DUPLICATE.

OPINI TATA MENGENAI ANIME



OPINI TATA MENGENAI ANIME

0"Huhuhu, gila banget persahabatan diantara mereka. Padahal dari kecil tapi mereka masih bisa menjalin hubungan itu sampai dewasa. Balum lagi, Nenma yang udah meninggalkan mereka sejak kecil. Yah, walaupun persahabatan mereka sempat merenggang sedikit. Tapi, berkat Nenmapun, mereka bisa menjalankan persahabatanya secara utuh kembali!" Komentar Gladis yang dibarengi air mata yang turun kembali.     
0

Tatapun mendengar semua obrolan yang Gladis katakan kepadanya. Ia dengan segera menyetujui semua apa yang Gladis sampaikan. Karena memang benar adanya. Persahanbatan diantara mereka benar-benar patut diacungi jempol jika terdapat di dunia nyata. Yaitu, mempertahankan jumlah sahabat yang mereka punya untuk bertahan hingga dewasa.     

"Bener banget, gue setuju, jika persahabatan itu ada di dunia nyata. Bener-bener bikin iri! Gue iri sama mereka, makanya gue bilang. hikkks!" Ujar Tata dengan segera.     

Setelah semua film itu berakhir. Mereka melnjutkan perbincangan untuk membahas beberapa anime kesukaan mereka masing-masing. Tak lupa, Tata juga menceritakan kisah Boys-love atau BL. yang benar-benar melekat di ingatan Tata. Jika kalian penasaran dengan judul yang Tata lihat, tanyakan saja sama Tata.     

Mendengar ucapan yang dilontarkan ileh Tata sebelumnya membuat Gladis merasa geli untuk pertama kalinya. Tapi, Tatapun sempat memberikan tontonan cuplikan mengenai anime tersebut. Dan setelah melihat hal ini, membuat Gladis jadi mengerti mengapa Tata menyukai anime BL.     

"Weeeh, kalau begini gue jadi tahu kenapa lo suka sama anime BL. Yaaah, walaupun menurut gue agak gimana gitu ya... Tapi setahu gue dan sependengaran gue. Kisah BL selalu setia satu sama lainya. Gue juga sedikit tahu sih mengenai pihak Seme sama Uke. Nah, biasanya, kalau mereka udah bertemu dengan pasangan yang menurut mereka cocok. Mereka tak akan segan untuk mempertahankan hubungan mereka sampai ke menikah ya?" Tanya Gladis yang juga memberikan opininya mengenai cuplikan Anime BL. Dan beberapa hal yang Gladis ketahui tentang anime berjenis BL tersebut.     

"Bener juga apa yang lo katakan. Gue sediri suka sama anime BL ini karena mereka setia sama pasangannya. Bahkan, diantara pasangan tersebut, mereka rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi kekasihnya. Padahal mereka sedang berpacaran. Bahkan, mereka akan merasa cemburu satu sama lainya. Beeeh, hal ini sih yang bikin gue geeemeeeees banget sama anime ini. Bikin gimana gitu soalnya!" Jawab Tata sedikit juga memberikan opininya mengapa Tata suka denga Anime ini     

Walaupun Tata menyukai anime bergenre dan berjenis BL. Tapi, Tata tetap adalah orang yang normal. Nyatanya, Ia masih sampai sekarang menyukai Alfa. Tapi, Tata sendiri tak mengetahui apakah Alfa juga akan membalas cinta yang Ia berikan atau tidak.     

***     

"Alpha, bagaimana waktu lo ketemu sama si Alfa?" Tanya Dika yang penasaran dengan apa yang Alpha lakukan.     

"Waktu itu, saya ada di laboratorium milik Ayah. Ayah adalah ayah Tuan Alfa. Saya juga memanggilnya Ayah karena Ayah sendiri yang menyuruh saya untuk memanggilnya demikian!" Jawab Alpha kepada Dika.     

"Perasaan lo gimana? Lihat Alfa yang punya wajah sama kayak lu?" Tanya Dika lagi yang benar-benar kepo dengan keadaan Alpha saat itu.     

"Kalau saya sendiri enggak kaget dengan itu. Karena, Ayah sendiri yang bilang kepada saya. Kalau anaknya yaitu Tuan Alfa memiliki wajah yang sama persis dengan Saya. Saya pernah tanya mengapa wajah Saya dibuat sama seperti Tuan Alfa. Dan ayah bilang, saya adalah apa yang akan Alfa ingat di masa lalunya. Sebab, saya tidak akan bisa menjadi tua." Balas Alpha kepada Leo.     

