DUPLICATE.

KAU BISA BERBANGGA, SHEILA!



KAU BISA BERBANGGA, SHEILA!

0Melihat dan merasakan perlakuan yang diberikan oleh Alpha membuat Sheila secara alami tersenyum senang. Ia memang sangat berbahagia jika Alpha berada di sekitarnya. Alphapun memiliki sikap yang sama seperti Alfa. Mereka mampu membuat Sheila merasa hangat dan merasa tenang jika harus berada di antara mereka ataupun salah satu dari mereka.     
0

Dengan keberadaan mereka di sekeliling Sheila. Sheila sangat yakin, semua masalah yang akan Sheila hadapi akan secara cepat terselesaikan. Karena, Mereka mampu membuat Sheila memiliki kekuatan yang ada di dalam dirinya.     

"Ih, Kak Alpha mah buat Sheila jadi takut sebelumnya. Kirain Sheila apa yang harus Sheila lakukan akan terasa berat! Ternyata, Sheila hanya harus tersenyum!" Balas Sheila yang sudah tersenyum kepada Alpha.     

Melihat hal ini, Alpha juga merasa tenang. Ia bangga jika mampu membuat Sheila melupakan kesedihanya. Yah, walaupun Alpha merupakan sebuah kloningan semata, tapi, Ia benar-benar mendapatkan rasa kekeluargaan saat berada di sisi Alfa, Sheila, bahkan Gabriella yang selalu memanjakan Alpha selayaknya anaknya sendiri.     

Karena, saat pertama kali Gabriella mengerti Alpha, Ia bahkan sudah membelikan semua kebutuhan yang akan Alpha pakai. Bahkan, Gabriella juga membelikan hal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk Alpha pakai. Namun, Alpha tetap menerima semua pemberian dari Gabriella. Karena, Alpha tidak bisa menutupi bahwa Ia senang jika diperlakukan hangat oleh Gabriella sendiri.     

"Tapi, Saya salut sekali sama kamu, Sheil. Gak semua orang bisa bersikap seperti apa yang kamu berikan ini. Karena, mengolah emosi dan mood pada manusia normal itu sangat sulit. Setidaknya, hal inilah yang Saya amati saat berada dan berinteraksi dengan orang-orang yang pernah saya temui!" Balas Alpha dengan memberikan pujian jujur kepada Sheila.     

Mendengar hal ini Sheila justru cemberut. Kemudian Ia lebih mengembangkan senyumanya. Jujur, Sheila sekarang malu jika dipuji secara langsung oleh orang yang baru ditemuinya.     

"Haduuuh, Sheila malu lah, kak! Jangan gitu!" Balas Sheila dengan malu-malu.     

"Hahaha, tenang aja, Sheila! Apa yang Saya katakan ini sesuai dengan apa yang saya lihat! Dan kamu pantas untuk berbangga dengan dirimu sendiri! Karena kamu unik!" Balas Alpha yang semakin membuat Sheila malu     

"Aduh, stop, kak! Mending Kakak semangat aja ya buat nyari Bang Alfa kesini lagi! Nanti Sheila akan berusaha menjalankan apa yang sudah Kakak perintahkan! Oke?" Jawab Sheila berusaha untuk mengalhiri pujian Alpha yang semakin membuat Sheila malu.     

"Hahaha, baiklah-baiklah! Sheila juga semangat ya!" Balas Alpha juga memberikan semangat kepada Sheila.     

***     

"Dik, Lo penasaran sama yang Alfa lakukan gak?" Tanya Tata yang merasa aneh dengan apa yang Alfa lakukan.     

"Sedikit, sih. Tapi gue percaya sama Alfa. Kalaupun Alfa sedang ada apa-apa sekarang. Gue rasa, dia bakalan dengan mudah menyelesaikannya dengan cepat!" Balas Dika yang masih menaruh kepercayaan besar kepada Alfa.     

Hal ini juga bisa dirasakan Dika sepenuhnya. Mengenai kekuatan yang Alfa miliki. Dengan jujur, Dika juga sudah merasakn hal walau Ia belum mengetahui bahwa Alfa memiliki kekuatan. Yaitu, dengan suasana dan atmosfer kuat yang berada di Bagaskara dan Alfa. Hal ini juga Tata rasakan sebelumnya.     

Selain dari atmosfer, mereka juga terlihat lebih menonjol dari semua orang biasanya. Masalahnya, menagapa Charlotte tidak terbaca dengan armosfer yang sama dari Bagas dan Alfa?     

