DUPLICATE.

BERMANJA SEBAGAI ANAK MAMAH



BERMANJA SEBAGAI ANAK MAMAH

0"HOAAAAM!!!" Sheila pun menuruni tangga dan menemui Gabriella sednag menonton televisi di ruang keluarganya.     
0

Melihat Gabriella, Sheilapun dengan segera menghampirinya dan bertanya mengenai sesuatu hal.     

"Mamah, mamah lagi apa?" Tanya Sheila berbasa-basi kepada Gabriella. Pertanyaan yang bahkan Sheila sendiri tahu akan jawabanya.     

"Mamah lagi nonton televisi, Sayang! Sini, duduk deket Mamah!" Perintah Gabriella yang menyuruh Sheila untuk duduk disampinya.     

Sheilapun akhirnya duduk disanping Gabriella dan menyenderkan kepalanya di bahu Gabriella dengan sangat nyaman. Iapun juga pada akhirnya ikut menikmati tayangan televisi yang sedang ditonton oleh Gabriella.     

Sheilapun akhirnya teringat akan sesuatu,     

"Eh, Mah, ngomong-ngomong Bang Alfa sana Kak Alpha kemana? Kok sepi ni rumah kelihatanya?" Tanya Sheila yang penasaran karena belum memenukan Dua orang ini setelah Sheila keluar dari kamarnya.     

"Oh, Alpha tidur kok di kamarnya Alfa. Kalau Abang kamu, Alfa, Dia pergi nemuin Tuan Federick sebebtar katanya!" Ujar Gabriella menjawab pertanyaan Sheila tanpa adanya sesuatu yang Ia sembunyikan.     

"Bang Alfa pergi, Mah?" Ulang Sheila mendengar perkataan dari Gabriella.     

Gabriella pun hanya menganggukan kepalanya yang bisa dirasa oleh Sheila. Sehingga, tanpa Sheila mendongakan kepalanya, Ia sudah tahu kalau Gabriella menganggukan kepala tanda Ia menyetujui perkataan yang Sheila lontarkan.     

"Bang Alfa nemuin Tuan Federick? Emangnya ada apa?" Tanya Sheila lagi kepada Gabriella.     

Mendengarvputri tercintanya ini bertanya. Tak ada rasa bosan sedikitpun yang Gabriella berikan untuk selalu menjawab semua pertanyaan Sheila yang Ia lontarkan untuk Gabriella.     

"Bang Alfa pergi ke Tuan Federick katanya ada hal yang mau dibicarakan mereka berdua. Lagian, Alfa juga bilang untuk melanjutkan pertemuan karena mereka sudah lama tak bertemu. Alfa juga sudah lumayan lama juga todak berkunjung ke perusahaan Tuan Federick, bukan? Justru itu, Alfa mau melakukanya hari ini!" Jelas Gabriella kepada Sheila yang membuat Sheila mengangguk paham denga. ujaran yang Gabriella jelaskan kepadanya.     

"Terus, Kak Alpha gimana, Mah? Katanya mau pindaah ke kamar sebelah?" Tanya Sheila lagi.     

"Iya, tadi Mamah juga udah sedikit membersihkan debu disana. Untungnya, kamar itu gak terlalu kotor dan gak berantakan. Jadinya, Mamah gak perlu mengeluarkan tenaga yang ekstra. Entar juga palingan Alfa akan bantu Alpha untuk mengangkat semua barang-barang Alpha yang masih ada di kamar Alfa!" Jelas Gabriella dengan detail dan menyeluruh.     

"Oalah, begitu. Ya sudah, nanti Sheila juga akan bantu mereka sebenantar!" Ujar Sheila yang sudah berniat akan membantu Alpha.     

"Kalau kamu mau bantu Mamah juga gak?" Tanya Gabriella kepada Sheila.     

"Ya maulah, Mah! Memangnya, Sheila disuruh bantu apa?" Tanya Sheila dengan segera setelah Gabriella melontarkan perkataan yang sedemikian rupa.     

"Kamu akan bantu Mamah untuk masak. Gimana?" Tanya Gabriella kepada Sheila untuk yang sekali lagi.     

"Kalau itu sih Mamah gak usah minta bantuan. Sheila yang akan suka rela membantu Mamah sampai selesai!" Balas Sheila yang masih bermanja kepada Gabriella.     

