DUPLICATE.

CAMBUKAN UNTUK CHARLOTTE



CAMBUKAN UNTUK CHARLOTTE

0Alfa yang mendengar hal ini langsung menatao ke arah Alpha. Karena, sebelumnya Alfa menatap ke langit saat menanyakan hal tersebut kepada Aloha sebelumnya. Dan setelah mendengar hal inipun sangat membuat Alfa untuk tersenyum kepada Alpha.     
0

"Baiklah kalau begitu, Saya akan membuat Anda berada di luar laboratorium lebih lama lagi." Ujar Alfa yang hanga ingin berbasa basi kepada Alpga pada malam ini.     

"Alpha, apa lo juga mau sekolah?" Tanya Alfa kepada Alpha.     

"Saya tidak tahu, Tuan! Kalau Saya bersekolah, apakah Saya bisa memasuki dunia sekolah?" Tanya Alpha lagi kepada Alfa mengenai hal yang tidak Ia ketahui.     

Bahkan, untuk memikirkanya saja Alpha tidak pernahm Apalagi untuk langsung memasuki dunia Sekolah maupun kulian yang tidak akan lama lagi jika Alpha hendak menjalani seangkatan dengan Alfa.     

"Kenapa tidak? Lo akan gue ajari untuk dapat kejar paket. Atau bahkan lu akan gue ajarin untuk langsung ikut ujian dan masuj deh sama gue ke universitas." Jelas Alfa dengan kemudian meminum minuman yang ada di hadapanya kini.     

"Kalau memang Saya bisa, boleh, Tuan!" Balas alpha menyetujui perkataan dari Alfa.     

"Oke, tapu nanti gue tanya dulu aja sama Mamah. Buar Mamah yang akan mengurus semua administrasi dari lo! Sisanya, gue yang ngajarin lo untuk kelarin dan cara untuk menjawab soal-soal di ujian!" Jelas Alfa     

"Baiklah, Tuan. Saya sangat berterima kasih kepada Anda!" Balas Alpha yang sangat berterima kasih dengan Alfa.     

"Jam berapa Mamah akan sampai ya Tuan?" Tanya Alpha keoada Alfa yang kembali membuka topik pembicaraan hingga larut malam kalau bisa.     

"Besok pukul 3 sore. Kita ayang akan Menjemputnya. nanti, Mamah akan bikinin eh, maksud gue, Mamah akan beliin lo pakaian baru sama handphone. Gue rasa besok Mamah bakalah hedon nih, demi anak barunya!" Lontar Alfa langsung dihadapan Alpha.     

"Anak baru? Emangnya Mamah akan mengeluarkan anak lagi?" Tanya Alpha denfan polosnya.     

"Astatang! Jangan sampai. Kalau itu terjadi, suaminya ma sape??? Ntar malah dighibahin tetangga lagi! Buka. anak baru banget yang kekuar dari perut Mamah. Tapi anak barunya itu elu! Elu kan yang baru dateng dan mendapatkan perlakuan dan pengakuan sebagai anak barj di rumah ini!" Jelas Alfa dengan sangat detail. Hahaha, biarkan Alpha mengetahui dengan sangat cepat.     

"Hehehe, Maafkan saya Tuan! Aoakah Saya salah berbicara?" Tanya Alpha lagi karwna mendengar nada suara yang Alfa keluarkan.     

"Kagak, kagak ada yang salahm Lo cuma salah tangkep aja. Bukan salah ngucap! So, tenang aja!" Balas Alfa dengan segera keoada Alpha.     

****     

"Mantab akhirnya gue menang!" Ujar Leo dengan riang gembira. Iapun sampai mengakat stik psnya ke atas kepala.     

"Mampus lu! Buruan push up! Dan rasakan bagaimana rasa panas menjalar di tubuh lo wkwk!" Ujar Leo mengejek Charlotte dan mengakhiri tawanya di akhir kalinat yang Ia lontarkan kepada Charlotte.     

Charlotte hanya tersenyum renyah dan singkat. Iapun dengan segera memposisikan tubuhnya untuk memulai push upnya.     

"Oke, gue tunggu seberapa mantabnta cambukan yang lo berikan ke gue!" Balas Charlotte yang sudah bersiap-siap untuk turun.     

CTAAAAZZZ!!     

