DUPLICATE.

BAYANGAN HITAM LAGI



BAYANGAN HITAM LAGI

0Setelah sampai di sebuah restoran makanan. Dan sudah memesan amkanan yang hendak mereka santap. Tak lama kemudian, makanan untuk merekapun datang secara satu per satu yang dibawakan oleh pelayan di restoran itu.     
0

"Maaf, Mah. Alfa mau ke toilet dulu ya!" Pamit Alfa dan mendapatkan persetujuan dari Gabriella. Dengan segera Alfa melangkahkan kakinya dan menuju ke Toilet yang tak jauh dari tempat mereka memakan makanan siang mereka.     

Setelah sampai di Toilet, dengan segera Alfa mengeluarkan handphone miliknya dan mencari nama Tuan Federick yang ada di halaman kontak milik Alfa. Dan Alfapun tanpa butuh waktu kama lagi untuk segera menelpon Tuan Federick.     

Tuuuuut Tuuuut Tuuut     

Nada panggilan juga berdering di handphone milik Alfa. Hal ini menandakan bahwa Tuan Federick belum juga mengangkat telepon yang Alfa berikan kepada dirinya. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Alfa pun tersambung dengan telepon Tuan Federick.     

"Halo, Tuan?" Sapa Alfa kepada Tuan Federick setelah mengetahui bahwa Tuan Federick telah mengangkat telepon dari Alfa.     

"Halo, Alfa? Bagaima kabarnya?" Tanya Tuan Federick setelah mendengar suara Alfa yang menyapa dirinya.     

"Baik, Tuan." Balas Alfa singkat.     

"Kenapa kamu menelpon saya? Apakah ada hal yang ingin ditanyakan atau disampaikan kepada Saya?" Tanya Tuan Federick kepada ALfa.     

"Begini, Tuan. Apakah besok Tuan ada acara? Saya hendak bertemu dengan Tuan selepas saya pulang sekolah. Karena ada hal yang ingin saya sampaikan juga kepada Tuan!" Balas Alfa kepada Tuan Federick. Alfapun menjelaskan juga apa yang menjadi tujuanya untuk menelpon Tuan Federick sore ini.     

"Tepatnya pukuk berapa ya, Fa?" Tanya Tuan Federick kepada Alfa lagi.     

"Sekitar pukul 3 sore bagaimana, Tuan?" Tanya Alfa sekaligus memastikan apakah Tuan Federick bisa jika Alfa menemuinya pukul tiga sore.     

"Baiklah, pukul 3 sore saya akan menunggu kamu di ruangan saya ya, Fa!" Balas Tuan Federick mengiyakan perkataan dan janji yang Alfa sampaikan. Yaitu, untuk menemui Tuan Federick besok pukul 3.     

"Terima kasih, Tuan!" Ujar Alfa beeterima kasih kepada Tuan Federick.     

"Baiklah, kalau tidak ada hal lagi, saya akhiri ya, Fa!" Ujar Tuan Federick berniatengakhiri percakapan yang terlontar di antara mereka.     

"Baik, Tuan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih!" Balas Alfa mangulang ucapanya.     

"Oke, Fa!" Ujar Tuan Federick terakhir sebelum pada akhienya Tuan Federick menutup telepon yang tersambung diantara mereka.     

Setelah melaksanakan keinginan Alfa. Alfapun denfan segera keluar dari toilet itu dan kembali menuju ke meja Gabriella, Sheila, dan juga Alpha.     

"Lama bener, Bang!" Sahut Sheila begitu melihat Alfa kembali.     

"Aelah! Pakai dihitungin menitanya segala nih pasti! Atau lo udah kangen sama gue ya? Kan lo gak bisa jauh dari gue!" Balas Alfa dengan gaya bercandanya. Ia bahkan tertawa.     

"Idih, najis!" Balas Sheila mengenai perkataan yang Alfa lontarkan kepadanya.     

Disisi lain. Leo dan Charlotte juga melakukan kegiatan yang sama. Mereka tengah menyantap makanan yang mereka pesan. Namun, mereka pada akhirnya mengakhiri kegiatan hanya dengan makan bersama. Karena, tiba-tiba saja Charlitte juga merasa malas jika Ia harus keluar dan berjalan-jalan. Dan Akhirnya mereka kembali ke rumah dengan selamat.     

