DUPLICATE.

TIDAK SEMUA ORANG KEJAM!



TIDAK SEMUA ORANG KEJAM!

0Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Bagaskara membuat Gladis setuju dengan pertanyaan tersebut.     
0

"Iya, Fa! Ngapa lo kagak nyembuhin luka lo sendiri?" Tanya Gladis dengan segera.     

"Soalnya, biusan listrik itu yang buat gue auto lemes. Jadi mereka ada waktu buat bawa gue ke markasnya. Nah, ternyata di markas tersebut, kekuatan gue gak berguna disana. Makanya itu, gue cuma bisa diem aja disana. Mana ketemu sama temen masa kecil gue, sikopat tu orang!" Jelas Alfa mengingat bagaimana Ia diperlakukan baik dan buruk disana.     

"Emangnya apa yang temen lo lakuin itu? Siapa namanya?" Tanya Tata lagi.     

"Dean namanya. Temen kecil gue yang udah gak pernah kelihatan. Sekalinya kelihatan kemarin waktu gue disekap sama bokanya. Dia gak gila-gila amat sih perlakuanya. Cuma nggores lengan gue doang pakai cutter!" Jelas Alfa dengan santainya.     

Mendengar penjelasan Alfa, Sheilapun menatap Alfa dengan wajah yang terlihat sedih. Melihat Sheila yang melihatnya, Alfapun tersenyum menandakan bahwa Alfa baik-baik aja sama hal tersebut.     

"Gue gak papa!" Ucap Alfa pelan kepada Sheila. Iapun mengelus bahu kanan Sheila untuk menenangkan dirinya. Sedangkan Sheila lebih memeluk Alfa dengan erat.     

"Wih, gila juga sih tu anak! Berarti anaknya Tuan Federick dong?" Tanya Tata lagi.     

"Hooh, tapi balik lagi sih. Dia sebenarnya biasa aja. Mungkin dianya aja yang punya dendam ma gue, santak aja kalau kalian ketemu sama dia!" Balas Alfa lagi menceritakan kalau mereka bertemu dengan Dean, Dean gak seburuk yang Alfa katakan kok.     

"Yah, nakutin juga ya dunia penelitian!" Uhar Dika yang mendengar semua ucapan Alfa. Belum lagi, Dia sendiri yang sudah merasakan bagaimana Ia berjalan beriringan dengan beberapa peneliti yang Ia temui.     

"Gak semuanya!" Jawab Bagaskara dengan cepat. Ia takut kalau seluruh orang salah presepsi dengan itu.     

"Mereka hanya menjalankan tugas untuk memperbaiki keadaan. Hanya saja, kalian sedang apes bertemu dengan orang-orang rakus dan kejam yang turun di bidang penelitian. Gue bisa jamin sih, banyak para profesor yang bahkan menciptakan sesuatu untuk menyeimbangkan kualitas lingkungan melalui pengamatan dan penemuan mereka. Karena, jika tidak, kita tidak tahu sampai kapan bumi akan terus berputar!" Jawab Bagaskara menjelaskan hal yang berada di pikiranya.     

"Iya juga sih. Kitanya aja yang sedang apes!" Ujar Tata yang setuju dengan perkataan Bagaskara.     

Merekapun dengan segera larut dalam kegiatan masing-masing. Dan terjadilah keheningan dalam sekejap. Hal ini dimanfaatkan oleh Alfa untuk berbicara pelan dengan Sheila.     

"Pokoknya, gue gak mau kalau sampai terjadi apa-apa sama lo. Kalau bisa, lo harus jaga diri. Gue juga mintaa maaf kalau gue dulu bikin lo nangis waktu gue bentak lo saat lo pergi sama Leo. Soalnya gue tahu kalau Leo itu suruhanya Charlotte. Dan gue gak pingin Lo kenapa-napa. Ngertikan?" Ujar Alfa yang berbicara pelan kepada Sheila.     

"Iya, Abang! Pokoknya kalau ada Abang di samping Sheila. Sheila gak akan kenapa-napa kok!" Jawab Sheila dengan sangat senang karena Ia tahu, Alfa selalu menjadi pelindung saat Sheila dalam bahaya.     

Bahkan, Ia yakin kalau Alfa akan melakukan segalanya untuk menjamin Sheila tidak terluka sedikitpun. Atau, Alfa rela mati untuk Sheila? Kalau itu menjadi pilihan terakhir, mungkin Alfa akan segera memilih hal tersebut tanpa perlu berpikir lama lagi.     

