bentar!" Ujar Leo dengan datar dan ketus.     

Mendengar nada ketus yang dikeluarkan oleh Leo membuat Charlotte terkekeh dengan diam. Ia mengamati Leo yang juga menatapnya dengan kesal. Namun. kondisi Leo selanjutnya berubah dan Ia kemudian berbalik badan.     

"Biar gue bisa ketemu ama Sheila, awokawok!" Batin Leo lagi. Leo pun berbalik badan dan tersenyum tipis.     

"Serah dah tu bocah!" Batin Charlotte menanggapi apa yang Leo lakukan.     

Sbelumnya, mereka semua hanya menjadi penonton diantara percakapan antara Leo dan Charlotte yang terlihat singkat. Sekarang, mereka kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu mengerjakan soal.     

Tata beberapa kali bertanya kepada Alfa maupun Charlotte. Gladis, memastikan jawabanya kepada Dika dan Bagaskara. Dan Dika, juga beberapa kali bertanya mengenai penyelesaian masalah soal kepada Bagaskara dan Gladis.     

Hanya saja, Sheila selalu terdiam dan lebih menikmati bacaan novel yang Ia bawa. Walaupun, sebelumnya Ia juga turut mengerjakan soal kelas X miliknya.     

***     

Setelah berganti baju, Leo pun segera pergi ke dapur untuk bertemu dengan pembantu di rumah Charlotte ini.     

"Bi, minta tolong bikinin minum 7 ya, Bi!" Perintah Leo kepada seorang wanita paruh baya yang sedang bekerja di sana.     

"Baik, Tuan!" Ujar Bibi itu kepada Leo. Dengan segera Bibi itupun berjalan dan membuatkan satu teko minuman dingin. Hal ini guna biar nanti gelas yang kosong bisa diisi kembali saat minuman itu masih ada.     

"Oh, iya, Bi! Bibi hari ini masak siang?" Tanya Leo begitu teringat bahwa Ia belum makan siang.     

"Sudah, Makanan itu Bibi taruh di meja makan, Tuan!" Balas Bibi dengan segera.     

Setelaj selesia membuatkan minuman, Bibi tersebut hendak membawakanya kepada teman-teman Charlotte yang berada di ruang tengah. Namun, dengan segera Leo mengambil alih minuman tersebut.     

"Bibi, biar saya saja yang membawakanya!" Ujar Leo kepada Bibi itu.     

"Gapapa, biar Bibi aja, Nanti Tuan berjalan kesana terlebih dahulu saja!" Balas Bibi itu.     

"Tidak usah, Bi! Biar Saya saja yang bawa. Saya berterima kasih karena Bibi sudah membuatkan minuman ini! Terima kasih, Bi!" Ucap Leo dengan tulus kepada Bibi tersebut.     

"Baiklah, kalau begitu! Saya yang seharusnya berucap terima kasih!" Balas Bibi tersebut.     

Dengan segera Leo mengambil alih nampan yang sebelumnya di bawa oleh Bibi. Sekarang, Leo yang akan memberikan minuman itu keoada Charlotte dan teman-temanya.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V4 : NEW WORLD!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dengan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta berikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.