Balik lagi ke Alfa, Alpha, Sheila, dan juga Gabriella. Setelah mereka makan bersma. Merekapun kembali memasuki satu toko ke toko yang lainya. Tanpa perlu waktu yang lama, mereka juga telah mengakhiri pembelajaan mereka.     

Alpha yang sudah mendapatkan sebuah telepin baru, Sheila yang sudah mendaoatkan baju baru, dan Alfa yang kembali mendapatkan sepatu baru. Bahkan, mereka juga berbelanja untuk membeli makanan untuk camilan lagi, namun khusus makanan kue kuenan dan kebutuhan dapur. Tak lupa, Gabriella juga membeli saturan untuk memasakan ketiga anaknya ini.     

***     

Malam harinya, Alfa kembali tidak bisa tidur. Ia terus menerus memikirkan hal apa yang akan Ia dapatkan. Mengapa orang yang mengaku ayahnya ini harus merencanakan sedemikian rupa? Apakah yang Ia dapatkan jika harus berulah menyamar menjadi ayahnya yang sudah meninggal? Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Alfa.     

"Bagaimana gue harus menyelesaikan hal ini? Tapi, gue juga ingin fokus dulu ke sekolah gue! Gue capek, Anjir!" Balas Alfa bertanya dan mengungkapkan isi hatinya keoada dirinya sendiri. Bahkan, Ia juga tak rela harus membagi masalah ini kesiapapun. Termasuk ke Alpha.     

Namun, entah mengapa, Alfa tidak pernah bisa menyembunyikan masalah yang menimpanya ke Alpha. Ia sangat mudah mencerikan kejadian yang baru saja Ia alami kepada Alpha.     

Alfapun menatap Alpha yang masih tidur di sampinya. Alfa masih tidur bersama Alpha. Namun, ini adalah malam terakhir Alpha tidur bersama Alfa, sebab, apa yang Alfa pikirkan terjadi kenyataan. Bahwa, Gabriella tak menggendaki hal demikian. Sebab, kasihan juga Alpha harus berbagi kamar dengan Alfa. Hahaha!     

"Bener, sih. Alpha sangat membantu gue bagaimanapun kejadianya. Coba saja kalau Alphakagak ada! Bahkan, gue udah mati pertama kali di tangan Om Gipson. Atau bahkan, gue udah jadi bahan penelitian Om Gipson!" Ujar Alfa yang kini berdiri dari kasurnya.     

Jam menunjukan pukul 11 malam.     

Alfapun kemudian berjalan untuk menuju Balkon—tempat yang sangat Alfa sukai—yang berada di kamarnya.     

Selepas itu, Alfa terduduk di bangku dan menyenderkan kepalanya di jendela kaca yang berada di belakangnya. Ia berusaha menutup matanya dan membiarkan angin malam kembali menerpa dan menabrak tubuhnya.     

"Apa yang harus gue lakui" Tanya Alfa keoada dirinya sendiri dengan masih memejamkan matanya. Iapun berusaha untuk mengontrol pernapasanya yang semakin terasa berat. Bahkan beratnyapun hampir menyeimbangi permasalahan dihidupnya.     

Ia juga berpikir, apakah maslaah dihidupnya ini akan selalu bermuncula setiap saat? Atau, Hal yang lebih berbahaya juga akan bermunculan? Masa depan memang sangat membuat Alfa penasaran. Walaupun, Alfa sendiri bisa melihat kejadian 3 detik setelahnya.     

Kini, Alfa berniat membaca kejadian masa depan yang sudah menjadi kekuatanya. Ia mencoba membacanya karena hal ini mungkin akan bisa membuat Alfa terasa lebih tenang. Namun, hal baik tidak berpihak kepadanya lagi.     

Ia tiba-tiba melihat sebuah bayangan lagi yang sudah dan akan berdiri tepat di sampinya, melihat hal ini, Alfapun membuka matanya seketika... Bayangan itu terlihat seperti....     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.