Bahkan, kedua tangan Sheila sudah Ia lingkarkan ke pinggang Gabriella. Gabriella juga pada dasarnya senang jika ketiga anaknya ini masih bisa bermanja kepadanya. Walaupun, ketiga anaknya ini sudah berproses menuju dewasa. Dan Gabriella juga berharap, ketiga anaknya ini akan terus bertingkah seperti anak kecil di hadapan Gabriella.     

"Haduh, bisa juga ya kamu menjawab pertanyaan Mamah dengan se sosweet ini?" Ujar Gabrielka memberikan balasanya kepada Sheila dan ucapanya.     

"Bisa dong, kan anaknya Mamah!" Balas Sheila lagi dengan mendongakan kepalanya dan mencium pipi Gabriella dengan singkat. Kemudian, Sheila kembali menyandarkan kepalanya di bahu Gabriella.     

"Nanti, kita masak jam 5 aja ya sayang!" Ujar Gabriella kepada Sheila lagi.     

"Siap, Mah!" Setelah mendapatkan jawaban dari Sheila.     

Merekapun akhirnya menemukan Alpha yang sedang berjalan menuruni tangga. Melihat dirinya ditatap dua perempuan ini. Alphapun menyapa mereka dengan segera.     

"Halo, Mah, Sheila?" Sapa Alpha yang terlihat baru bangun tidur dan kwluar dari kamar Alfa.     

"Alpha baru bangun ya? Tapi masih cakep aja! Sini, duduk disebelah Mamah!" Ujar Gabriella kepada Alpha.     

Alphapun dengan segera berjalan dan duduk ditempat yang sudah Gabriella perintahkan kepada Alpha. Setelah duduk, kepala Alpha pun dengan segera Gabriella senderkan ke bahunya. Mau bagaimana pun juga, Gabriella sudah menganggap Alpha sebagai anaknya kandungnya sendiri.     

"Kamu tidurnya nyenyak ya?" Tanya Gabriella kepada Alpha yang masih terlihat mengantuk sedikit.     

"Sangat nyenyak, Mah! Sampai-sampai, Alpha baru aja bangun!" Balas Alpha dengan singkat kepada Gabriella.     

"Ikut senang Mamah dengernya. Oh iya, Mamah mau bilang kalau nanti kamu akan mulai tidur sendiri ya dikamar baru. Tadi, kamarnya udab Mamah bersihin, tinggal semua barang-barang kamu yang ada di kamarnya Alfa kamu pindah ke sana!" Jelas Gabriella kepada Alpha mengenai perpindahan kamarnya.     

"Baik, Mah! Sebelumnya terima kasih ya Mah. Dan maaf kalau Alpha ngerepotin Mamah terus!" Balas Alpha berbicara kepada Gabriella dengan segera.     

Mendengar hal ini, Gabriellapun dengan segera membalas ucapan yang dilontarkan oleh Alpha. Gabriella menjawab,     

"Apa yang kamu bicarakan itu? Mamah sama sekali gak merasa direpotin, Alpha. Yang ada, Mamah sangat senang dan bahagia kalau kamu juga muncul dikehidupan Mamah, Sheila dan juga dikehidupan Alfa. Semuanya bahagia atas kehadiranmu, Alpha. Jadi, jangan sampai menganggap kalah kamu ini merepotkan Mamah, paham?" Tanya Gabriella lagi kelada Alpha setelah Gabriella menjelaskan apa yang ingin Ia utarakan kepada Alpha.     

Alphapun tersenyum dan menatap ke arah Gabriella. Dan ternyata, Gabriella juga sudah membalas tatapan yang Alpha berikan kepadanya.     

"Terima kasih banyak ya, Mah!" Hanya itu yang dapat Akpha sampaikan kepada Gabriella. Ia juga tak tahu harus berkata apa selain lima kata yang sudah Ia lontarkan.     

"Sama-sama, Sayang! Mamah juga beerterima kasih kepada Alpha karena telah menjaga Sheila dan Alfa sampai sekarang!" Balas Gabriella lagi.     

Alphapun segera memeluk erat Gabriella di pingging Gabriella. Ia juga sempat melihat Sheila yang tersenyum kearah Alpha dengan senyuman yang tulus. Melihat hal ini, tak bisa dipungkiri kalau Alpha senang dan bahagia sekali.     

Mereka masih saja melanjutkan aktivitasnya bersama untuk menonton televisi bersama. Hingga, mereka menunggu juga kedatangan Alfa sembari memakan camilan di hadaoan layar televisi yang menyala.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V4 : NEW WORLD!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dengan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta berikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.