DUPLICATE.

PERASAAN YANG TIDAK BISA DIBACA



PERASAAN YANG TIDAK BISA DIBACA

0Kini, Alfa berniat membaca kejadian masa depan yang sudah menjadi kekuatanya. Ia mencoba membacanya karena hal ini mungkin akan bisa membuat Alfa terasa lebih tenang. Namun, hal baik tidak berpihak kepadanya lagi.     
0

Ia tiba-tiba melihat sebuah bayangan lagi yang sudah dan akan berdiri tepat di sampinya, melihat hal ini, Alfapun membuka matanya seketika... Bayangan itu terlihat seperti....     

"Tuan, apa yang Tuan lakukan disini?" Suara itu sangatlah membuat Alfa terkaget.     

Namun, tak menunggu waktu lama lagi Alfapun mampu mengontrok kaget yang sangat membuat jantunganya berdetak lebih kencang. Ia kemudian menghela napasnya dengan santai begitu mengenali suara yang muncuk dari orang itu.     

"Ck, Alpha! bikin gue kaget aja lu!" Balas Alfa kepada Alpha yang tak sengaja membuat Alfa terkaget.     

Alphapun kini berjalan mendekati Alfa. Dan kini, tubuh Alpha sepenuhnya terlihat. Karena, sebelumnya, Alpha hanya menunjukan kepalanya saja, dan tubuhnya, Ia biarkan bersembunyi di balik jendela kaca belakang Alfa.     

"Hehehe, maafkan Saya, Tuan!" Balas Alpha kepada Alfa. Bahkan, wajah Alpha kali ini sangatlah tanpa dosa. Bahkan, Alpha kini menunjukan deretan giginya yang rapih dan putih itu.     

"Hah, okelah! Terus lo ngapain disini? Buakanya lo tadi tidur ya? terus ngapain disini?" Tanya Alfa yang melupakan pertanyaan Alpha saat pertama kali dilontarkan oleh Alpha.     

"Saya sempat terbangun begitu Tuan Alfa berjalan kemari. Terus, saat saya memcoba untuk tidur lagi, saya tidak bisa, hehehe. Yasudah, saya akhirnya kesini menghampiri Tuan Alfa. Apakah Saya melakukan kesalahan?" Tanya Alpha kepada Alfa.     

Mendengar penjelasan yang Alpha lontarkna hanya membuat Alfa mengangguk, Iapun dengan kemudian menggelengkan kepalanya begitu mendengar Kalimat pertanyaan yang Alpha lontarkan.     

"Oh tentu tidak! Gue seneng malah kalau lo disini nemenin gue!" Jawab Alfa dengan segera. Ia juga tidak berniat membuat Alpha berpikir bahwa salah jika Alpha harus menemani Alfa disini.     

Mendengar jawaban dari Alfa membuat Alpha tersenyum.     

"Lantas, apa yang Tuan lakukan duduk disini sendirian?" Tanya Alpha mengulang kembali pertanyaan yang sebelumnya pernah Ia lontarkan kepada Alfa.     

"Enggak sih, gue cuma kagak bisa tidur aja!" Balas Alfa dengan singkat.     

"Apakah Tuan tidak bisa tidur karena memikirkan orang yang menyamar sebagai Ayah Tuan ?" Tanya Alpha lagi yang sangat telat dengan apa yang sedang Alfa alami.     

"Yah, mau bagaimanapun gue gak bisa ngelak dari pertanyaan lo ini. Memang, gue gak bisa tidur karena memikirkan orang itu! Tapi, yang sangat mengganjal di hati gue. Apa yang menjadi tujuan dari orang itu? Sampai-samlai, dia harus rela menyamar sebagai Ayah?" Tanya Alfa yang menjelaskan tentang hal yang Ia alami kepada Alpha.     

"Kenapa lo bisa tahu tentang ini?" Tanya Alfa kembali melontarkan pertanyaanya.     

"Karena, dari kemarin saat Tuan menceritakan kejadian ini kepada saya. Saya sangat sering melihat Tuan memberikan ekspresi khawatir, Tuan!" Balas Alpha menjelaskan apa yang menjadi keresahanya sejak kemarin.     

Bahkan, Alpha sendiri ingin menanyakan hal ini. Namun, Ia secara terus menerus menghentikan niatnya ini karena merasa tidak enak kepada Alfa.     

