DUPLICATE.

SAATNYA MENJEMPUT MAMAH!



SAATNYA MENJEMPUT MAMAH!

0"Udah selesai, yeeeeay!!!!" Ujar Sheila dengan gembira setelah semua perintah mbak yang Ia lihat divideo telah Ia lakukan semuanya.     
0

Melihat Sheila yang bergembira, membuat Alfa dan Alpha juga ikut bergembira Karenanya.     

"Hahaha! Lucu lo Sheil!" Ujar Alfa dengan memuji Sheila.     

"Iya, Sheil! Terima kasih sudah berjuang untuk membuat kue brownies ini!" Balas Alpha dengan segera untuk mengucapkan terima kasih kepada Sheila.     

"Iya, Sheila juga berterima kasih kepada Kakak dan Abang yang udah bantu Sheila dan memberikan sponsor kepada Sheila menggunakan uang milik Bang Alfa!" Ujar Sheila jujur sembari menahan tawanya.     

Sedangkan Alfa, bukanya marah, nesu, atau cemberut. Alfa justru merasa sombong dengan semua yang telah Ia beri kepada Sheila.     

"Woiyo jelas... penyumbang terbesar dan terniat!" Ujar Alfa dengan gaya sombongnya. Dengan gaya, merentangkan kedua tanganya dan mengangkat wajahnya ke atas.     

"Yaudah, buruan sekarang kita mandi untuk menjemput Mamah! Yeay!!!!" Ajak Sheila kepada Alfa dan Alpha.     

Dengan sangat senang, Sheila bahkan tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk segera mandi dan berada di area Bandara. Dengan begini, Sheila berharap, sang Mamah bisa segera mendarat di Jakarta dengan aman.     

"Lo serius mau mandi sekarang? ini aja masih jam 1, Sheila! lagian, kan Mama pulangnya jam 3 kita bisa lah istirahat dulu sejam!" Ujar Alfa memberikan pendapatnya untuk Sheila.     

"Enggak, Bang! Sheila justru ingin jemput Mamah sebelum Mamah pulang! Ini ntar browniesnya kita bawa aja, buat makan di dalem mobil!" Pekik Sheila yang kekeuh sama apa yang Ia inginkan.     

"Sheila, kalau kita mandi sekarang, kita mau berangkat ke bandara pukul berapa?" Tanya Alpha dengan suara yang sangat berbeda dibandingkan dengan Alfa. Suara yang Alpha lontarkan terdengar jauh lebih halus dan terdengar halus.     

"Ya... Kita perginya kalau kita semua udah selesai mandi. Begitu selesai dan sudah beres semua, Kita langsung berangkat, oke?" Ujar Sheila kembali kepada kedua kakak dan abangnya ini.     

"Tapi, apa kita gak menunggu terlalu lama?" Tanya Alpha lagi menginginkan untuk Sheila buka mata dan buka pikiran!     

"Nah, apa gue bilang! Ntar kita malah kelamaan nunggu Mamahnya, belum lagi kalau pesawat Mamah gak delay! Kalau delay, beeeh, apa kagak bosen kita di bandara? Malah kayak orang ilang ntar!" Lanjut Alfa dengan bahasa yang selalu Ia gunakan.     

"Halah.... Padahal Sheila mau beliin Mamah bunga juga. Kan lumayan kita nyari bunga dulu sebelum Mamah sampaj ke Jakarta! So-soalny, Sheila bener-bener rindu sama Mamah!" Ujar Sheila denganemasang raut wajah yang sedih dan menunjukan puppy eyes miliknya yang selalu membuat Alfa tidak suka!     

"Akh, dahlah! Ayo Pha kita Mandi!" Ujar Alfa pada akhirnya. Hal inilah yang tidak disukai Alfa dari Sheila. Jika Sheila udah menunjukan puppy eyes miliknya. Bahkan, sekaligus Sheila memberikan ekspresi memelasnya. Sudah tidak ada bantahan lagi yang keluar dari mulut Alfa untuk segera mengikuti apapun kemauan dari Sheila.     

