DUPLICATE.

YUK, SAATNYA PULANG



YUK, SAATNYA PULANG

0"Kenapa kalian jarang banget buat hubungin Mamah kemarin-kemarin?" Tanya Gabriella di tengah mereka menikmati makan siang bersama. "Mamah padahal ngehubungi kalian terus-menerus. Dan kalian menjawab telepon dari Mamah hanya sekali saja! Dan itupun tanpa Alpha!" Lanjut Mamah yang menyatakan semua kekhawatiranya.     
0

"Mamah tuh khawatir sama kalian! Mamaj disana, perasaan Mamah sama ingatan Mamah tu cuma ke kalian aja! Apakah kalian baik-baik aja atau justru ada masalah! Mamah pingin banget pukang saat itu, tapi kondisi disana juga masih diambang!" Jelas Gabriella kepada mereka. Mereka mendengarkan semua kekhawatiran yang Gabriella utarakaan dihadapan mereka.     

Mendengarkan hal ini. Mereka sebenarnya juga sedikit merasa lega. Sebab, jika Gabriella pulang kemarin-kemarin. Mereka takut jika Gabriella juga ikut terseret dalam hal ini.     

"Maafin kami, Mah. Terlebih Alfa, Alfa yang salah. Mungkin kami memang tidak mendengar atau ada hal yang perlu kami lakukan!" Ujar Alfa memulai untuk berbicara.     

"Iya, Mah! Kemarin kita juga memiliki jadwal yang padat tentang sekolah!" Lanjut Sheila menimpali jawaban yang Alfa lontarkan.     

Alpha hanya terdiam. Mungkin Ia sendiri yang tidak dihubungi oleh Gabriella karena Alpha tidak memiliki ponsel. Tapi, mendengar ujaran yang diberikan kedua anaknya ini, justru membuat Gabriella menatap mereka dengan bersedih.     

"Mamah?" Panggil Alpha yang menyadari wajah sedih yang tercipta diraut wajah Gabriella.     

"Mamah tahu kalian berbohong sama Mamah!" Balas Gabriella kepada mereka.     

Mereka pun mengerutkan wajahnya. Alfa, Alpha, dan Sheila slaing menatap satu sama lain. Mereka berpikir, apakah Gabriella benar-benar tahu atau Gabriella hanya sedang sedikit bersandiwara untuk menemukan jawaban aslinya. Mereka masih terdiam. Alfapun berusaha menjawab,     

"Kami, tidak berbohong, Ma—" Ujar Alfa yang kemudian dipotong oleh Gabriella dengan nada sedikit kesal.     

"Masih mau berbohong?" Tanya Gabriella yang langsung membuat Alfa kicep dibuatnya. Alfapun menarik napasnya berat dan singkat.     

"Alfa, katakan sejujurnya sama Mamah! Kalau kamu berbohong lagi! Jangan harap kamu bisa berbicara sama Mamah!" Ujar Gabriella kepada Alfa.     

Mendengar ucapan ini, Alfa pun mematung. Sedangkan Alpha dan Sheila terdiam sembari menatap ke arah Alfa. Mereka juga takut jika saudah masuk ke permasalahan yang ini.     

Setelah itu, Alfapun kini berdiri dari kursi tersebut. Ia kemudian berjongkok dan memeganng tangan Gabriella yang ada di pangkuan Gabriella.     

"Mamah tahu dari mana kalau Alfa, Alpha, dan Sheila berbohong?" Tanya Alfa memegang tangan Gabriella.     

"Mamah sudah lama dapat kabar dari Bu Ratna. Bahwa kalian tidak masuk ke sekolah sudah beberapa hari. Sampai, menunggu lama, Bu Ratna akhirnya baru mengabati Mamah. Namun, Bu Ratna tidak memberikan alasan yang jelas!" Jelas Gabriella kepada Bu Ratna.     

Yap, memang sebelumnya Bu Ratna pernah bertanya kepada Gabriella, setelah Alfa, Alpha, Sheila, Tata, Dika, Bagaskara, dan Gladis tidak memasuki sekolah beberapa hari tanpa alasan. Alhasil, Bu Ratna pun menanyakan hal ini kepada orang tua mereka. Sebelum, Bu Ratna baru mengetahui bahwa ada hal yang tengah terjadi kala itu.     

Mendengar semua penjelasan Gabriella, membuat Alfa yakin. Bahwa Gabriella pantas untuk mengetahui ini semua. Seperti yang lalu-lalu.     

"Begini, Mah! Kemarin-kemarin, Alfa punya masalah lagi mengenai kekuatan yang ada di dalam diri Alfa. Mamah tahu kan? Saat Alpha diculik? Nah, Beberapa saat kemudian Alfa berusaha untuk membebaskan Alpha dari sana. Namun, Alfa justru kalah dan dibawa oleh pihak yang sebenarnya memang mau menculik Alfa. Hanya saja, mereka terkecoh dan menemukan Alpha untuk yang pertama kalinya." Jelas Alfa kepada Gabriella.     