"Apakah ketara banget ya eskpresi kekhawatiran yang gue tunjukin?" Tanya Alfa memastikan kepada Alpha.     

"Kalau bagi saya sendiri sih, Saya sangat bisa melihatnya. Namun, sepertinya kalau orang lain, tidak terlalu melihat ekspresi yang Tuan berikan ini!" Jelas Alpha.     

"Kenapa bisa gitu? Kenapa cuma lo yang bisa melihat ekspresi kekhawatiran dari gue?" Tanya Alfa yang malah kepo dari apa yang sudah dijelaskan oleh Alpha.     

"Begini, Tuan. Sebenarnya, saya bisa juga ikut merasakan hal yang Tuan rasakan! Mulai kesedihan, kekhawatiran, kegembiraan, dan lain sebagainya. Namun, saya sadar, saya tidak bisa merasakan satu hal dari Tuan!" Balas Alpha sekaligus memberikan hal yang belum diketahui oleh Alfa.     

"Apa itu?" Tanya Alfa yang kembali dibuat penasaran oleh Alpha.     

"Perasaan yang Tuan miliki terhadap seorang perempuan. Yaitu, perasaan cinta Tuan!" Balas Alpha memberikan jawaban atas pertanyaan yang Alfa lontarkan kepadanya.     

"Kenapa bisa begitu?" Tanya Alfa lagi.     

"Karena, perasaan itu mutlak untuk Tuan sendiri. Dalam artian, Tuan sendiri lah yang akan mengetahui perasaan tersebut. Buka. orang lain!" Balas Alpha memberikan penjelasan kepada Alfa.     

Mendengar penjelasan yang dilontarkan oleh Alpha, membuat Alfa terkekeh. Bagaimana bisa penjelasan macam itu terjadi!     

"Hahaha, Apa kau sedang membohongi gue?" Tanya Alfa yang tidak percaya dengan penjelasan Alpha terhadap diri nya.     

"Tidak, Tuan. Saya sedang tidak berbohong kepada Anda. Bahkan, semua omongan yang saya lontarkan ini adalah kebenaran!" Balas Alpha dengan sangat jujur. Alpha pun juga ikut terseyum begitu mendapatkan pertanyaan Alfa yang tidak percaya dari aoa yang sudah Alpha jelaskan.     

Mendengar hal sedemikian rupa membuat Alfa menghentikan tawanya sejenak. Namun, Ia pun kembali tersneyum kepada Alpha.     

"Weh, ternyata penjelasan lo bener ya? Gue kira bohongan! Hehehe!" Ujar Alfa pada akhirnya yang mempercayai ucapan dan penjelasan yang Alpha lontarkan kepadanya.     

"Tapi, untung deh! Lo kagak bisa merasakan kepada siapa gue jatuh cinta. Soalnya, kalau lo tahu, bisa berabe ntar! Atau, kalau lo tahu, lo akan ngejek gue terus wkwk!" Jawab Alfa kepada Alpha.     

Mendengar ucaoan Alfa ini, Alpha pun menggelengkan kepalanya dan menganggap Alfa adalah model tiruanya yang lucu.     

Kini, terjadilah beberapa saat diantara mereka untuk terdiam lagi. Namun, setelah itu, Alfapun menatap ke arah Alpha dan kembali menatap langit yang menunjukan ribuan bintang.     

"Pha, gue sangat berterima kasih sama lo! Karena lo juga, gue bisa lebih tenang. Karena lo juga datang kesini, gue jadi bisa ngelupain masalah gue yang menyangkut tiruan Papah itu!" Balas Alfa kepada Alpha yang kini menatap ke arah Alfa yang tengah berbicara.     

"Baik, Tuan. Namun, seharusnya Tuan tidak perlu berterima kasih kepada saya! Karena ini memang sudah menjadi tugas saya..." Ujar Alpha yang terpotong ucapanya karena Alfa.     

"Untuk ngelindungi gue, Sheila dan Mamah bukan?" Lanjut Alfa yang sudah sangat sering mendengar ucapan ini keluar dari mulut Alpha.     

Mendengar hal ini terucap oleh Alfa, Alphapun hanya bisa tersenyum, karena hal tersebut memanglah benar adanya.     

"Alpha, apa lo senang menjalani hidup dengan tujuan seperti itu?" Tanya Alfa yang secara tiba-tiba kepada Alpha.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V3 : TAKE THE VICTORY!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dia ngan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta beeikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.