DUPLICATE.

PANGGILAN DARI MAMAH!



PANGGILAN DARI MAMAH!

0"Tapi, Pha! Apa kau pernah melihat Ayah menciptakan sesuatu yang terlihat sangat aneh? Atau ayah pernah bercerita sama lo tentang saudara kembar atau apalah yang bisa denfan jelas membuktikan bahwa pria itu adalah Ayah atau bukan?" Kini, giliran Alfa yang memberikan pertanyaan kepada Alpha.     
0

"Tidak, Tuan! Saya bahkan tidak mendengar Ayah pernah bercerita mengenai saudara kembarnya. Yang saya lihat, justru Ayah selalu memperbaiki saya setiap kali Ayah datang ke laboratorium miliknya! Bahkan, saya juga tidak pernah melihat kalau Ayah membuat alat-alat yang lainya!" Jelas Alpha memberikan jawaban mengenai pertanyaan yang Alfa lontarkan kepadanya. Alphapun berkata sedemikian rupa dengan keadaan jujur.     

Triiiiiing! Triiiing! Triiiiing!     

Dering itu berasal dari ponsel milik Alfa. Dilihatlah tulisan "Mamah" yang muncul di layar ponsel milik Alfa. Dengan segera Alfa mengangkat telepon tersebut setelah menatap Alpha sejenak. Sedangkan Alpha, menatap Alfa saat ponsel itu berdering.     

"Halo, Mah?" Sapa Alfa kepada Gabriella yang tengah menelpon Alfa pada kali ini.     

"Kamu lagi ngapain, Nak? Mana Sheila sama Alpha?" Tanya Gabriella berbasa-basi kepada Alfa.     

"Alpha sekarang berada di sebelah Alfa, Mah! Sheila sedang main sama temen-temen Alfa. Sekarang kami sedang main ke Dufan, Mah! Buat seneng-seneng sama refreshing, hehehe!" Jawab Alfa dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.     

Menlihat hal ini hanya bisa membuat Alpha menatap ke arah Alfa dan mendengarkan apa yang Alfa bicarakan.     

"Oalah, baiklah kalau begitu. Setidaknya kalian sehat-sehat dirumah ya, Nak! Mamah cuma mau ngasih info ke kamu. Kalau besok Mamah akan pulang ke Jakarta!" Ujar Gabriella memberikan informasi kepada Alfa mengenai kedatanganya ke Jakarta.     

"Begitu, Ya Mah? Jam berapa Mamah sampai ke Jakarta? Biar Alfa saja yang jemput!" Balas Alfa kepada Gabriella.     

"Tidak perlu, Nak! Mamah akan naik taksi aja setelah dari Bandara!" Jawab Gabriella dengan singkat.     

"No no no, Mamah akan Alfa jemput besok! Katakan saja, Mamah kapan sampai di bandara? Alfa akan sampai lebih dulu min 15 menit sebelum kedatangan Mamah!" Balas Alfa yang bersikekeuh berniat menjemput Gabriella dari Bandara.     

Lagian, Gabriella punya anak yang baik seperti Alfa dan Sheila. Belum lagi ditambah sama Alpha. Mengapa Gabriella harus repot-repot memesan taxi?     

"Mamah akan sampai pukul 3 sore di Jakarta." Jawab Gabriella dengan segera dan pada akhirnya. Mendengar, bahwa Alfa memang akan bersikap keras kepala untuk berusaha menjemput dirinya ke Bandara.     

"Siap, Nanti Alfa, Alpha, sama Sheila yang akan menjemput Mamah! Nanti sekalian kita pergi bersama!" Ujar Alfa kepada Gabriella.     

"Oh iya, Alpha masih belum memiliki handphone kan? Besok sekalian kita pergi buat beliin Alpha hanphone ya!" Jawab Gabriella kepada Alfa.     

"Oke, Mah!" Balas Alfa dengan singkat.     

"Alfa, Mamah hendak bicara sama Alpha sebentar! Mamah udah lama gak denger suara Alpha yang asli!" Perintah Gabriella kepada Alfa.     

"Oke, Mah! Alfa berikan handphonenya ke Alpha!" Balas Alfa kepada Gabriella. Alfapun dengan segera memberikan handphonenya kepada Alpha.     

"Alpha, Mamah mau bicara sama lo!" Ujar Alfa kepada Alpha yang duduk disebelahnya, sembari Alfa memberikan handphone miliknya kepada Alpha.     

"Baik, Tuan!" Jawab Alpha sembari mengambil handphone milik Alfa dari tanganya.     

"Halo, Mah?" Sapa Alpha kepada Gabriella yang kebetulan juga Alpha memanggil Gabriella dengan sebutan Mamah!     

"Halo, Alpha! Apa kabar?" Tanya Gabriella langsung begitu Ia mendengar ucapan yang Alpha berikan kepadanya.     

