DUPLICATE.

APAKAH BAIK AKAN MEMBUAT BAHAGIA?



APAKAH BAIK AKAN MEMBUAT BAHAGIA?

0"Apakah ada luka di tubuh anda?" Tanya Alpha lagi untuk memastikan. Sampai mana mereka melukai tuan barunya ini.     
0

"Cuma tembakan diperut aja!" Balas Alfa singkat sembari kembali meminum minumanya yang hampir habis.     

"Apakah saya boleh melihatnya?" Alphapun tetap bersikeras untuk mengetahui keadaan Alfa dengan sedetail-detailnya.     

Tanpa banyak bicara, Alfapun menarik bajunya keatas. Dan teroampanglah perut sixpack Alfa yang berbalut dengan perban. Alphapun menatap hal demikian dengan wajah yang biasa saja. Namun, Ia kembali bertanya kepada Alfa lagi.     

"Mengapa Anda tidak menyembuhkanya? Bukankah Anda bisa dengan sangat mudah menyembuhkan luka di tubuh anda?" Tanya Alpha kembali kepada Alfa.     

"Tidak, gue gak memerlukan kekuatan itu untuk kali ini. Karena juhur, gue sendiri malah pingin tidak memiliki semua kekuatan ini. Atau bisa dikatakan bahwa gue ingin hidup selayaknya manusia normal. Kekuatan ini memang gak masalah sih di gue! Tapi, semua kejadian di balik atau bahkan yang akan terjadi dengab kekuatan inilah yang bikin gue bertanya 'Kenapa ini terjadi?' Begitu!" Jelas Alfa dengan sangat sabar.     

Memang awalnya Alfa merasa risih jika harus ditanya sedetail ini. Namun, Ia juga berusaha bersikap sabar dan berusaha membuat Alpha untuk lebih mengenalnya. Mungkin hanya kepada Alpha-lah Alfa bisa membuka semua hal yang ada di dalam dirinya. Baik dari pemikiran Alfa maupun masalah-masalah yang menghadang di hidup Alpha.     

"Baiklah, Tuan! Saya harap anda akan selalu melibatkan saya dalam semua permasalahan Tuan. Jangan sampai anda merasa sungkan terhadap saya. Karena Saya ingin mengingatkan kembali kepada Tuan. Bahwa tujuan saya diciptakan oleh Ayah adalah untuj melindungi Tuan dan Sheila. Bahkan juga Mamah. Maka dari itu, Tuan jangan sampai merasa takut jika harus mengorbankan saya!" Jelas ulang Alpha dengan panjang lebar mengenai tujuannya diciptakan oleh Alex.     

"Hahaha, lo santai aja, lah Pha. Gue gapapa kok. Gue juga akan melibatkan lo, jadi lo tenang aja. Oh iya, jangan lupa mempersiapkan diri lo ya! Mungkin gue akan dengan secara mendadak bisa membutuhkan kekuatan lo!" Balas Alfa lagi.     

"Oh iya, lo kok bisa nemuin gue? Dan gimana lo bisa keluar dari temen-temen disana? Maksud gue, kenapa lo bisa sampai gak bareng sama mereka? Apa mereka gak nyariin lo?" Tanya Alfa yang sudah penasaran mengenai kehadiran Alpha disini.     

"Oh, Sheila sangat mengkhawatirkan anda. Jadi, saya mencari Anda. Mengenai bagaimana caranya, saya dan sheila berbohong kalau Anda membutuhkan bantuan saya untuk segera menyelesaikan masalah yang sedang anda hadapi." Jelas Alpha kepada Alfa.     

"Oalah, begitu! Kalau gitu, kita ke temen-temen yuk! Udah mau sore juga, gue takut mereka malah nungguin kedatangan kita!" Balas Alfa yang kemudian disetujui oleh Alpha.     

Merekapun segera menghubungi Sheila dan menanyakan dimana sekarang mereka berada. Setelah mendapatkan lokasi mereka, Alpha dan Alfa dengan segera pergi menghampiri mereka. Setelah itu, mereka pergi untuk bersenang-senang kembali dan akhirnya pulang.     

***     

Saat malam hari tiba, Charlotte tengah memanggil Leo untuk pergi keruangan pribadinya di rumah. Kali ini, Leo akan menginap di rumah Charlotte untuk malam ini. Karena, selain Charlitte yang memintanya, Charlotte juga akan memberikan tugas kepada Leo.     