Entah bagaimana ini bisa terjadi, namun, Alfa memang sudah tak sanggup melihat ekspreis Sheila yang memelas. Ia bahkan tak akan sungkan melakukan apapun permintaan Sheila, bahkan jika permintaan yang Sheila berikan aneh kepadanya. Apalagi, jika Sheila sampai menjatuhkan air matanya. Beeeeh, Alfa juga akan merasakan rasa sedih yang sama.     

Hal ini mengingatkan kita kepada Sheila yang sempat menangis saat Alfa tak sengaja membentaknya. Karena merasa sangat bersalah dan ikut bersedih. Alfa bahkan rela menunggu dan tidur di depan pintu kamar Sheila. Dirinya tidurdi sana sembari bwrniat menemui Sheila saat Sheila keluar dari kamarnya.     

Karena hal tersebut sangat membuat Alfa sedih bila Sheila bersedih. Jadinya, gak ada alasan lagi untuk Alfa melakukan apapun permintaan Sheila dari pada harus melihat Sheila yang bersedih karenanya.     

"Lah, Abang mau mandi bareng sama Kak Alpha?" Ujar Sheila sembari terkekeh mendengar ajakan Alfa kepada Alpha untuk segera mandi.     

"Ya kagaklah! Maksud gue kan gantian! Kalau lo gak bisa berpikir positif, gue gak akan mandi sekarang!" Ujat Alfa sembari memberi peringatan kepada Sheila untuk menjaga otaknya tida berpikiran aneh-aneh.     

"Hahaha, oke, Bang! Sheila tunggu ya, Sheila juga mau mandi dulu!" Jawab Sheila sembari memberikan informasi kepada Alfa.     

"Oke, sekalian bungkus brownies ini dengan aman!" Perintah Alfa kepada Sheila.     

"Siap, Bang Alfa ku yang paling baik, paling Sheila sayang, dan Abang yang paling dan saaaaangat perhatian kepada Sheila! Utututu!" Ujar Sheila sembari memuji Alfa dengan dilebih lebihkan!     

"Idih, kayak gini aja kalau ada maunya. Coba kalau kagak, biasanya malah ngejelek jelekin gue terus! Mana jelekinya di depan orang lain! Dasar adek durhaka kamu emang! Minus akhlak!" Caci Alfa yang mendengar Sheila berbicara mengenai Alfa dengan ucapan yang dilebih-lebihkan.     

"Hehehe, Abang juga kalau ngomong kagak pernah difilter. Untung tadi Sheila gak nangis gara-gara sakif hati sama ucapan Abang!" Ujar Sheila yang sedikit jujur itu.     

Mendengar ini Alfa langsung membalikan badanya dan segera berjalan meninggalkan Sheila yang masih di dapur. Alfapun kemudian mengajak Alpha untuk segera berberes,     

"Ayo, Pha, Kita tinggalkan Sheila sendirian aja disini!" Ujar Alfa dengan pasrah. Dan Ia memilih untuk mengakhiri perdebatan ini. Yah, walaupun diantara mereka hanya sedang berbicara biasa saja.     

Alpha yang sudah terbiasa dengan inipun segera pergi mengokuti Alfa untuk masuk ke dalam kamar milik Alfa dengan segera.     

"Sheila, Kakak siap-siap dulu juga ya! Dadah!" Uhar Alpha yang sangat sopan dan lembut jika Ia berbicara kepada Sheila.     

"Siap, Kak! Dadah juga!" Balas Sheila denfan senyuman yang mengembang di raut wajah cantik plus imutnya.     

Setelah melihat kedua Kakak dan Abangnya ini pergi. Sheila dengan segera membereskan dan menata Brownies buatanya. Setelah selesai, barulah Sheila pergi ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap menjemput Gabriella di Stasiun.     

Brownies itu sebelumnya telah dicicipi oleh mereka. Rasanya yang manis pas mampu membuat mereka suka. Hal ini juga membuat mereka yakin bahwa Gabriella akan menyukai brownies buatan mereka dari hasil otodidak menonton video di youtube. Video bagaimana cara membuat brownies dengan lezat dan terlihat sangat enak.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.