DUPLICATE.

GAME ATAU SIKSAAN?



GAME ATAU SIKSAAN?

0"Apakah menjadi Baik akan membuat gue bahagia?"     
0

~~Charlotte~~     

.     

.     

.     

Di sebuah ruangan yang terlihat rapi dan bersih. Terdapat dua orang pemuda yang tengah terduduk dan memegang sebuah stik ps di tangan mereka. kedua tim kesebelasan tengan terlihat bertanding di dalam layar televisi yang sudah mereka setting dengan dijalankan melalui stik ps tersebut. Merekalah Charlitte dan Leo.     

Segitiga, kotak, lingkaran, X, right, left, up, and down mereka pencet guna menjalankan pemain kesebelasan yang menjadi tim mereka.     

Setelah bermain dan mendapatkan satu pertandingan penuh sepak bola. Pada akhirnyapun Charlotte mampu membuat Leo kalah dengan permainannya. Hal inipun mengukir senyuman di bibir Charlotte. Dengan segera, Charlotte melihat bagaimana Leo menjalanakan Hukumanya. Ditambah, sebuah cambukan sudah berada di tangan Charlotte.     

"Ayo Leo! Hadapi hukumanmu! Hahahaha!" Tawa Charlotte pecah karena Ia sangat menunggu Leo untuk menjalankan hukumanya dan mendapatakan cambukan darinya.     

Oh tentu, ini adalah sebuah perjanjian yang mereka sepakati sebelumnya. Namun, mereka akan sangat sangat sangat supotif dalam menjalankan hukuman tersebut.     

"Hanya push up 10 kali sama cambukan kan? Gampanglah!" Jawab Leo dengan meremehkan tantangan yang sudah di berikan oleh Charlotte.     

"Weh, oke lah! Buruan! cambukan di setiap push ul ya?!" Ujar Charlotte kepada Leo.     

Mendengar perintah tersebut membuat Leo dengan segera mengambil posisi terbaiknya untuk melakukan push up sebanyak 10 kali.     

"Hitung sendiri ya dengan keras!" Ujar Charlotte mengistruksikan Leo yang sudah bersiap. Sedangkan Charlotte, bersiap untuk memberikan cambukan kepada Leo.     

Leopun dari meluruskan tanganya, dan kemudian menenukan sikunya langsung mendapatkan cambukan di bagian punggungnya.     

CTAAAAZ!!!     

Suara itu kembali terdengar di dalam ruanagn yang tengah mereka gunakan. Tak hanya suara cambuka saja yang terdengar. Tapi, suara Leopun ikut terdengar untuk menghitung hukuman push up yang dideritanya.     

"Satu!" Ujar Leo yang masih bisa menahan rasa panas yang menjalar bagian punggungnya dengan cepat. Iapun dengan segera kembali melakukan push up ubtuk yang kedua kalinya.     

CTAAAAZ!!!!     

Cambukan keduapun Charlotte berikan ke Leo saat Leo kembali menekukan sikunya.     

"Duakh!" Teriak Leo dengan sedikit terkaget di akhir ucapanya.     

"Manteb ya ternyata!" Ujar Leo ketika Ia meluruskan tanganya. Ia sedikif beristirahat selama 3 detik kemudian melanjutkan lagi push up ketiganya.     

CTAAAAZ!!     

"Tiga!" Ujar Leo dengan masih bisa menahan semua rasa sakitnya.     

"Ayo Leo.... Ini masih hitungan awal! Masih kurang tujuh hitungan lagi, Leo! Hahaha, ayo Leo!!" Ujar Charlotte kembali memberikan Leo semangat yang membagongkan.     

Hitungan Leopun Ia lakukan walau bagian punggungnya sudah merasakan nyeri hingga sampai di hitungan ke 9. Leo mulai lelah dan merasa sakit.     

CTAZ!!!     

"Sembilaaaanakh!" Ujar Leo dengan sedikit berteriak di akhir ujaranya.     

"Ayo Leo! Cuma kurang sekali doang!" Balas Charlotte memberikan semangat dengan senyuman yang kian mengembang di wajah tampanya.     

"Beeeh, guuuu e kira. gue udah kebal ama tu cambukan. Nyatanya, tii dak!" Ujar Leo kepada Charlotte. Iapiun berbicara sedemikian rupa dengan susah payah.     

