DUPLICATE.

SYARAT DAN PESAN GABRIELLA



SYARAT DAN PESAN GABRIELLA

0"Baiklah kalau begitu. Tapi, apa yang telah kalian lakukan saat berbohong sama Mamah dan berusaha menutupi hal ini dari Mamah. Mamah sangat kecewa sama kalian!" Ujar Gabriella mengeluarkan semua hal yang terpendam di perasaanya.     
0

"Maafkan kami, Mah! Terutama maafkan Alfa! Alfa yang sudah merahasiakan hal ini kepada Mamah!" Ujar Alfa meminta maaf lagi kepada Gabriella.     

"Mamah, maafin Sheila juga.... Sheila juga gak bermaksud bohong sama Mamah!" Lanjut Sheila yang juga berdiri dan menghampiri Gabriella. Kemudian, Sheila memeluk erat Gabriella yang tengah terduduk.     

Melihat hal inipun, Alpha juga tak kalah jauh. Ia juga sangat suka memeluk Gabriella. Dengan segera, Alphapun berdiri dan berjalan mendekati Gabriella. Kemudia, Ia memeluk Gabriella dari belakang.     

"Alpha juga ya, Mah! Alpha juga ikut merahasiakan ini dari Mamah! Karena, kami juga tidak ingin membuat Mamah khawatir!" Balas Alpha yang mendapat anggukan dari Alfa dan Sheila.     

"Mamah justru khawatir jika tiba-tiba kalain pergi tanpa memberitahukan Mamah kenyataanya. Nanti, berasa Mamah itu gak tahu kalian ada dimana? Sedang apa? Kalau terjadi apa-apa gimana?" Tanya Gabriella lagi.     

"Kami akan berusaha untuk tidak membohongi Mamah lagi. Tapi, kalau Alfa bisa menyelesaikan hal ini sendirian. Biarkan Alfa yang nanggung sendirk dulu, Ya Mah?" Tanya Alfa sekaligus menjawab ucapan Gabriella.     

"Mamah tahu kamu kuat nanggung ini sendirian, Alfa! Tapi, apakah kamu juga meragukan Mamah?" Tanya Gabriella lagi kelada Alfa yang mengangkat alisnya.     

Semua pertanyaan yang dilontarkan Gabriella membuat Alfa berpikir. Bukan kesitu arah dan maksud Alfa saat menjawab pertanyaan dari Gabriella.     

"Mamah.... Alfa yakin Mamah tahu akan maksud Alfa bagaimana. Baiklah, apa yang mamah inginkan untuk bisa memaafkan Kami? Tapi, biar Alfa yang nanggung!" Balas Alfa dengan pasrah!     

Alfapun kembali menatap ke arah wajah Gabriella dengan tersenyum. Gabriella pun tersenyum kepada Alfa. Sudah saatnya mereka kembali normal! Semoga,     

"Kakak kenapa sih, huh? Bukanya kita juga ikut salah? Kenapa cuma Kaka yang nanggung, hah? Mau jadi sok jagoan? Mau jadi super hero?" Cicit Sheila yang tidak suka jika Alfa menanggung semua beban dan kesalahan mereka sendirian.     

"Betul apa yang dikatakan Sheila, Tuan! Saya dan Sheila juga bersalah. Jadi, biarkan hukuman ini kita lakukan bersama-sama!" Lanjut Alpha meneruskan ucapan dari Sheila.     

"Hush, hush, hush. Siapa yang mau ngehukum kalian? Mamah gak akan menghukum kalian, karena kalian anak kesayangan Mamah! Tapi, Mamah punya satu syarat terhadap kalian!" Ujar Gabriella yang terjeda karena Gabriella menarik napasnya singkat sebelum melanjutkan ucapanya.     

"Apa itu, Mah?" Tanya Alfa, Alpha, dan Sheila berbarengan. Mereka juga teramat kepo dengan syarat yang akan Gabriella ucapkan selanjutnya.     

"Kalian..... Kalian harus bisa bergerak dan berjalan bersama-sama. Saling melindungi, dan selalu percaya satu sama lain! Jangan sampai kalian saling terpecah belah karena suatu alasan yang hanya merugikan kalian sendiri, paham?" Jelas Gabriella memberikan syarat sekaligus pesan kepada Alfa, Alpha, dan Sheila.     

