DUPLICATE.

MENIKMATI SUNSET BERSAMAMU



MENIKMATI SUNSET BERSAMAMU

0Merekapun menikmati keindahan sekitar. Banyak juga pengunjung di Pantai Ancol saat ini. Mungkin, mereka juga hendak menikmati indahnya pemandangan dikala kita bersama dengan seorang yang kita cinta dan sayang.     
0

Mereka tadi sempat bermain terlebih dahulu ditepi pantai. Membiarkan kaki mereka terkena ombak yang datang menghampiri mereka. Membentuk tulisan di pasir menjadi sebuah kata-kata atau sebuah nama. Tenang saja, banyakan nama kartun ataupun idol k-pop seperti yang Sheila tulis.     

Tak lupa juga, mereka mengabadikan momen mereka dengan mengambil gambar beberapa bahkan sampai ratusan. Hanya saja, di beberapa hp yang dianggap memiliki hasil foto yang maksimal.     

Dika, yang bisa juga menjadi seorang foto grafi dan edit. Ia selalu saja merekam keadaan sekitar. Baik benda mati maupun hidup yang telah mengambil perhatianya. Dika berencana membuat cuplikan video dari potongan video-video yang telah Ia tangkap.     

Selesai dengan itu semua... Mereka duduk di tepi jembatan dengan mengarahkan pandangan mereka ke pantai dan laut lepas.     

Mereka sempat terdiam, membiarakan angin yang berhembus untuk menerpa tubuh mereka. Membiarkan suara ombak dan orang lain berbincang memasuki pendengaran mereka. Mereka pun memejamkan mata setelah mendapat instruksi dari salah satu diantara mereka.     

"Pejamkan mata, gue rasa, kita juga harus melepaskan semua keluh kesah, pikiran yang menumpuk di pikiran kita atau overthinking kita. untuk kita redam dan kita jabat. Tak perlu ragu dalam semua pikiran itu. Yang perlu kita lakukan adalah, menerima mereka dan berusaha untuk mengolah kehadiran mereka dalam kehidupan kita." Jelas salah satu diantara mereka.     

Merekapun mampu berpikir positif setelah mendengar perkataan tersebut. Belum lagi, napas yang mereka lontarkan dan ambil, terasa lebih ringan dan sejuk. Tubuh merekapun mendapatkan banyak ketenangan serta kedamaian.     

Memang ya, setiap kita memiliki masalah. Kita bisa saja meredam mereka dengan cepat. yaitu dengan cara bergabung bersama alam.     

Tak perlu kok kita pergi untuk bergabung dengan mereka. Kita bisa dengan mudah, hanya cukup menatap langit, dengan tersenyum kearahnya, dan memejamkan mata. Mengatur pernapasan, dan berkata kepada diri kita sendiri, "Nahwa dunia akan baik-baik saja!" Atau "Kita pasti bisa melewatinya dengan mudah. Seperti rintangan berat sebelumnya!".     

Kita bisa saja mendapatkan sesuatu yang positif jika kindset kita juga bisa untuk berpikir positif.     

Di dalam sebuah persahabatan. Pernahkah kita terjebak dalam keadaan untuk saling mencintai. Saling jatuh cinta dan menaruh hati. Hanya saja, kata saling itu benar-benar terjadi atau hanya menjadi sebuah ilusi. Dengan kata lain, kata saling itu hanyalah berupa kita sendiri.     

Yap, diantara mereka memang ada yang menaruh hati di hati milik orang lain.     

Lihatlah, mereka duduk saling berjejeran dengan posisi, Alpha, Sheila, Alfa, Tata, Dika, Bagas, dan juga Gladis.     

Alpha yang menyenderkan kepalanya ke bahu Sheila. Sheilapun menyenderkan kepalanya dibahu Alfa. Alfa, kepalanya tetap tegak karena disaat yang bersamaan, Tata menyenderkan kepalanya di bahu Alfa. Dika, Ia menyenderkan kepalanya di bahu Tata. Bagaskara tidak menyenderkan kepalanya, justru, bahunyalah yang menjadi senderan Gladis seorang.     