"Kalau itu gue juga percaya kok. Alfa memang hebat, dia bisa menyelesaikan semua masalah. Bahkan, saat orang-orang disekitarnya terlihat berkhianat." Balas Tata yang memuji kehebatan Alfa.     

Mendengar hal ini membuat Dika terdiam, Namun, Ia berusaha untuk tersenyum dan berusaha berpikir bahwa apa yang dilontarkan oleh Tata memang benar kenyataanya.     

"Eh, Ta. Waktu lo sebelumnya Tahu kalau Bagaskara dan Alfa memiliki kekuatan. Lo pernah ngerasa atmosfer diantara mereka kuat dan berbeda kagak? Kok gue ngerasa ya?" Ujar Dika dengan berusaha menyambung percakapan dengan Tata. Sekaligus Dika berniat membuat Tata tidak berlebihan dalam memuji Alfa.     

"Eh gue juga ngerasa kok. Sama kayak lo. Lagian, kalau dilihat-lihat. Alfa memang terlihat menonjol kalau dia sedang bersama orang lain. Apalagi kalau di kerumunan. Mudah banget nemuin Alfa, soalnya ya memang Alfa terlihat mempesona!" Jawab Tata lagi dengan lebih memuji Alfa.     

"Waduh, salah gue nyari topik kek gini! Malah si Tata lebih muji Alfa! Nasib banget saibgan sama sahabat sendiri elah!!!" Keluh Dika di batinya. Sampai detik ini Dika juga menyesal menambahkan topik mengenai Alfa.     

Lagian, yang sebenarnya di bahas Dika adalah tentang Alfa dan Bagaskara. MengapanTata hanya menjawab soal Alfa aja? Beeeeh!     

"Hehehe, iya juga ya!" Balas Dika terlihat keki! Tapi senyuman paksaan masih Ia berikan.     

"Eh, tapi gue gak ngerasa hal yang sama di Charlotte. Bukanya Charlotte juga punya kekuatan?" Tanya Dika lagi membahas orang yang lain.     

"Semoga kali ini Tata gak bahas Alfa lagi!" Batin Dika berharap Tata tidak lagi memuji Alfa di hadapanya. Karena Dika sedikit cemburu dengan hal itu!     

"Weh, iya juga ya! Gue juga gak ngerasa kalau atmosfer di Charlotte berbeda. Padahal, gue sendiri juga sering berada di sebelah Charlotte buat bahas program. Tapi, gue gak ngerasa aneh sama dia. Kenapa ya?" Tanya Tata balik, Ia juga terheran dengan hal ini.     

"Entah, soalnya gue juga gak ngerasain hal itu. Masa, Charlotte bisa memanipulasi keadaan di sekitarnya? Gue denger, Charlotte bisa membuat kekuatanya terasa ganas walau saingan sama Alfa dan Bagas sekalipun." Balas Dika dan menjelaskan apa yang Ia ketahui sedikit.     

"Bisa aja sih. Charlotte kekuatanya juga gak main-main, walaupun dia memiliki 2 kekuatan. Gila, gue sampai sekarang aja masih gak yakin kalau Charlotte yang melakukan hal itu ke kita. Mana Dia jadi pimpinan perusahaan besar banget seperti Cloning Deluxie." Uhar Tata dengan menggeleng-gelengkan kepala secara tidak menyangka.     

Mendengar penuturan dari Tata. Membuat Dika kembali terdiam sejenak. Ia ingin Tata labih memperhatikan Dika. Yah, setidaknya, pada kesempatan kali ini, Tata akan berada dan berbicara dengan Tata. Tanpa siapapun.     

"Eh , Ta! Gue foto ya!" ujar Dika sembari mengarahkan kamera ke Tata.     

"Boleh, Deh! Yang bagus ya!" Balas Tata kemudian berpose di Biang lala tersebut.     

Cekrek!     

Kembali munculah gambar Tata di dalam kamera milik Dika. Tatapun terpesona dengan hasil yang Dika berikan di layar kamera tersebut.     

"Gila bagus banget! Viewnya juga mendukung! Lagi dong, Dik! Kalau perlu, kita foto berdua kuy!" Ajak Tata yang langsung membuat Dika tersenyum senang.     

"Yes, berhasil!" Batin Dika tersenyum senang.     

Tak butuh waktu lama Dika menghampiri Tata dan duduk disebelahnya. Sebelumnya, mereka duduk secara berhadapan. Kemudian, Dika mengarahkan kamera kearah mereka berdua.     

Cekrek!     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.