"Siap, Bos!" Balas Alfa dan Sheila kompak. Sedangkan Alpha, Ia tertawa mendengar jawaban kompak nan ceria keluar dari mulut Alfa dan Sheila.     

Merekapun akhirnya tersenyum kembali dan terlihat lebih ceria dibanding tadi.     

"Yasudah, kalian lanjut makan lagi. Ayok! Makan yang banyak, biar kalian tambah besar, hehehe!" Pinta Gabriella kepada ketiga anaknya ini.     

"Yuk, lanjut makan! Yeay!!!" Ujar Sheila dengan sumringah. Mereka pun —Alfa, Alpha, dan Sheila— Bangkit dan kembali duduk di kursi masing-masing. Selepas itu, mereka melanjutkan makan siang yang akan mereka habiskan dengan lahap.     

***     

Jam menunjukan pukul 2.30 Siang. Terlihatlah Alpha yang masih tertidur. Alfa pun kemudian bangkit dan bergegas menuju kamar mandi untuk menyegarkan badanya dengan menyiramkan air di badan Alfa.     

Ia akan segera menemui Tuan Federick pukul 3 sore. Dan, selepas itu, Alfa akan bercerita semuanya. Iapun masih berharal bahwa Tuan Federick bisa menolongnya terbebas dari ancaman yang akan Ia dapatkan. Tak lama lagi.     

Setelah selesai mandi yang memakan waktu sepuluh menit. Alfapun sudah keluar dari kamar mandi dengan berpakaian rapi ala anak muda. Ia dengan segera berjalan menuju ke bawah dan mendapatkan Gabriella yang baru masuk dari luar.     

"Mamah habis dari mana?" Tanya Alfa yang juga melihat plastik yang dibawa oleh Gabriella.     

"Mamah batu belanja. Tadi ada tukang sayur dan buah lewat, yaudah terus Mamah keinget bumbu dapur ada yang habis, Mamah cari aja ke penjual itu, dan ternyata ada! Mamah juga beli buah-buahan!" Jawab Gabriella dengan jujur.     

Melihat Gabriella yang membawa bebetapa plastik itu. Alfapun berniat menghempirinya dan membawakan belanjaan Gabriella ke atas meja makan.     

"Sheila kemana, Mah?" Tanya Alfa lagi kepada Gabriella.     

"Sheila masih tidur kayaknya. Kamu mau kemana? Kok udah rapi dan wangi gini?" Tanya Gabriella yang mengendus tubuh Alfa yang tercium wangi.     

"Oh, Alfa mau ketemu sama Tuan Federick dulu, Mah!" Jawab Alfa singkat.     

"Ngapain?" Tanya Gabriella lagi.     

"Mau ngobrol sekalian bersapa ria. Sudah beberapa hari ini Alfa belum ketemu sama Tuan Federick!" Ujar Alfa yang memilih untuk kencari kalimat yang aman tanpa berbohong sedikitpun.     

"Oalah, baiklah kalau begitu! Kamu nanti pulangnya jangan kemaleman ya! Makan malam dirumah aja! Mamah masih mau kalian kumpul kayak gini, oke?" Pesan Gabriella kepada Alfa.     

"Siap, Mah! Yaudah, Alfa berangkat dulu, ya! Dadah!" Pamit Alfa sembari mencium pipi Gabriella.     

cup — Alfa mencium pipi kanan Gabriella.     

cup — Alfa mencium pipi kiri Gabriella.     

"Hati-hati ya, Sayang! Titipin salam juga untuk Tuan Federick dari Mamah!" Ujar dan pesan Gabriella lagi. Gabriella sebelumnya juga pernah bertemu dan kenal dengan Tuan Federick saat Alex masih ada.     

"Siap, Mah!" Balas Alfa yang sekaligus bergegas keluar menuju garasi untuk mengambil motor miliknya.     

Oh iya, hampir lupa, untuk informasi bahwa montor super keren nan kece milik Alfa yang digunakan sebagai Raffaela masih berada di garasi apartemen Alfa saat menjadi Raffaela.     

Semua apartemen serta motor ini masih Alfa rahasiakan dari Gabriella, Sheila, dan bahkan Alpha. Namun, untuk secara pasti Sheila dan Alpha mengetahui hal ini atau tidak. Alfapun belum tahu tentang itu.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V4 : NEW WORLD!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dengan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta berikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.