DUPLICATE.

TEMAN BARU UNTUK GADIS KECIL



TEMAN BARU UNTUK GADIS KECIL

0"Sudah, Sayang! Mamah tahu walau kamu yang melakukan hal itu. Tapi, mamah sangat yakin, kamu tak tahu sama apa yang kamu lakukan kala itu. Mamah juga tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Karena semua kejadian itu sudah terlewat, Alfa. Yang bisa Mamah lakukan adalah, Mamah akan selalu berada di sisi anak kesayangan Mamah ini. Mamah yang akan selalu ada untuk kamu, Paham?" Ujar Gabriella menenangkan Alfa yang bersedih.     
0

Mendengar hal ini, semua perasaan Alfa bercampur aduk. Ia senang kalau Gabriella selalu ada di sisinya walau Alfa bersalah. Namun, Ia juga kecewa terhadap dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi anak yang baik untuk Gabriella. Atau bahkan, Alfa cenderung menjadi anak di luar harapan Gabriella kalau Ia sudah membunuh seseorang!     

"..."     

Tak ada balasan dari Alfa. Jujur, Alfa tak tahu harus berkata dan berbicara apa lagi kepada Gabriella. Ia bahkan tak mengerti dengan ini semua. Pikiranya masih sama. Apakah Ia murni seorang pembunuh?     

"Sudah, tenang ya Alfa. Apa yang Alfa lakukan gak semuanya salah. Dan Mamah masih bangga memiliki anak seperti Alfa. Sampai kapanpun, Mamah bersyukur banget punya anak kayak Alfa! Jadi Alfa gak perlu khawatir ya! Karena Alfa memang anak kebanggaan Mamah!" Uhar Gabriella lagi.     

Seperti mengerti apa yang Alfa rasakan, Gabriella berbicara demikian. Dan kembali lagi, Gabriella kali ini lebih membuat Alfa tenang. Alfa bahkan sudah meneteskan air matanya. Merasakan hal ini, Gabriella pun melepas pekukanya dan menatap Alfa dengan segera. Ia bahkan tersenyum sangat tulus.     

"E'eleeeeh.... anak kesayangan dan anak pertama Mamah menangis, hehehe. Utututututu... kenapa menangis sayaaang! Sudah ya! Lupakah semuanya dan hidup akan kembali formal." Ujar Gabriella sembari mengusap air mata Alfa yang berada di pipinya.     

"Sekarang, tugas yang harus kamu lakukan terhafap keluarga itu adalah, membantu mereka ya, Nak! Membantu saat mereka membutuhkan pertolongan. Membutuhkan Alfa. Dan Alfa juga lindungin anaknya kalau keluarga itu punya anak ya, Fa! Mamah akan selalu ada juga buat Alfa." Jelas Gabriella panjang dan lebar. Gabriella pun tersenyum dan dibalas senyuman sama Alfa.     

"Terima kasih ya, Mah!" Ujar Alfa kepada Gabriella.     

"Alfa juga sangat beruntung punya Mamah kayak Mamah! Alfa bahkan sekarang tak tahu mau bicara apa! Yang jelas, Mamah adalah Mamah terbaik yang Alfa punya!" Jelas Alfa yang kini juga turut mengutarakan apa yang Ia rasakan terhadap perlakuan yang telah Gabriella berikan kepada Alfa.     

"Love u sayang, sekarang tidur ya!" Ujar Gabriella yang hendak mengakhiri percakapanya karena hari sudah malam.     

Tak lupa Gabriella mencium kedua pipi Alfa secara bergantian.     

"Love you too, Mamah!" Ujar Alfa mencium kening Gabriella dengan lembut.     

"Mamah pergi dulu, ya Sayang!" Pamit Gabriella dengan segera pergi meninggalakn ruangan Alfa.     

Setelah Gabriella pergi, Alfa dengan segera merebahkan tubuhnya di atas kasur dan mematikan kembali lampu utama yang tergantikan dengan lampu tidur.     

***     

"Woy! Nanti jadinya kita kemana?" Tanya Tata kepada Alfa.     

"Kayaknya sih di rumahnya Charlotte! Tapi, kagak tahu juga gue!" Balas Alfa kepada Tata.     

