DUPLICATE.

PERTANYAAN TATA DAN DIKA



PERTANYAAN TATA DAN DIKA

1"Ayo... Sheila, Alfa, Alpha!!! Buruan!" Ujar Tata yang sudah berada di luar gerbang rumah Alfa, Sheila, dan Alpha.     
0

Mereka datang menggunakan sebuah mobil milik Bagaskara. Sebelumnya sudah ada Bagaskara, Gladis, Tata dan Dika didalamnyam Sekarang, giliran Sheila, Alfa, dan Alpha yang datang kepada mereka.     

"Ayok Bang, Kak! Mereka udah datang!!" Pekik Sheila kepada Alfa dan Alpha untuk memberitahukan kepada mereka bahwa Tata, Dika, Bagaskara, dan juga Gladis telah datang untuk melaksanakan kepergian.     

"Oke tunggu," Ujar Alfa,     

Alfapun kemudian mematikan televisinya dan mengambil ransel miliknya yang Ia taruh di atas sofa. Sedangkan Alpha lebih dulu berjalan untuk menghampiri Sheila yang berdiri di pintu rumah. Tak lama kemudian Alfapun menyusul mereka.     

Setelah Alfa, Sheila, dan Alpha menghampiri mereka, Tata dan Dikapun dengan sigap pindah ke tempat duduk paling belakang. Sehingga, posisi tengah telah diisi Alfa, Sheila, dan Alpha.     

Bagian depan sendiri terdapat Gladis dan juga Bagaskara yang menyetir mobil mereka. Dengan begini, merekapun berjalan untuk menuju ke pantai Ancol.     

"Ni, peralatan dan bahan-bahan makanan udah dibawa semua kah?" Tanya Dika yang sudah menjadi pertanyaan wajib setiap kali mereka akan pergi untuk menginap.     

"Udah, Kak! Semua bahan udah ada di ransel Bang Alfa!" Jawab Sheila dengan ramah.     

Sheila memang sengaja memasukan semua bahan yang diperlukan di ransel Alfa. Karena Ia yakin bahwa Alfa akan membawa barang lebih sedikit dari pada dirinya. Sudah jelas jika Sheila akan membawa barang yang lebih.     

"Waaah, okelah kalau begitu, sudah tenaaaang hati gue, hehehe!" Ujar Dika lega begitu mendapatkan jawaban yang sesuai keinginanya, yang sudah dilontarkan oleh Sheila.     

"Halah, kalau soal makanan mah lu no satunya, Dik!" Caci Tata yang memang selalu mencaci semua omongan Dika.     

"Woiya jelas! Kalau kita gak mikirin makanan. Matilah kita!!!" Jawab Dika dengan segera.     

"Hahaha!" Tawa renyah Alfa dan Gladis yang mendengar jawaban dari Dika.     

"Oh iya, yang mesenin tempat buat nginep siapa?" Tanya Alfa yang langsung keinget sama tempat tinggal untuk tidur.     

"Udah gue pesenin, gue booking 4 kamar. Sekamar buat dua orang cukup gak? Atau seorang butuh sekamar? Ntar jadinya 7 kamar?" Jawab Bagaskara sekaligus bertanya kepada mereka.     

"Waaah manteb sih. Empat kamar aja udah cukup ntar! Baginya kamar disana aja kalau udah mau tidur! Atau kita balikin dulu aja ransel kita terus baru cus ke pantainya, lihat sunset juga!" Pungkas Alfa dengan sigap. Yakali sekamar mau diisi satu orang. Gak ada temenya dong.     

"Ntar yang tidur sendiri biar Bagas aja! Hahaha!" Ujar Tata kepada mereka.     

"Waduuuh, gaswat ini!" Jawab Bagaskara mendengar humor yang Tata lontarkan.     

Namun, sebenanrnya apa yang dilontarkan oleh Tata tidaklah jadi masalah untuk Bagaskara. Ia akan lebih menikmati kamar yang luas dan sesukanya sendiri, bukan? Lebih mantab sih kalau memang itu terjadi. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Bagaskara.     

"Yaudah, nanti fiks Bagaskara yang tidur sendiri. Itung-itung biar Bagaskara menikmati hotel yang udah Ia pesan, Hehe." Jawab Gladis yang angkat bicara setelah Ia terdiam.     

"Oi, Pha! Lu udah pernah ke Pantai, belom?" Tanya Dika yang menepuk pundak Alpha, membuat Alpha kaget sekejap. Alphapun kemudian segera menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Dika yang duduk persis dibelakangnya.     

