DUPLICATE.

CHARLOTTE YANG BERSAMA LEO



CHARLOTTE YANG BERSAMA LEO

0"Kenapa kok gak makan siang?" Tanya Gabriella keoada mereka bertiga.     
0

"Tadi siang Sheila, Bang Alfa dan juga Kak Alpha bikin kue brownies untuk Mamah!" Jawab Sheila mengenai alasan kenapa mereka belum juga makan siang.     

"Oalah, kirain kenapa!" Balas Gabriella mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Sheila.     

Sheilapun kemudian mengambil sebuah tas yang berisi kue brownies tersebut. Setelah tas itu berada di dalam genggaman Sheila. Tak butuh waktu lama untuk Sheila membuka wadah makanan berisi brownies itu.     

"Nih, Mah! Mamah harus coba kue brownies buatan Sheila, Bang Alfa sama Kak Alpha!" Perintah Sheila sembari mehodorkan makanan keoada Gabriella untuk Gabriella cicipi.     

"Mamah coba ya Sheil!" Ujar Gabriella sembari mengambil satu kie brownies tersebut.     

Setelah mengambil kue itu, dengan segera Gabriella menggigit sedikit kue itu dan mencicipi, bagaimana rasa kue brownies yang telah di buat oleh ketiga anaknya ini.     

Karena Gabriella tidak menunjukan reaksi apapun, Sheilapun berushaa untuk bertanya mengenai rasa dari kue brownies itu. "Apakah kuenya gak enak?" Batin Sheila.     

"Bagaimana, Mah Rasa kue brownies itu?" Tanya Sheila kepada Gabriella demgan segera. Karena Sheila tidak tahu bagaimana yang dirasakan oleh Gabriella.     

"Ehm.... Rasanya... kayak...." Uhar Gabriella yang terpotong. Iapun mencoba mencicipi brownies itu lagi karena takut jika apa yang Ia rasa tidak sesuai dengan apa yang akan ia ucap!     

Alphapun membalikan badanya untuk menatap Gabriella secara langsung. Mau bagaimanapun juga Alpha juga kepo dengan penilaian yang akan Gabriella berikan untuk makann buatan mereka. Sedangkan Alfa, Karena Ia menyetir mobil dan harus gokus ke jalanan. Beberapa kali Alfa melihat Gabriella dari pantulan kaca yang berada diantara Alfa dan Alpha.     

Setelah menggigitanya sekali lagi, ternyata rasanya tidak berubah! Namun, mau bagaimanapun Gabriella harus tetap mengucapkan bagaimana rasa dari kue yang telah dibuat oleh ketiga anaknya ini.     

"Ehm, rasanya.... Enak kok sayang!" Jawab Gabriella jujur. Iapu. kemudian tersenyum lebar karena kue buatan ketiga anaknya ini benar-benar enak.     

"Akh Mamah! Bikin Sheila kaget aja. Soalnya tadi Mamah kelamaan buat jawab!" Ujar Sheila mencurahkan isi hatinya.     

Mendengar apa yang diucapkan anaknya yang paling cantik ini, membuat Gabriella langsung terkekeh. Iapun berucap,     

"Yakali, makanan buatan kalian yang kalian buat dengan penuh cinta ini rasanya tidak enak? Ya enaklah! Masa enggak!" Ujar Gabriella kepada mereka bertiga.     

Merekapun akhirnya juga itu tertawa mendengar ucapan Gabriella yang menenangkan hati mereka.     

Setelah itu, mereka pun memakan kue brownies itu di dalam mobil. Sedangkan Alfa, Ia disuapi oleh Sheila yang duduk di brlakang Alfa dengan lahap.     

"Mah, ini mau kemana dulu? Tadi Mamah belum jawab!" Ujar Alfa kembali bertanya kepada Gabriella.     

"Kita ke Mall aja langsung ya, Fa! Sekalian makan dulu untuk kalian. Terus kalau itu, baru deh beliin Handphone untuk Alpha! Ya sayang?" Jawab Gabriella mengenai pertanyaan yang dilontarkan oleh Alfa.     

"Oke, Mah! Alfa ke sana ya!" Ujar Alfa memberikan balasan mengenai perkataan Gabriella.     

