DUPLICATE.

HAVE FUN TONIGHT



HAVE FUN TONIGHT

0Dikapun merasa lega tatkala apa yang Ia pikurkan ikut terjawab begitu mendengar perkataan dari Tata.     
0

"Iya, gue aja gak sampai mikir ke situ juga, Hahaha!" Sambung Alfa yang juga setuju dengan ucapan yang Tata lontarkan.     

Dengan begini, Dikapun juga ikut tertawa bersama mereka. Dika tertawa dengan beberapa kali menatap kearah Tata yang juga tertawa dengan lepas. Hal ini, bisa membuat Dika juga ikut merasakan apa yang tengah Tata rasakan. Sebuah kebahagiaan yang keluar dengan bebas.     

Namun, sayang... Beberapa kali lagi, dia juga mendapati hal yang tak mengenakan disaat yang bersamaa. Karena, saat Tata tersenyum lepas. Pandanganya tak bisa lepas dari Alfa seorang. Bahkan, beberapa kali Tata melepaskan pandangan dari Alfa karena Alfa juga menatap kearah Tata. Dika tak tahu bagaimana yang dirasakan oleh Tata. Yang jelas, Dika masih bisa menganggap bahwa Alfa menatap Tata karena Tata yang terlebih dahulu menatap kearah Alfa.     

Pernah gak sih kalian mendapat ilmu psikologi? Bahwa, saat kita sedang tertawa lepas... Secara disengaja maupun tidak, kita akan lebih menatap orang yang kita suka saat kita tertawa. Atau bahkan sebaliknya, kita bisa mengetahui bahwa orang lain menyukai kita atau tidak dari cara dia menatap saat dia sedang tertawa lepas pula.     

So, kita bisa menerapkanya saat kita ingin tahu apakah doi juga menaruh perasaan ke kita atau tidak. Xixixi.     

¤π     

Cos ah ah i'm in the stars tonight     

So watch me bring the fire and set the night alight     

Shoes on get up in the morn     

Cup of milk let's rock and roll     

Lagu milik BTS berjudul dynamite pun sudah terdendangkan membuat suadana hati Sheila lebih dari sekedar senang. Ia sangat bahagia malam ini, berada diantara mereka—Kakak kelas dan teman Alfa.     

"King ong kick the drum rolling on like a rolling stone     

Sing song when i'm walking home     

Jump up to the top LeBron     

Ding dong call me on my phone     

Ice Tea and a game of ping pong," Mereka pun bernyanyi bersama pada malam hari ini. Kecuali Alpha.     

Baik mereka seorang k-popers maupun tidak. Nyatanya, mereka hapal dalam menyanyikan lagu ini. Kecuali Alpha. Karena, Ia hanya mengerti nadanya saja tanpa mengerti lirik untuk Ia ucapkan bersama kawan-kawanya ini. Karena ini, adalah lagu yang Alpha dengar untuk pertama kalinya.     

Tentu, melihat hal seperti ini juga membuat sebuah kloningan ciptaan bernama Alpha untuk turut bahagia. Ia sangat bersyukur mendapati dan bertemu Alfa sebagai anak dari penciptanya. Sekaligus, Alfa menjadi Tuan barunya kala Alpha kehilangan Alexander.     

Mengapa Alpha bersyukur mengenai ini? Karena sampai saat ini, Alpha masih bisa bernapas dengan bebas di luar laboratorium milik Alexander. Jika saja Alfa memasukan Alpha kembali dalam kotak miliknya. Niscaya, Alpha tidak akan bisa bersenang-senang sama mereka sampai detik ini.     

Alphapun tersenyum dengan ikut menggerakan tubuhnya memandang Alfa yang menjadi instruktur gerakan BTS yang sudah sering Ia tonton di layar tv maupun hp. Tentu saja, hal itu dikarenakan Sheila yang selalu menonton mereka. Seperti ajaran, "Tresno jalaran soko kulino" dalam bahasa indonesia berarti "Rasa suka timbul karena kebiasaan" Mampu membuat Alfa hapal karena kebiasaanya mendapati gerakan dari member BTS saat menyanyikan lagu ini.     