"Belum, Dik! Saya belum pernah pergi ke Pantai!" Jawab Alpha dengan jujur.     

"Waaah, kalau gitu beneran banget lu ikut sama kita! Gue jamin lo bisa ketagihan pergi ke pantai lagi!" Ujar Dika kepada Alpha     

"Apakah Saya akan ketagihan seperti saya pergi ke mall?" Tanya Alpha dengan polosnya.     

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Alpha membuat Tata dan Sheila menatapnya dengan segera.     

"Hahaha, tuh kan... Gue udah nyadar kalau dulu Si Alpha pernah nggantiin posisi Alfa saat berangkat ke sekolah!" Bukanya menjawab pertanyaan yang Alpha lontarkan. Tata justru dengan cepat mengucapkan apa yang Ia pikirkan dulu saat menganggap Alfa bukanlah Alfa yang asli.     

"Hehehe, untuk itu mohon maafkan saya ya, Ta!" Ucap Alpha meminta maaf kepada Tata dan tersenyum nyengir kepada Tata.     

"Weh, tenang aja kalau itu. Justru gue yang minta maaf kalau gue udah marah gak jelas waktu itu." Balas Tata mengenai perminta maafan Alpha.     

"Sebenarnya Sheila juga udah ngerasa kalau itu bukanlah Bang Alfa. Karena Bang Alfa gak suka sama makanan kepiting yang Kak Alpha pesan. Tapi, mendengar ulasan kalau Kak Alpha waktu itu tiba-tiba ingin. Sheila langsung menepis pikiran kalau Kak Alpha bukanlah Bang Alfa!" Jelas Sheila.     

Disisi lain, Sheila juga gak bisa berpikir jernih tentang itu. Karena Ia bersyukur saat Alpha menggantikan posisi Bang Alfa, Sheila sudah merasa tidak kesepian lagi.     

"Maafkan Kakak ya, Sheil!" Ujar Alpha gantian kepada Sheila.     

"Gapapa kok, Kak. Sheila justru bersyukur waktu itu. Soalnya Sheila menganggap bahwa Sheila udah gak sendirian lagi. Sheila takut kalai terjadi apa-apa waktu Bang Alfa pergi ninggalin Sheila. Siapa suruh, Bang Alfa gak mau ngejelasin langsung ke Sheila." Jawab Sheila yang seketika membuat Alfa merasa bersalah.     

"Utu tu... Maafkan Abang ya Sheil. Belom bisa jujur waktu itu sama Sheila. Sheila kan tahu apa alasanya!" Jawab Alfa begitu mendengar penjelasan yang dilontarkan oleh Sheila. Alfapun segera merangkul Sheila untuk di dekatkan di dekapanya.     

"Waduuh, kek masalah keluarga aja ini, mah!" Sindir Dika yang melihat sebuah drama tapi nyata di hadapanya langsung.     

"Hush," Desis Tata sekaligus menyenggol Dika menggunakan sikunya.     

"Ngomong-ngomong, emangnya lo kemana waktu itu sih, Fa?" Tanya Tata yang tiba-tiba kepo dengan keberadaan Alfa kala itu.     

"Gue ditangkep sama suruhanya Tuan Federick!" Jawab Alfa santai yang masih disenderi oleh Sheila.     

"Hah? Tuan Federick? Bukanya dia yang udah nolongi lu ya? Kenapa dia sampai nylik lo segala?" Tanya Tata lagi. Ia benar-benar kepo dengan hal ini.     

"Buat maksa gue kerja sama, sama Tuan Federick!" Jawab Alfa lagi singkat.     

"Oalah," Jawab Tata singkat. Ia sudah tidak ingin bertanya lebih dalam lagi mengenai ini. Biarkan itu menjadi rahasia mereka.     

"Lo disiksa gak, Fa? Ceritain singjat lah, Fa!" Tanya Dika yang tiba-tiba juga ikut kepo dengan apa yang dialami oleh Alfa.     

"Gue waktu itu ditangkep dengan cara dibius pakai biusan listrik. Nah, setelah itu gue lemes dong, langsung deh, gue dibawa pergi sama suruhanya yang namanya Deny. Nah, saat itu gue malah dicambuk sama si Dany itu! kurang asem emang! Sakit, sakit deh badan gue!" Jelas Alfa menjelaskan apa yang dialaminya.     

"Bukanya lo bisa nyembuhin luka?" Tanya Bagaskara yang merasa heran dengan itu.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.