Disitulah kita bisa melihat, bagaimana seorang jatuh cinta namun, memang cinta tak bisa di paksakan. Dika, dengan jujur menaruh hati kepada Tata. Ia akan melakukan apa saja untuk membuat Tata menatapnya. Ia rela bertingkah konyol hanya untuk mendapatkan cacian dari Tata. Namun, Dika tak pernah menganggap itu sebuah cacian, yang ada, Dika menganggap bahwa itu adalah sebuah respon yang dikeluarkan oleh Tata karena Tata memperhatikan semua omongan dan perilakunya.     

Tapi Ia beberapa kali tersadar, Jika Tata—orang yang Ia sukai, terlihat menyukai Alfa—teman yang se-SMP denfan dirinya. Dika paham dengan tatapan dan tingkah yang Tata berikan kepada Alfa. Dika paham itu, hanya saja, Dika akan terus menunggu hingga Tata akan berpaling dari Alfa dan menatapnya. Karena Dika juga belum yakin, kepada siapa Alfa menaruh hatinya. Karena Dika mengamati, bahwa Alfa bersikap yang sama kepada setiap orang. Baik cowo maupun cewe.     

"Buka mata kalian, lihatlah, matahari tidak pernah merasa bersedih jika harus digantikan dengan bulan. Bahkan, Ia akan terus bersinar terang untuk Ia tunjukan di esok harinya." Ujar salat satu orang yang sama diantara mereka.     

Merekapun membuka mata mereka. Menatap ke arah matahari yang sudah memancarkan warna senjanya. Memang benar, Matahari terbit dan menghilang dengan lebih memberikan warna yang indah.     

Hal ini menunjukan, bahwa kita, akan sangat terlihat menarik jika kita datang dan pergi. Karena, saat kita bertahan, kita bahkan tidak di hiraukan keberadaan kita.     

Seperti contoh, saat kita pertama kali datang ke kehidupan seseorang, dia akan sangat penasaran dengan kita dan kamudian datang untuk lebih mengenal kita. Saat kita sudah bersama dengan dia, dan bahkan berjalan beriringan dengan dia. Dengan mudahnya dia akan merasa bosan dan lebih memilih orang yang lebih menarik perhatianya. Hingga pada akhirnya kitapun memutuskan untuk pergi. Disinilah, Dia akan merasa bahwa orang yang sama seperti kita, tidak akan dia temukan dalam diri orang lain! Because, just you in this life!     

Mereka menatap pukau ke arah matahari yang akan tergantikan dengan bulan itu. Pancaran cahaya yang ditimbulkan memang membuat siapapun yang menatap matahari itu terpukau.     

"Gue suka setiap kali gue ke pantai hanya untuk menatap warna yang ditimbulkan saat matahari hendak terbenam. Karena, hal inilah yang mampu membuat gue merasa tenang. Seperti, semua beban yang gue rasakan hari ini, dapat hilang bersamaan dengan hilangnya matahari dari pandangan," Ujar Tata tanpa mengalihkan pandanganya ke arah Matahari tersebut.     

"Bener, gue juga suka. Terbenamnya matahari bukan menunjukan bahwa dia telah hilang. Karena, keesokan harinya, Ia juga akan datang dengan keadaan yang selalu sama! Yaitu, membawa manfaat bagi setiap orang terutama penduduk di bumi!" Lanjut Gladis yang masih saja menyenderkan kepalanya di bahu Bagaskara.     

"Iya, kalau gue, gue benci ketika lihat mata hari terbenam, karena itu selalu mengingatkan gue saat dimana gue berpisah dengan bokap gue di suatu insiden. Namun, disaat waktu berjalan. Gue sadar, bahwa gue tidak bisa menyembunyikan perasaan gue yang begitu tenang melihat warna indah dari langit yang tercipta saat matahari kala itu terbenam." Sambung Alfa yang teringat saat Ia dipaksa meninggalkan sang Ayah saat dikejar oleh Tuan Gipson. Kala itu, Alfa tak sengaja menatap kearah langit yang terlihat hampir petang.     

Sheilapun kembali memberikan pelukan hangatnya ketika mendengar Alfa berbicara sedemikian rupa.     

"Kalau gue, gue justru inget saat nyokap angkat gue masih ada. Dia yang sering ngajak gue ke pantai hanya untuk menatap matahari yang terbenam. Katanya, suasana saat matahari terbenam terlihat sangat menenangkan. Bahkan, bisa menenangkan bokap gue saat sedang gilanya," Ujar Bagaskara singkat.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.