"Oalah, begitu ya!" Jawab Alfa.     

Tata pun kembali mengerjakan soal yang berada di atas meja. Saat ini masih jam pelajaran. Yaitu, pemfokusan soal-soal SBMPTN yang akan mereka laksanakan untuk menempuh sekolah lanjutan. Karena sekolah tersebut mempunyai track record alumni yang sangat mumpuni.     

Sehingga, pihak sekolah lebih menekankan untuk mereka gokus pada soal-soal SBMPTN! Urusan Ujian Sekolah mereka akan di lebih sedikitkan jadwal pemantabanya dari pada SBMPTN!     

"Alfa, yang ini gimana?" Tanya Tata menunjukan soal matematika kepada Alfa.     

Alfapun menatap soal yang di sodorkan daro Tata. Iapun kemudian membacanya dan mengerti apa yang dimaksudkan oleh spal tersebut. Alhasil, Alfapun akhirnya mencoba untuk mengerjakanya.     

"Wait, gue itung dulu!" Ujar Alfa kepada Tata!     

Alfapun mulai bergelut dengan angka-angka dan tulisan log atau logaritma. Tak hanya sebaris atau dua baris untuk menyelesaikan persoalan ini. Hanya saja, Tata melihat Alfa yang lancar saja menyusun angka demi angka hingga menunjukan hasil yang ada di opsi jawaban.     

"Ketemu, nih, Ta!" Ujar Alfa menyodorkan hasil coretanya kepada Tata untuk segera Tata lihat dan Tata cocokan dengan opsi di jawaban tersebut.     

"Ada nih, Fa! Jawabanya yang C! Bisa gak lo jelasin ke gue?" Tanya Tata dan meminta keoada Alfa untuk Alfa mengajarkan dan menjabarkan semua tulisan angka-angka dan log kepada Tata.     

Alfapun kemudian memulai untuk menjelaskan bagaiamana step by step yang harus Tata lakukan untuk menyelesaikan persoalan ini. Harapanya, Tata mampu menyelesaikan persoalan ini saat dirinya menemukan soal yang memiliki pola yang serupa dengan hal itu.     

Tata dengan sangat tenang mengamati dan memahani apa yang telah Alfa jelaskan kepada Tata. Setelah selesai, Tata mencoba untuk menghitung kembali apa yang telah di ajarkan oleh Alfa. Karena hal ini pula, Tata bisa lebih lama mengingat dan paham akan konsep yang Ia kerjakan.     

"Thanks, Fa! Gue udah paham sama konsepnya sekarang!" Ujar Tata berterima kasih kepada Alfa yang sudah mengajarkanya dan menerangkan untuk Tata.     

"Yoi, santai aja! Kayak siapa aja!" Balas Alfa memgenai ucapan terima kasih yang Tata lontarkan kepadanya.     

"Anak-anak, jan ini akan saya tinggal terlebih dahulu. Kalian melanjutkan terlebih dahulu untuk mengerjakan soal-soal tersebut ya! Besok, kita akan membahas bagian soal mana yang dirasa kalian kurang paham. Bisa di mengerti?" Jelas guru itu kepada srluruh siswa di dalam kelas.     

"Mengerti, Bu!" Balas seluruh siswa serempak dan mengiyakan perkataan yang guru ity lontarkan.     

"Baiklah, saya tinggal dulu... 15 menit lagi akan istirahat. Kalau sudah bel, kalian langsung istirahat saja ya!" Pesan guru tersebut.     

"Baik, Bu!" Balas lagi seluruh siswa serempak.     

"Baiklah, Ibu akhiri terlebih dahulu. Selamat pagi anak-anak!" Lanjut guru itu yang hendak pergi meninggalkan kelas.     

"Selamat pagi, bu. Terima kasih!" Seluruh kelas itu kembali membalas salam yang guru itu sampaikan.     

Tak butuh waktu lama setelah guru tersebut keluar kelas. Para siswa pun kembali beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing. Entah apa yang tengah merasuki mereka. Mereka justru bergerombol untuk membahas soal yang dirasa mereka kurang paham. Tak hanya perempuan, lelakipun sama untuk membahas soal tersebut.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V4 : NEW WORLD!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dengan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta berikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.