DUPLICATE.

FITUR PELACAK MILIK ALPHA



FITUR PELACAK MILIK ALPHA

0Disinilah Alfa berada. Bersama dengan tiga orang tak dikenal yang berada dalam satu mobil bersama Alfa, dan Alfa dalam keadaan tangan yang sudah terikat. Memang Alfa terkesan seperti berserah dan menyerah dalam hal ini. Namun, nyatanya, Alfa memang harus melakukan hal ini untuk bertemu dengan siapa yang menyuruh ketiga orang ini untuk menangkap Alfa.     
0

Disisi lain, Alfa juga ingin mengerti, siapakah yang sudah membuat Alfa bertanya mengenai kabar dari ayahnya. Pasalnya, surat itu sangat mengganggu pikiran Alfa. Semalam, Ia tertidur pukul 3 pagi. Sehingga, total dari Alfa tidur hanya 3 jam. Hal ini memang sangat mengganggu dirinya. Ia bahkan harus memutar otak guna melindungi teman-temanya kembali. Bahkan, bisa saja Sheila dalam habaya lagi, mengingat, bos dari mereka yang mengaku sebagai ayah dari Alfa, yaitu Alexander.     

Mereka kini memasuki sebuah perkarangan rumah yang letaknya tak jauh dari Dufan. Mereka kemudian membawa Alfa untuk turun dari mobil dan menyuruhnya memasuki rumah yang terlihat mewah tersebut.     

"Masuk!" Perintah seorang pria yangmasih mendorong Alfa guna mempercepat langkahnya untuk masuk ke sebuah ruangan.     

"Bos, kita sudah membawa Alfa kemari! Lalu, apakah yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya seorang pria yang lain yang tengah menelpon seorang 'bos' yang mereka ucapkan.     

"Bawa saja dulu Alfa ke ruangan yang telah saya perintahkan. Saya akan segera kesana dalam waktu 10 menit lagi! Pokoknya, jangan sampai kalian membuat Alfa terluka. Cukup semalam saja saat saya telah memerintahkan kalian, paham?!" Ujar Seorang pria lagi yang berada di seberang telepon.     

Bisa dikatakan bahwa pria tersebut adalah seorang Bos, atau seorang yang telah menyuruh pria-pria ini untuk menangkap Alfa dan membawanya kemari.     

"Baiklah, Bos! Kami akan melakukan hal ini sesuai dengan perintah yang Anda katakan!" Jawab pria itu kepada bosnya.     

"Baiklah. laksanakan perintah!" Ucap Bos itu dengan singkat guna menyuruh mereka segera melakukan hal yang sudah dikatakan.     

"Laksanakan, Bos!" Jawab Pria itu dengan singkat.     

Setelah itu, sambungan dalam telepon itu terputus.     

"Kau, bawalah Alfa ke ruangan yang sudah saya katakan. Bos akan kemari sekitar 10 menit lagi. Satu pesan dari Bos, jangan lukai anak itu! Mengerti?" Ujar Pria yang bertelepon dengan Bos kepada dua pria lainya.     

"Mengerti!" Balas kedua pria lainya dengan singkat!     

"Yasudah, segera bawa Alfa kedalam!" Lanjut pria itu menyuruh kedua pria lainya.     

Mereka bertiga sekarang sudah kembali membawa Alfa untuk masuk ke rumah itu dam memasuki sebuah ruangan yang akan mempertemukan Alfa dengan Bos yang membuat Alfa pemasaran denganya.     

Disisi lain...     

Mereka — Bagaskara, Gladis, Dika, Tata, Alpha dan Sheila menaiki sebuah wahana yabg tidak menantang adrenalin. Mereka masih menaiki kurungan burung raksasa atau biasa kita sebut dengan Bianglala!     

Mereka hanya menaiki dengan dua personil dalam setiap satu kurungan. Yaitu, Gladis dan Bagaskara, Dika dan Tata, Serta Alpha dan Sheila. Hal ini juga di tempatkan bukan tanpa alasan.     

Gladis dan Bagaskara memang menginginkan ada hal yang ingin mereka bicarakan mengenai masalah pribadi mereka. Sedangkan Alpha dan Sheilapun menginginkan hal yang sama. Sehingga, mau tidak mau, Tata harus berada bersama dengan Dika. Merekapun tidak masalah dengan hal tersebut. Terlebih, Tata dan Dika yang memang sudah menghargai privasi dan masalah dari teman-temanya yang lain.     