Apa yang menjadi jawaban dari Alpha membuat Leo twrkaget. Ia tak menyangka bahwa Alpha tidak akan bisa tua dengan keadaanya menjadi seorang kloningan ciptaan Ayahnya Alfa— Alexander.     

"Weeh, benar kah? Keren juga kalau lo gak bisa tua! Bagaimana bisa?" Tanya Dika kepada Alpha.     

"Kalau itu, Saya tidak bisa menjelaskanya, Dika! Karena, itu akan menjadi rahasia Ayah dengan saya!" Balas Alpha menolak pertanyaan Dika dengan sopan.     

Hahaha, hal ini masih saja menjadi ciri khas dari Alpha. Padahal, Alpha sendiri sudah diajarkan oleh Bagaskara, bagaimana cara berbicara ala Alfa dan anak gaul dengan bahasa yang non formal.     

"Yaaaah, gitu ya? Yaudah. Terus kalau ekspresi Alfa sendiri bagaimana?" Tanya Dika kembali.     

"Kalau Tuan Alfa. Dulu, saat Saya bertemu sama Tuan Alfa, Tuan Alfa datang ke laboretorium dengan keadaan yang sudah terkena racun ditubuhnya. Jadinya, Tuan Alfa pingsan dalam beberapa menit. Setelah sadar, Tuan Alfa benar-benar kaget. Bahkan, Tuan Alfa menghidupkan gerakan copy saya untuk mengikuti gerakan yang Tuan Alfa lakukan. Dengan ini, justru Tuan Alfa merasakan kebingungan dan keanehan secara jelas terlihat di ekspresi yang Tuan Alfa berikan diwajahnya." Jelas Alpha panjang dan lebar.     

Kembali lagi ke Alfa dan Sheila...     

"Bang, kalau ada apa-apa. Atau Abang membutuhkan sesuatu kepada Sheila. Abnag jangan sungkan untuk mengatakan permintaan Abang ke Sheila ya?!" Ujar Sheila yang membuat Alfa mengangguk dengan cepat. Ia tak bisa berpikir dengan serius. Jika Sheila ternyata memiliki pemikiran yang cukup dewasa. Sheila juga cukup mengerti bgaimana keadaan Alfa sekarang.     

"Iya Sheila. Gue akan bilang kalau gue butuhin bantuan dari lo. Tapi, gue juga pesan ya. Pesen gue sama kayak apa yang gue sampaiin saat dipantai tadi. Hati-hati dan lindungi diri lo saat bersama Leo. Gue tahu Leo baik buat Lo. Tapi, dengan jujur dia masih sangat membuat gue merasa khawatir. Apalagi, gue gak tahu bagaimana kedepanya sikap dan sifat Charlotte." Pesan Alfa.     

"Sheila juga akan berushaa untuk melindungi diri Sheila sendiri, Bang!" Jawab Sheila singkatm Ia juga tak tahu harus menjawab bagaimana mengenai apa yang disampaikan dari Alfa kepadanya ini.     

"Gue harap, Lo bisa bahagia kok Sheila. sama siapapun pilihan lo. Tapi, gue juga berharap, kalau ada apa-apa atau hal yang bikin lo risih. Segera kasih tahu gue. Sebelum, hal yang benar-benar menjadi bencana akan terjadi adanya. Gue tekanin sekali lagi. Gue bakalan benar-benar menjaga lo bagaimanapun keadaan gue. Paham?" Jelas Alfa kembali lagi.     

"Iya, Abangku Sayaaaang! Yaudah, kita istirahat yuk! Sheila ngantuk!" Ujar sheila hendak berdiri dari sofa dan menuju ke kasur berukuran king size.     

Sekarang jam menunjukan pukul 11 malam. Sheilapun segera membaringkan tubuhnya untuk melanjutkan ke dunia mimpinya. Sedangkan Alfa. Ia masih menatap ke layar televisi dengan memikirkan. Siapakah orang yang sebenarnya mengirimkan surat kepada Alfa.     

Apakah yakin kalau itu adalah Ayahnya? Ataau mereka hanya berbohong guna membuat gue terperangkap sama rencana mereka?     

"Gue harus selidiki ini setelah ujian. Gue gak mau ambil resiko dengan mengorbankan teman-teman gue lagi jika mereka akan ikut terlibat dengan hal ini." Batin Alfa yang bertekad tidak ingin membuat orang lain harus menderita, apalagi jika mereka harus ikur campur dengan masalah yang tengah Alfa hadapi.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.