Lain halnya dengan keempat cowo yang sedang bergerak dengan gerakan yang sedikit ambruladul. Berbeda dengan ketiga cewe ini yang terbatas dalam menari. Hal ini karena mereka yang masih membakar beberapa tusuk dan daging untuk mereka santap malam hari ini.     

Sebenarnya mereka bagi tugas. Tadi, keempat lelaki itu pergi untuk membelikan camilan tambahan di toko-toko dekat sana. Tak lupa, minuman pun keempat lelaki itu yang harus membuatkan. So, mereka bisa menyelesaikan hal tersebut dalam waktu dekat ketimbang ketiga cewe di belakang pemanggangan tersebut.     

***     

"Apa maksudmu membuat gue jadi peminpin di Cloning Deluxie, Char?" Tanya Leo yang sudah berada di hadapan Charlotte di ruang pribadi milik Charlotte di rumah mewahnya.     

Kini, Leo berdiri di hadapan Charlotte. Pamadanganya begitu luas melihat ruangan favorite milik Charlotte. Belum lagi ditambah sebuah kaca tranparan yang lebar yang mempu menggantikan dinding di ruangan itu. Sehingga, dengan jelas Charlotte maulun Leo bisa melihat keadaan kota dan indahnya lampu kota saat malam hari di ruangan itu.     

"Memangnya ada apa? Lo merasa keberatan sama keputusan gue?" Bukanya menjawab, Charlotte justru memberikan pertanyaan kembali kepada Leo.     

Sontak mendengar hal tersebut membuat Leo segera menjawab pertanyaan Charlotte.     

"Enggak juga sih, bukanya lo memang pengen nyiksa gue lebih berat ketimbang harus ngebunuh gue langsung? Jadi ya terserah sama lo aja, Gue cuma ngikut. Mau lo suruh gue buat tembak kepala gue sendiripun, gue bakalan lakuin hal itu karena gue memang udah ngehianatin lo, gue gak ngelak dengan hal itu. Tapi, mendengar keputusan lo itu, apa lo gak takut gue bakalan berkhianat lagi sama lo? Misalnya buat ngehancurin perusahaan lo?" Jelas Leo mengenai pertanyaan yang Charlotte lontarkan. Sekaligus memberikan pertanyaan baru kepada Charlotte.     

"Santai aja kalau masalah itu. Gue yakin soalnya lo sendiri gak akan bisa ngehancurin bisnis gue, hahaha!" Ujar Charlotte dengan meremehkan Leo. Tapi apa yang Charlotte ucapkan memang benar adanya. Leo tidak akan bisa menghancurkan perusahaan yang Charlotte pimpin saat ini.     

"Lagian, ngapain juga lo ngehancurin perusahaan gue. Gak ada gunanya juga buat lo. Walaupun gue hancur dihadapan lo. Itu juga gak ada gunanya kan buat lo. Yang ada gunanya itu, kalau gue hancur, lo juga akan ikut hancur bukan? Karena lo memang gak sanggup lihat gue menderita." Jawaban ini dilontarkan oleh Charlotte saat dirinya mengingat masa kecilnya kembali bersama dengan Leo.     

Dulu, Leo juga pernah mengatakan hal yang serupa dengan apa yang Charlotte katakan. Bahwa, Leo tak akan sanggup melihat temanya ini menderita. Bahkan, Leo rela ikut hancur apa bila melihat sahabatnya ini hancur dengan hal yang tak wajar.     

"Hah, bener juga kata-kata lo. Gue akui masih tajam juga ingatan lo tentang masa lalu itu." Ujar Leo memuji ingatan Chatlotte.     

"Heh, masih gak sadar juga ya lo ternyata! Gue nyuruh lo mimpin selama sebulan buat nggantiin posisi gue, karena gue pingin Ujian bulan depan. Jadinya, gue ingin istirahat sama mempersiapkan Ujian gue. Begitu!" Caci Charlotte ringan dengan diiringi penjelasan mengenai keputusanya yang asli. Dan Ia memang berkata dengan jujur.     

"Lah, butuh persiapan juga ya lo buat Ujian. Bahkan, orang yang punya otak encer macrm lo sekalipun?" Tanya Leo yang kebingungan dengan apa yang Charlotte katakan mengenai persiapan Ujian.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.