"Hahaha, tidak akan ada yang kebal dengan cambukan pemberian gue!" Balas Charlotte kepada Leo. Iapun berbangga dengan kekejaman yang Ia miliki.     

Leopun menghiraukan ucapan itu dan melanjutkan satu push up plus cambukan terakhir dari Charlotte.     

CTAAAAZ!     

"Sepuluuuukh!" Ujar Leo terakhir kemudian membiarkan tubuhnya berada di lantai dengan posisi tengkurap.     

Charlotte pun masih mengembangkan senyumanya. Dan menatap ke arah Leo dengan biasa saja.     

"Kuy, lanjutin main psnya! Buruan kalahin gue makanya!" Sombong Charlotte saat dirinya masih saja menang di permainan pertama mereka.     

Leopun bangkit dengan sisa tenaga yang ia miliki. Dengan segera, Leo melepas bajunya dan menanggalkanya di atas sofa belakang dirinya.     

Terlihatlah, bekas cambukan dan beberapa kulit ada yang mengalami luka akibat cambukan tersebut. Belum lagi, ada beberapa titik di luka itu yang mengeluarkan darah segar dari punggunya.     

"Gue kalahin lu!!!" Jawab Leo dengan kembali bertekad. Iapun melupakan sejenak rasa sakit di tubuhnya. Kemudian, Ia akan segera membalaskan dendamnya kepada Charlotte dalam permainan ini.     

***     

"Alpha, gimana perasaan lo sekarang?" Tanya Alfa berbasa-basi kepada Alpha yang tengah duduk di balkon.     

Mungkin, balkon kamar Alfa kini menjadi tempat favorit mereka. Karena mau bagaimanapun, Mereka sangat menyaukai disana. Belum lagi mereka yang berbicara melewati malam-malam bersmaa bintang dan bulan. Dihadapan merekapun terdapat dua cangkur teh hangat untuk mereka nikmati berdua. Bahkan, dengan udara dingin yang terbawa oleh angin dan menerpa kulit mereka.     

Walaupun rumah Alfa masih memiliki kamar kosong lagi. Tetapi, Alfa sendiri yang meminta untuk Alpha tidur bersama Alfa. Hal ini juga tanpa alasan, yang jelas, mereka lebih akrab dan melewati setiap malam dengan shraing pengalaman. Tapi, mungkin saja mulai besok Alpha akan tidur di kamar kosong itu, karena Gabriella yang pasti akan menyuruh Alpha.     

"Seru, Tuan. Kita tadi baru saja pergi bermain bukan? Jadi, yang saya rasakan adalah keseruan yang tiada habisnya. Bahkan, saat disinpun, saya sudah kembali kangan dengan masa itu lagi." Jawab Alpha kepada Alfa dengan menceritakan bagaimana perasaan Alpha kali ini.     

"Bener juga sih.... Maksud gue, lo lebih suka di luar atau di laboratorium milik Ayah?" Tanya Alfa keoada Alpha lagi. Mendengar hal tersebut, Alphapun kemudian menatap kearah Alfa dengan memikirkan jawaban apa yang tepat Ia lontarkan, untuk menjawab pertanyaan Alfa kali ini.     

"Ehm, kalau boleh jujur, Saya lebih suka diluar dan bermain bersama Tuan dan teman-teman Tuan. Belum lagi, disini Saya bisa bertemu dengan Sheila dan Mamah! Mereka juga sudah menyayangi Alpha sebagai anaknya sendiri!" Balas Alpha dengan berkata jujur. Iapun juga tidak ada niatan untuk menutup semua hal yang sudah Ia rasakan dan Ia dapatkan di keluarga ini.     

"Namun, jika nantinya Anda akan mengembalikan saya ke laboratorium milik Ayah! Saya siap, Tuan. Karena Sayapun tidak menyangkal bahwa hidup saya sebelumnya hanya di Laboratorium tersebut." Lanjut Alpha menjawab pertanyaan Alfa.     

Alfa yang mendengar hal ini langsung menatao ke arah Alpha. Karena, sebelumnya Alfa menatap ke langit saat menanyakan hal tersebut kepada Aloha sebelumnya. Dan setelah mendengar hal inipun sangat membuat Alfa untuk....     

~~to be continue.....     

_____________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.