"Baik, Mah! Mamah sendiri bagaimana kabarnya?" Tanya Alpha kembali melontarkan pertanyaan yang sama dengan yang diberikan oleh Gabriella.     

"Alhamdulillah, baik, Sayang!" Balas Gabriella kepada kepada Alpha.     

"Besok kamu akan diajak pergi untuk jemput Mamah sama Alfa...." Ujar Gabriella kepada Alpha yang harus terpotong karena perkataan Alpha.     

"Mamah besok pulang?" Tanya Alpha mengulang dan memastikan perkataan Gabriella dengan senang. Terlihat dari nada bicara yang Alpha katakan.     

"Iya, sayang... Mamah besok pulang. Oh iya, besok juga kita akan beliin kamu handphone ya, sayang! Biar nanti Kamu juga bisa ngehubungi Mamah pakai handphone pribadi milik Alpha sendiri!" Jawab Gabriella menjelaskan lagi bagaimana besok mereka akan pergi bersama.     

"Iya, Mah. Terima kasih ya, Mah!" Jawab Alpha kepada Gabriella dengan mengucapkan terima kasih kepada Gabriella.     

"Sama-sama, Sayang! Yaudah, kembalikan handphonenya kepada Alfa lagi, ya Sayang. Mamah juga ingin mengobrol kembali sama Alfa!" Perintah Gabriella kepada Alpha.     

"Baik, Mah!" Balas Alpha kepada Gabriella.     

"Ini, Fa! Mamah mau bicara lagi sama kamu!" Balas Alpha kepada Alfa yang tengah menatapnya. Tanpa waktu lama lagi, Alphapun memberikan handphone milik Alfa lagi.     

"Thanks, Pha!" Balas Alfa sembari mengambil alih handphonya yang berada di genggaman Alpha.     

"Gimana, Mah?" Tanya Alfa kembali menyambung percakapanya kepada Gabriella lagi.     

"Mamah hanya mau pamit! Hehehe!" Balas Gabriella kepada Alfa lagi.     

"Oke, Mah!" Jawab Alfa kembali.     

"Yaudah, kalau begitu. Mamah hanya ingin memberi kabar tentang ini saja. Mamah titip salam untuk Sheila dan teman-teman kamu, ya! Akan Mamah tutup teleponya, Ada pekerjaan yang masih harus Mamah selesaikan hari ini juga." Pamit Gabriella kepada Alfa.     

"Siap, Mah! Mamah jaga kesehatan ya, besok kalau Mamah berangkat dari sama. Kabari Alfa ya, Mah!" Balas Alfa yang juga mengakhiri percakapanya.     

"Baik, Sayang!" Balas Gabriella sembari memutus percakapanya melalui Handphone Alfa.     

Tuuuut!     

"Bagaimana, Tuan? Apakah Mamah akan mengetahui kejadian ini secepatnya?" Tanya Alpha begitu melihat Alfa mematikan teleponya.     

"Nah, ini yang masih gue pikirin. Gue juga gak mau bikin Mamah banyak pikiran. Nanti coba gue pikirkan hal ini dulu. Oh iya, sebelumnya, gue cuma memberikan rahasia ini cuma kepada lo! Gue harap, lo juga gak akan menyebarkan hal ini keoada Mamah maupun Sheila! Oke?" Balas Alfa sembari memberikan pesan keoada Alpha untuk tetap merahasiakan hal ini lagi.     

Sebenarnya, Alfa jika memiliku masalah dengan hal ini akan selalu berbicara keoada Gabriella. Mengenai siapa nusuh Alfa yang akan membuat Alfa hancur sampai, bagaimana rencana Alfa yang akan Ia lakukan untuk menghadapi musuh-musuhnya. Tapi, kali ini beda. Permasalahan yang akan Alfa hadapi adalah menyangkut bagaimana respon yang akan diberikan Gabriella dan Sheila nantinya.     

"Siap, Tuan. Saya tidak akan memberikan rahasia ini kepada Mamah maupun Sheila. Oh iya, apakah semalam ada seseorang yang menyakiti anda? Karena tadi, Sheila benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaan anda, saat anda pergi dan berpisah dari kami!" Balas Alpha yang juga merasa khawatir dengan keadaan Alfa sebelumnya.     

Entah bagaimana pun, Alpha juga akan berusaha melindungi Alfa! Setidaknya, itulah yang Ayah Alex inginkan saat Alpha sudah bertemu dengan Alfa yang sesungguhnya.     

"Iya, semalem ada yang nyakitin gue. Dan itu adalah orang yang sama dengan mereka. Gue bisa kira demikian karena, postur tubuh mereka sama. Dan, kejadian ini juga menyangkut kejadian semalam!" Balas Alfa menjelaskan kepada Alpha.     

~~to be continue....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.