Setelah di perjalanan selama 25 menit, merekapun akhirnya sampai ke Ancol. Tanpa perlu lama lagi, Mereka segera memakirkan mobilnya dan turun memasuki Ancol tersebut.     

Jam menunjukan pukul 16.00. Mereka berangkat dari rumah Alfa pukul 15.30 karena sempat molor dari waktu yang sudah mereka tentukan, yaitu pukul 15.00.     

Setelah mereka turun, mereka pertama kali langsung menuju ke pertunjukan lumba-lumba yang sangat lumayan untuk meredakan pikiran mereka sejenak. Pertunjukan lumba-lumba itu buka pada pukul 09.00 sampai pukul 18.00. Karen jam menunjukan pukul 16.00 mereka menikmati pertunjukan ini sebentar.     

Hal pertama kali yang mereka lihat saat mereka masuk adalah penonton yang juga masih banyak dalam menikmati pertunjukan tersebut. Dalam hal inipun mereka masih harus menunggu beberapa menit lagi untuk bisa menikmati aca pertunjukan ini. Hal ini guna menunggu para pengunjung untuk memenuhi kuota tempat duduk terlebih dahulu. Setelah semuanya masuk, pertunjukan pun segera dimulai....     

Tapi.... Bagi kalian yang sudha pernah ke Anvol dan menonton lumba-lumba. Sebenarnya, lumba-lumba itu akan masuk beberapa menit lagi setelah MC memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai lumba-lumba.     

"Selamat sore semuaaaanyaaaaa. Para pengunjung Atraksi Lumba-lumba di Ocean Dream Samudera Ancol, Jakarta.... Sebelumnya perkenalkan Saya Thoe dan Thea yang akan memaparkan sedikit informasi mengenai lumba-lumba." Ujar salah satu MC yang membuka pertunjukan tersebut.     

[nb: Perkataan kurang lebih seperti itu. Serta nama MC disamarkan]     

"Lumba-lumba bukanlah ikan. Tetapi, Lumba-lumba merupakan mamalia air yang bernapas menggunakan paru-paru." Lanjut MC untuk menjelaskan sedikit mengenai mamalia air ini...     

Setelah penjelasan selesai, tibalah muncul dua mamalia lumba-lumba beserta dua orang pelatih lumba-lumba yang akan menginstruksikan hal apa saja yang harus dilakukan lumba-lumba tersebut.     

Saat mereka muncul, para pengunjung yang tengah menonton lumba-lumba tersebut pun tepuk tangan. Suara gemuruh yang ditimbulkan mampu memenuhi tempat tersebut.     

Barulah, pertunjukanpun dimulai....     

Setelah lumba-lumba itu muncul. MC pun memperkenalkan nama mereka satu per satu. Lumba-lumba itupun berenang ke tengah dan berputar ke atas begitu salah satu nama dari mereka di sebutkan oleh MC.     

Tak lama kemudian.... Atraksi pertama lumba-lumba tersebut menggunakan bola. Turunlah dua bola merah yang menggantung dari atas. Tidak terlalu turun memang. Namun, lumba-lumba itu akan diarahkan untuk menyundul bola itu dengan cara, lumba-lumba itu terlihat terbang dari air ke udara yang berjarak kurang lebih dua meter dari permukaan kolam itu.     

Setelah menyundul bola, Lumba-lumba itu kemudian berenang dengan bola yang Ia apit di permukaan kolam.     

Atraksi yang kdua adalah menggunakan holahop. Yang pertama, dua buah holahop berukuran diameter lebih lebar dari ukuran lumba-lumba itupun turun dari atas. Hal yang perlu lumba-lumba itu lakukan adalah, melompati dan melewati di dalam holahop tersebut.     

Setelah itu, beberapa atraksi yang lainpun dilakukan oleh mereka. Termasuk menjawab soal perhitungan. Dan... Entah bagaimana lumba-lumba itu dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.     

.     

.     

.     

Akhirnya, mereka—Alfa, Sheila, Alpha, Tata, Dika, Bagas, dan juga Gladispun— sudah berada dipantai untuk menikmati sunseet yang akan terjadi beberapa menit kedepan. Sekarang jam menunjukan pukul 17.00. Sebelum mereka duduk di jembatan yang ada di pantai tersebut. Mereka sudah membeli es kelapa muda yang akan mereka nikmati untuk pemandangan indah yang akan mereka lihat.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.