Suara itu terdengar begitu Charlotte berada di bawah dan menekuk bagian sikunya.     

"Hitung Char! Awokawok!" Balas Keo yang sekarang terlihat seperti seorang bos. Hahaha! Rasakan itu Char!     

"SATUUU!" Teriak Charlotte yang masih bisa menahan rasa panas yang sudah menjalar di tubuhnya akibat cambukan dari Leo.     

Jujur, bahkan hal ini yang sudah tidak peenah Ia rasakan lagi setelah Sang Ayah pergi meninggalkan Charlotte sendirian. Ia sudah tidak ada lagi yang akan memarahi Charlotte dan memberikan hukuman kejam untum mencambuknya secara brutal. Apalagi, seorang anak kecil yang mendapatkan cambukan dari porsi orang dewasa. Mengenaskan bukan?     

Terkadang, untuk mendengar rintihan seperti itu saja sangat membuat kita iba. Apalagi, jika kita harus melihat secara langsung bagaimana kondisi Charlotte kala itu. Disaat dia sama sekali tidak bisa berbuat macam-macam. Ingin meminta peelindungan? Pada siapa? Ingin melawan? Emang bisa apa? Tidak ada sesuatu yang bisa menyelamatkan hidupnya jika Charlotte sudah berhadapan dengan Sang Ayah.     

"Wah, mantab juga teriakan lo ya, Char!" Puji Leo kepada Charlotte. Namun, Leopun dengan keadaan bahagia. Bahkan, luka di punggungnya seketika sembuh tatkala Ia mendapati dirinya yang menang jika melawan Charlotte kali ini.     

Sebelumnya, kalau boleh jujur, Leo hanya menerima permainan yang bisa mengembalikan kisah persahabatan diantara mereka. Walaupun, dengan cara demikian. Dan bahkan, Leo sendiri tidak pandai kalau harus mengalahkan Charlotte yang bermain pro di permainan ini.     

Mendengar ucapan yang terlontar dari Leo tidak membuat Charlotte untuk menganggapnya. Iapun hanya menghiraukanya dengan segera Ia melanjutkan hukumanya dan akan segera medapatkan cambukan lagi dari Leo yang berdiri di samping dirinya.     

CTAAAAZ!!     

"Hahahaha! Gila, kenapa gue seneng kali ini kalau lihat lo dicambuk sih, Char? Soalnya gue udah gak pernah lihat lo begini lagi apa ya?" Tanya Leo yang juga mendapatkan jawaban dari dirinya sendiri.     

"Dua!" Ujar Charlotte menyelesaikan terlebih dahulu hitungan dirinya.     

"Seneng amat lu, bangke!!" Umpat Charlotte kepada Leo yang menatap Charlotte denfan tawa. Bahkan, tawa yang dilontarkan oleh Leo melebihi tawa yang Charlotte lontarkan.     

"Buruan lah! Lanjut in dulu hukumanya, entar lanjut lagi permainanya. Tenru gue akan memainkanya dengan sangat baik! You know?" Balas Leo yang mulai berlagak sombong. Hal ini terlihat seperti diri Charlitte di dalam diri Leo.     

"Weh, mulai sombong ya lu, bangke!" Umpat Charlotte lagi, Iapun kemudian melanjutkan acara push upnya.     

CTAAAAZ!!     

Cambukan ke tiga berhasil Leo lontarkan dan mendarat di punggung Charlotte.     

"Tiga!" Lontar Charlotte kembali menghitung hukumanya.     

Sampai pada akhirnya Charlotte bisa menyelesaika semua hukumanya dan cambukan yang Ia nikmati di saat yang bersamaan dengan push upnya.     

Gerakan Charlotte yang terlihat oada akhir pun sama peris dengan yang Leo berikan. Yaitu, berbaring sebentar dengan tengkurap setelah menyelesaikan hukumanya yang telah Ia lakukan.     

Tak hanya itu, bagaikan memandingkan otot yang mereka miliki. Charlottepun menanggalkan pakaianya dan menunjukan perut sixpack miliknya. Perutnya ini Ia dapatkan setelah mendapatkan pelatihan yang juga hasil dari oaksaan Ayahnya. Dan tentu saja Charlotte tidak bisa menolak peemintaan Ayahnya ini.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.