Alfapun masih menggenggam tangan Gabriella dan Ia pun juga masih berjongkok (Bukan jongkok sempurna, seperti mau sungkem, hanya saja kepala Alfa tidak menempel di pangkuan Gabriella) di hadapan Gabriella. Alfapun menatap wajah Gabriella yang terlihat sedih, dan menatap tepat di kedua manik mata milik Gabriella untuk membuat Alfa berkata jujur.     

"Saat Alfa mencoba menyelamatkan Alpha. Alfa justru kalah! Alfa kalah dari pihak Cloning Deluxie, dan Alfapun akhirnya disekap oleh mereka. Sampai, Alfa dihilangkan ingatan dan berganti nama menjadi Raffaela. Saat Alfa menjadi Raffaela, Alfa memang bergerak bebas. Tapi semua ingatan Alfa tentang seleumnya, tantang Sheila, dan lain-lain, Hilang seketika." Lanjut Alfa memjelaskan apa yang sedang terjadi kepadanya.     

"Siapa pihak yang menyekap kamu itu? Dan siapa pemimpinya?" Tanya Gabriella keoada Alfa langsung. Gabriella masih menunjukan wajahnya yang bersedih. Karena, Ia masih kecewa. Bagaimana tidak? Keselamatan anaknya kembali di rahasiakan kepadanya.     

"Perusahaan itu namanya Cloning Deluxie. Dan pemimpinya ternyata teman Alfa sendiri! Charlotte!" Balas Alfa menajwab semua pertanyaan Gabriella. Alfa juga tak berniat menutupi penjelasanya. Toh, Alfa yakin Gabriella adalah orang yang sangat pemaaf.     

"Teman kamu? Kenapa bisa?" Balas Gabriella dengan segera.     

"Iya, Alfa juga sedikit tidak tahu tentang 'bagaimana bisa' yang Mamah tanyakan. Yang jelas, Alfa mau, Mamah melupakan hal ini! Oke?" Tanya Alfa mengelus tangan Gabriella. Dan kemudian menciumnya dengan lembut.     

"Mengapa Mamah harus melupakan kejadian ini? Mamah yakin kalian semua pasti dalam bahaya kala itu? Apakah Mamah benar?" Tanya Gabriella yang tentunya benar.     

Alpha kala itu hendak diberi hukuman mati. Sheila yang selalu diincar oleh Charlotte. Dan Alfa, yang dicuci otaknya dan bekerja di bawah kendali dari Charlotte langsung. Jika saja Gabriella mendengar hal ini lebih detail. Mungkin Gabriella benar-benar tak bisa berpikir jernih lagi. Karena, keselamatan ketiga anaknya dalam bahaya.     

"Karena, Mamah sekarang lihat kalau kami bwrtiga tidak kenapa-napa. Mamah sekarang lihat kalau kami sehat, bukan? Lalu, apa yang perlu dicemaskan lagi?" Tanya Alfa yang mendapat anggukan dari Sheila dan Alpha.     

Sheila dan Alpha hanya terdiam, mereka menyimak semua percakapan yang dilontarkan oleh Gabriella dan Alfa secara bergantian.     

"Baiklah kalau begitu. Tapi, apa yang telah kalian lakukan saat berbohong sama Mamah dan berusaha menutupi hal ini dari Mamah. Mamah sangat kecewa sama kalian!" Ujar Gabriella mengeluarkan semua hal yang terpendam di perasaanya.     

Gabriella juga tidak ingin menutupinya. Ia yang akan menjadi pelopor untuk ketiga anaknya ini guna mengeluarkan semua perasaan dan apa yang tengah mereka rasakan!     

Gabriella akan menjadi pelopor untuk ketiga anaknya supaya bisa lebih terbuka terhadap yang lainya. Tak terkecuali Mamahnya sendiri, yaitu Gabriella. Setidaknya, jika Gabriella membuka perasaanya, ketiga anaknya ini juga bisa lebih terbuka terhadap Gabriella.     

~~to be continue...     

___________________     

DISCLAIMER!!     

DUPLICATE. V4 : NEW WORLD!     

Author : afisar_07     

Ig Author : afisar_07     

Ig Novel : duplicate._wn     

PS : Cerita ini hanya ada di aplikasi Webnovel! Jika kalian menemukan cerita ini di aplikasi lain, berarti cerita itu adalah plagiat!     

Di webnovel ini, cerita DUPLICATE. sudah berkontrak dan dapat di dukung dengan memberikan power stone, gift, beli privi, dan buka chapter berbayar. Lebih baik lagi dengan memberikan komentar di paragraf maupun chapternya, serta berikan masukan kritik/saran di kolom review.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.