"Kak, apakah Abang benar-benar memiliki urusan yang penting? Sheila sangat takut jika Abang akan dilukai lagi oleh orang-orang yang menjadi musuh Abang! Bagaimana ini, kak?" Tanya Sheila begitu bianglala tersebut berputar.     

Inilah yang menjadi kesempatan mereka untuk mengobrol lebih serius mengenai hal ini.     

"Sheila, Saya juga merasa ada hal yang anehm Sebab, sebelumnya, Tuan Alfa hanya izin kepada Saya untuk pergi ke toilet sebentar. Tapi, kita juga harus percaya sama kata-kata Tuan. Dan Saya yakin, Tuan akan menyelesaikan hal ini dengan segera. Tugas kita, harus berusaha mencairkan suasana dari teman-teman Tuan Alfa. Karena Saya yakin, Tuan Alfa memang tidak menginginkan jika kita terlalu mengkhawatirkan dirinya!" Jelas Alpha berusaha menenangkan Sheila yang kini terlihat sangat khawatir.     

Bahkan, ekpresi yang dikeluarkan oleh Sheila benar-benar terlihat bahwa Sheila kini sedang tidak baik-baik saja!     

"Tapi, Kak! Sheila benar-benar khawatir. Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan?" Tanya Sheila lagi.     

"Tenang, Sheila, tenag! Memang saya juga mengkhawatirkan Tuan. Tapi, Kau sekatang sangat terlihat pucat. Saya harap kamu bisa menenangkan diri kamu terlebih dahulu, Sheila. Untuk masalah Tuan Alpha, saya yang akan berusaha mencarinya." Jelas Alpha lagi.     

"Mencarinya? Bagaimana caranya Kak Alpha mencari Abang?" Tanya Sheila yang kini penasaran.     

Jika Alpha benar-bebar ingin mencari Bang Alfa. Lantas, bagaimana caranya?     

"Saya akan menggunakan sedikit kemampuan saya! Nanti Saya akan berusaha mencarinya lagi. Saya pesan kepada kamu untuk membawa teman-teman Alfa bermain dan melupakan keberadaan Saya dengan Tuan!" Jawab Alpha dan sedikit memberikan perintah kepada Sheila.     

Alpha akan berusaha menggunakan kekuatan miliknya, yaitu dengan sensor pelacak yang Ia ingat beberapa hari lalu. Sebab, dibagian leher Alpha sudah pernah di sentuh oleh Alfa. Sehingga, sidik jari yang berada di sensor itu menempel di bagian leher Alpha. Hal ini mampu digunakan Alpha untuk mengaktifkan fitur pelacak.     

Dalam fitur ini, Alpha mampu melihat hal yang Alfa lihat. Begitupun sebaliknya. Alfa juga mampu melihat hal yang Alpha lihat. Namun, hal ini, yang memulai mengaktifkan fitur ini akan lebih mendominasi dalam penglihatan.     

"Sheila akan mencobanya kak. Namun, bagaimana jika Sheila ditanyai mengenai keberadaan Kakak?" Tanya Sheila kepada Alpha.     

"Kamu jawab saja, Saya akan membantu Alfa yang tiba-tiba memanggil Saya! Dan kami akan segera kembali secara bersama!" Balas Alpha dengan singkat mengenai pertanyaan yang akan dilontarkan teman-temanya ini.     

Paham dengan apa yang dikatakan oleh Alpha. Sheilapun akhirnya mengangguk dan akan melaksanakan hal yang sudah Alpha perintahkan. Ia akan berusaha juga untuk membuat teman-teman Alfa untuk tidak ikut dalam memikirkan hal yang sedang menimoa keluarganya ini.     

"Tapi, ada satu hal lagi, Sheila. Yang harus kamu lakukan sekarang juga!" Ujar Alpha yang seketika itu juga membuat Sheila penasaran dan kebingungan.     

"Apa itu, Kak?" Tanya Sheila langsung setelah Alpha menyelesaukan perkataan yang membuatnya terdiam sejenak. Sekitar 0,5 detik untuk mencerna kata-kata Alpha.     

Alphapun tersenyum singkat sebelum menjawab pertanyaan yang Sheila lontarkan kepadanya.     

Alphapun sedikit memajukan duduknya dan tanganya kini terangkat untuk menyentuk wajah Sheila. Tangan Alpha kemudian menyentuh kedua ujung bibir Sheila untuk diangkat keatas. Dan membuat Sheila memasang bibir yang sedang tersenyum.     

"Yang harus kamu lakukan sekarang adalah tersenyum. Dan tenanglah! Saya akan segera membawa dan menemukan Tuan Alpha." Balas Alpha yang juga ikut tersenyum.     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.