Gabriella merupakan sesosok wanita yang mampu membuat dirinya untuk bersikap adil.Sebisa mungkin Gabriella tidak membedakan Sheila, Alfa dan bahkan dengan Alpha sekalipun.     

Setelah mendengar ucapan terakhir Alfa. Sudah dipastikan mereka akan bersenang senang. Karena, tidak hanya untuk membelikan Alpha saja, sudah bisa dipastikan bahwa Gabriella juga akan membelikan Sheila dan Alfa sekalian.     

***     

Disini, dirumah yang sangat terlihat mewah dan luas. Membuat dua orang ini harus melakukan kegiatan yang mendadak untuk menghilangkan perasaan bosan yang sedang melanda mereka.     

"Leo, gue bosan Nih!" Ujar Charlotte kepada Leo yang berada di sebelahnya. Bahkan mereka sekarang hanya sedang menonton televisi.     

"Lah, terus? gue bisa apa?" Tanya Leo sedikit acuh tak acuh. Karena, jujur, Leo bahkan tidak merasa bosan sama sekali.     

"Gimana kalau gue jadi 'mainan' gue aja?" Tanya Charlotte dengan menatap ke arah Leo dan memasang senyuman devil yang mengerikan.     

"Mainan?" Batin Leo yang terasa was was. Mana Leo juga menatap ke arah Charlotte yang masih memasang wajah menakutkan itu.     

Bahkan, Leo sendiri sudah bisa mengartikan "mainan" apa yang sudah dimaksudkan oleh Charlotte.     

"Apakah gue akan bisa hidup lagi setelah menjadi mainan Charlotte?" Pikir Leo yang sudah memikirkan hal yang aneh-aneh mengenai nyawa yang masih dimiliki olehnya.     

"Atau, gue bakalan gak bisa berjalan lagi? Dan hanya tertidur di ranjang seharian?" Lanjut Leo yang masih dibatin olehnya.     

Leo pun tidak membalas ucapan yang Charlotte ajukan. Ia hanya memasang wajah datar dan menatap ke arah Charlotte.     

Namun, tiba-tiba saja Charlotte tertawa girang. Leopun dibuat kaget oleh tawa yang Charlotte lontarkan. Leo hanya bisa mengangkat kedia alisnya dan juga masih menatap datar ke arah Charlotte.     

"Hahaha! Jangan bilang lo berpikir bahwa gue akan nyiksa lo lagi?" Ujar Charlotte dengan sangat tepat.     

"Bagaimana dia bisa tahu, anjir?" Batin Leo lagi.     

"Jangan bilang lo lupa kalau gue bisa baca pikiran lo?" Balas Charlotte kepada Leo. Eh ralat, maksduanya Charlotte berusaha untuk mengingatkan kekuatan yang Ia miliki dihadapan Leo.     

"Hahaha, gue lupa, anjir! Dahlah! Kagak asyik lo! Bisa-bisa ntar semua rahasia yang gue miliki lo tahu lagi! Dahlah!" Pasrah Leo yang tidak akan bisa lagi memiliki kebebasan ubtuk memikirkan hal-hal pribadinya. Atau bahkan, Leo sudah tidak bisa bebas lagi memikirkan hal mengenai Charlotte.     

"Leo! lo harus mau nganterin gue beli belanjaan! gue gabut. sekalian kita makan aja ke luar! Bosen gue dirumah mulu!" Perintah Charlotte sembari mengajak Leo untuk keluar bersama dengan dirinya. Yah, itung-utung, Charlotte benar-benar ingin Leo dan dirinya kembali seperti semula. Dimana mereka selalu mengjabiskan waktu bersama sebagai seorang teman.     

Mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Charlotte. Membuat Leo hanya memlnghembuskan napasnya berat. Karena jujur Leo juga tidak ingin keluar, karena Ia terlalu malas untuk berjalan ke luar rumah. Apalagi jika harus berjalan-jalan!     

Tapi, mau tidak mau dirinya juga harus mengikuti ucapan yang Charlotte berikan. Karena, Leo sadar bahwa apa yang Charlotte ucapkan adalah bersifat Mutlak!     

"Buruan!" Ujar Charlotte kepada Leo.     

"Iya-iya!" Jawab Leo kemudian pergi dahulu untuk bersiap. Setidaknya, Ia akan memakai celana panjang dan mengambil jaket kulit miliknya.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.