"Leo, gue tahu kalau lo deket sama Sheila. Tapi, jangan jadiin ini buat gue beri perintah tentang Alfa! Paham?" Tanya Charlotte memastikan kepada Leo untuk tetap mengikuti semua perintah yang akan Charlotte berikan. Entah itu mengenai orang lain, maupun Alfa sendiri.     

"Baik, Charlotte. Akan gue usahain. Memangnya, lo masih ngeharapin Alfa lagi?" Tanya Leo kepada Charlotte.     

Mendengar hal tersebut keluar dari mulut Leo membuat Charlotte terkekeh singkat sembari menatap ke arah Leo.     

"Kagak, gue udah gak ngeharapin Alfa lagi. Tapi, gue punya firasat. Bahwa Alfa akan lebih mengalami masalah di dalam hidupnya kedepanya. Tentu saja, gue cuma mau mendapatkan kabar mengenai hal yang Alfa lakukan. Atau bahkan, mengenai siapakah yang akan mengusik kehidupan Alfa selanjutnya." Jelas Charlotte mengenai hal yang harus Leo lakukan saat ini.     

Entahlah, Leo tidak mengerti mengapa Ia harus memerintahkan Leo seperri ini. Apalagi, Leo yang harus bisa menjadi penguntit bagi Alfa.     

"Apakah kali ini gue bisa dengar alasan lo nyuruh gue buat nyari kabar mengenai Alfa?" Tanya Leo yang merasa aneh dengan perintah yang baru saja Charlotte berikan kepada Leo.     

"Gue cuma penasaran aja! Bagaimana Alpha akan menyelesaikan masalahnya kali ini. Lagian, sepertinya akan ada hal yang menarik. Untuk kali ini, gue hanya ingin menjadi penonton dari hiburan yang menimpa kehidupan Alfa!" Balas Chalotte dengan menjawab pertanyaan yang Leo lontarkan kepadanya.     

"Baiklah, gue akan berusaha untuk mencoba mendapatkan berita-berita tentang Alfa!" Jawab Leo dengan segera.     

"Apakah ada hal lain lagi? Kenapa lo nyuruh gue buat ngineo juga di rumah lo?" Tanya Leo lagi.     

"Hei, jangan mentang-mentang anda sudah punya rumah dan Anda melupakan siapa saya sebenarnya? Sekarang, gue mau lo untuk bertanding sama gue main PS! Kita akan main dan siapa yang kalah diantara kita akan mendapatkan hukuman. Hukuman tersebut adalah.... Push up 10 kali dan siapa yang kalah, akan di cambuk saat push up oleh yang menang!" Tantang Charlotte kepada Leo.     

"Hahaha, boleh juga! Mungkin karena lo kemarin nyambuk gue sampai punggung gue membekas. Mungkin, cambukan kali ini udah gak kerasa lagi dibadan gue!" Baals Leo kepada Charlotte.     

"Baguslah kalau begitu. Yaudah, lo siapain dulu aja tempatnya. Sekalian, jangan lupa bawa cemilan kesukaan gue!" Perintah Charlotte kepada Leo!     

"Astaga, gue kira kita bakal balik seperri semula saat menjadi teman. Tapi, lo masih aja nyuruh-nyuruh gue sebagai Bos! Bukanya seksrang gue juga yang jabat jadi Bos!" Ujar Leo sembari memberikan lelucon.     

Mendengar hal kesombongan ini keluar dari mulut Leo, Charlottepun terkekeh dan dengan segera menepis semua kesombongan Leo.     

"Kalau semua udah kembali, gue akan perintah lo untuk bunuh diri lo sendiri!" Ujar Charlotte yang sangat-sangat menyangka kalau ini adalah sebuah lelucon yang Ia lontarkan kepada Leo.     

"Hahaha, baiklah. Gue akan menubggu sampai waktu itu tiba. Baiklah, gue akan persiapkan semuanya. Sekaligus gue akan mengambil alat cambuk ke ruang sebelah. Kalau udah kelar gue akan sampain ke lo!" Balas Leo yang sekaligus berpamitan kepada Charlotte untuk segera mempersiapkan semua hal yang akan mereka gunakan untuk permainan.     

Hubungan diantara Leo dan Charlotte kali ini benar-benar mengembalikan mereka ke memori masa lalu yang telah mereka jalani secara bersamaan. Bahkan, kini, diantara mereka sudah sangat terlihat bahwa mereka adalah orang yang sepadan. Bukan terlihat seperti bos dan bawahan.     

"Apakah menjadi Baik akan membuat gue bahagia?" Tanya Charlotte kepada dirinya sendiri     

~~to be continue...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.